Rumah bergaya Scandinavian adalah salah satu gaya rumah yang paling populer. Bagaimana tidak, rumah dengan gaya ini menekankan kesederhanaan, tanpa mengabaikan nilai estetikanya, sehingga mampu menciptakan suasana rumah yang hangat, nyaman, dan terasa sangat homey. Interior rumah Scandinavian lebih dari sekadar tren desain interior saja, melainkan sebuah cerminan cara hidup dan filosofi yang dianut masyarakat nordik.


Mengenal Lebih Jauh Interior Rumah Scandinavian

Scandinavian merupakan sebuah konsep desain interior yang menekankan kesederhanaan dan fungsionalitas, namun tetap memerhatikan nilai estetikanya. Interior rumah Scandinavian adalah sebuah cerminan cara hidup yang dibentuk oleh geografi, budaya, dan kedekatan dengan alam, serta filosofi kesederhanaan, fungsionalitas, dan harmoni yang dianut masyarakat nordik.

Dalam artikel ini, CASA akan menjelaskan ciri khas interior rumah Scandinavian yang perlu Anda pahami, terutama jika Anda ingin menerapkan gaya interior ini pada hunian. Simak!


1. Pencahayaan Hangat


Desainer Interior: @lavt_id / Fotografer: @ravv.house


Salah satu elemen penting dari interior rumah Scandinavian adalah pencahayaan. Rumah bergaya Scandinavian biasanya memiliki jendela-jendela besar, yang seringkali hanya dilapisi dengan vitrase tipis dan transparan atau dibiarkan begitu saja. Dinding rumah Scandinavian biasanya juga didominasi warna putih atau warna-warna lainnya yang bernuansa netral, yang mampu memasukkan dan memantulkan sinar matahari dengan baik, sekaligus membuat ruangan terasa lebih terang dan luas.

Cermin juga sering ditempatkan di sudut ruangan yang strategis untuk memantulkan cahaya dan menambah pencahayaan dramatis ke dalam ruangan. Tidak lupa, untuk memaksimalkan pencahayaan, penggunaan lampu-lampu buatan dengan pencahayaan lembut juga diperlukan, seperti lampu gantung, lampu lantai atau floor lamp, dan lampu meja.

Pencahayaan berlapis-lapis ini bukan hanya sekadar kebutuhan praktis saja, melainkan juga bisa menambah suasana hangat, inviting, dan homey ke dalam rumah.


Baca juga: “Less is More” untuk Fasad Rumah Scandinavian 1 Lantai


2. Warna-warna yang Netral


Arsitek & desainer interior: @mondododo @dformco / Kontraktor: @aminconstruction.id / Fotografer: @mariowibowo @danieljiangg


Palet warna-warna yang netral, seperti putih, beige, soft grey, muted blue, dan warna earthy, sering mendominasi interior Scandinavian. Namun, warna-warna ini sering dikombinasikan dengan semburat warna yang lebih mencolok, seperti kuning, merah muda, oranye, atau hijau. Aksen-aksen warna ini akan menonjol dengan latar belakang yang netral, membuat ruangan terasa lebih hidup, tapi tetap seimbang dan tidak terlalu mencolok. Hal itu sesuai dengan filosofi Skandinavia tentang harmoni, yakni tidak terlalu mencolok atau tidak terlalu berat, hanya harmoni.


3. Furnitur mempunyai Nilai Fungsional dan Estetika


Desainer Interior & Fotografer: @eduarda.granado


Rumah dengan interior bergaya Scandinavian biasanya menggunakan furnitur serbaguna yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki nilai estetika. Sofa berwarna netral ini, misalnya, yang terlihat menyatu harmonis dengan panel kayu pada dinding. Lekukan lembut pada sofa mampu mengimbangi kekakuan garis-garis lurus sehingga bisa menambah kesan estetis.

Selain itu, lemari built-in dan furnitur multifungsi lainnya juga kerap menjadi pilihan furnitur interior rumah Scandinavian, yang tidak hanya membantu menyimpan barang-barang agar tidak berserakan, tetapi juga menjaga tampilan ruangan tetap bersih, rapi, dan lapang.


Baca juga: Intip Warna yang Cocok untuk Hunian Bergaya Scandinavian


4. Material dari Alam di dalam Rumah


Desainer Interior: HAO Design / Fotografer: Hey! Cheese


Alam tak bisa terpisahkan dari desain interior Scandinavian. Hal ini sesuai dengan filosofi yang diyakini masyarakat Nordik, yaitu rumah harus selaras dengan alam. Maka dari itu, material-material dari alam seringkali menjadi material dominan di dalam rumah dengan gaya ini.

Kayu merupakan salah satu material alam yang paling populer. Material ini dapat diaplikasikan untuk banyak kebutuhan, mulai dari lantai, dinding, ceiling, dan tentu saja, furnitur. Anda bisa melapisi material kayu ini dengan cat pelapis kayu atau membiarkannya begitu saja untuk menonjolkan tampilan alaminya. Selain kayu, material dari alam lainnya yang juga sering digunakan di dalam rumah Scandinavian, yaitu linen, wol, atau tanah liat. Tidak lupa, tanaman indoor juga sering menghiasi sudut-sudut interior rumah Scandinavian.


5. Layout Rumah yang Dibuat Terbuka dan Lapang


Arsitektur: Moxon Architects / Fotografer: Alexandria Hall & Jack Trench


Satu lagi ciri khas interior bergaya Scandinavian adalah layout terbuka dan lapang, atau sering disebut dengan open space. Contohnya dapat dilihat pada desain ruang makan dan dapur dari Moxon Architects yang berada di satu area, menciptakan rumah yang terasa lebih luas. Ditambah, dengan penggunaan warna putih pada dinding dan sebagian besar furnitur sehingga membuat ruangan terlihat lebih terang dan bersih.


Baca juga: Contoh Desain Rumah Scandinavian, Langsung dari Asalnya!




Itulah tadi 5 ciri khas interior rumah Scandinavian. Interior rumah Scandinavian lebih dari sekadar gaya dan nilai estetika saja, melainkan juga sebuah cerminan cara hidup yang dibentuk oleh geografi, budaya, dan kedekatan dengan alam, serta filosofi kesederhanaan, fungsionalitas, dan harmoni yang dianut masyarakat nordik.