Gaya rumah Scandinavian semakin populer di Indonesia seiring berkembangnya tren desain interior. Tidak hanya soal tampilan, gaya ini mencerminkan pilihan hidup yang sederhana, hangat, dan berkelas. Hal tersebut membuat gaya desain ini banyak diminati karena mampu menghadirkan keseimbangan antara estetika dan kenyamanan.

Tentunya, daya tarik tersebut tidak terlepas dari elemen khas yang dimiliki gaya Scandinavian. Elemen-elemen inilah yang memberikan identitas kuat sekaligus membedakannya dari konsep desain lainnya.


Ciri Khas Rumah Scandinavian yang Harus Anda Tahu

1. Dominasi Warna Netral


Louis Duncan-He Designs


Warna putih, abu-abu, dan beige menjadi palet utama dalam desain Scandinavian. Pemilihan warna ini tidak hanya menghadirkan kesan bersih dan terang, tetapi juga membuat ruangan terasa lebih lapang dan menenangkan.


2. Pencahayaan Alami


JDP Interiors / Bess Friday


Desain Scandinavian sangat mengutamakan cahaya alami. Jendela besar dan tata ruang terbuka memungkinkan sinar matahari masuk dengan maksimal, sehingga suasana rumah terasa hangat dan segar sepanjang hari.


Baca juga: 6 Tips Menata Ruang Tamu Jadi Lebih Estetik Ala Scandinavian


3. Material Alami


Michael P.H. Clifford


Penggunaan kayu, batu, dan bahan alami lainnya juga menjadi ciri khas konsep desain ini. Kehadiran material ini dapat memberi kesan hangat sekaligus menambah nilai estetika yang sederhana, tetapi tetap elegan.


4. Furnitur Fungsional


Ngoc Minh Ngo


Furnitur bergaya Scandinavian dirancang sederhana, ergonomis, dan multifungsi. Desainnya memadukan estetika dan kegunaan, sehingga cocok untuk hunian modern dengan ruang terbatas.


5. Sentuhan Dekorasi Minimalis


Jonas Bjerre-Poulsen


Dekorasi dalam rumah Scandinavian cenderung minimalis, tidak berlebihan, dan hanya menampilkan elemen penting. Sentuhan kecil seperti tanaman hias atau tekstil berpola lembut digunakan untuk menambah kehangatan tanpa mengurangi kesan sederhana.


Jenis Atap untuk Rumah Scandinavian


City Homes, LLC

Atap pelana merupakan ciri khas utama rumah bergaya Scandinavian. Atap ini memiliki dua bidang miring yang bertemu di satu garis puncak, menciptakan siluet tegas sekaligus fungsional. Di kawasan Nordik, atap pelana berperan penting untuk mencegah salju menumpuk dan menjaga kondisi rumah tetap aman serta kering.



Untuk wilayah tropis seperti Indonesia, atap pelana pada desain Scandinavian lebih efektif mencegah kebocoran. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya pertemuan air dari berbagai arah yang dapat menimbulkan genangan.

Jenis atap ini juga mendukung pencahayaan alami dengan memungkinkan pemasangan jendela loteng atau skylight. Bentuknya yang sederhana memberi ruang sirkulasi udara lebih lancar, sehingga suasana di dalam rumah terasa sejuk tanpa bergantung penuh pada pendingin ruangan.


Apa Aturan Desain Scandinavian?


Jenn Pablo Studio


1. Utamakan Furnitur Multifungsi

Setiap elemen di rumah Scandinavian dirancang untuk menjawab kebutuhan ruang. Gunakan berbagai furnitur multifungsi, seperti kursi, meja, hingga rak untuk memaksimalkan efisiensi ruangan. Prinsip ini memastikan rumah tidak hanya indah, tetapi juga nyaman digunakan sehari-hari.


2. Jaga Keteraturan Tata Ruang

Penataan ruang harus efisien dan tidak menyisakan area kosong yang sia-sia. Setiap sudut ruangan harus memiliki peran, mulai dari tempat penyimpanan hingga area bersantai. Aturan ini menjaga rumah tetap rapi tanpa mengurangi kenyamanan penghuni.


3. Jaga Keseimbangan Warna dan Cahaya

Keseimbangan warna dan cahaya dapat tercipta lewat penggunaan warna netral yang memantulkan cahaya alami. Penggunaan jendela besar memungkinkan sinar matahari masuk, sementara warna-warna netral membantu memantulkan cahaya agar ruangan terlihat luas.


4. Gunakan Material Alami

Material alami, seperti kayu dan batu dapat digunakan secara konsisten di berbagai elemen, baik pada lantai, furnitur, maupun dekorasi. Kehadiran material tersebut bukan sekadar pelengkap, melainkan identitas yang menguatkan kesan hangat dan natural.


5. Batasi Ornamen Berlebihan

Pilih hiasan secara selektif agar tidak merusak kesan sederhana. Setiap ornamen harus memiliki fungsi tambahan, seperti vas yang sekaligus menjadi wadah penyimpanan atau lampu yang menjadi aksen dekoratif. Dengan begitu, estetika dan fungsi dapat berjalan beriringan.


Baca juga: Intip Warna yang Cocok untuk Hunian Bergaya Scandinavian


Fasad Rumah Scandinavian 2 Lantai

1. YB House / Dform


2. 3nd.house


3. PD House / RTR Architects


4. EN House / Dform


EN House / Dform

Sumber foto teaser: Z3Z Architekci