Jika Anda ingin menghadirkan nuansa hunian yang hangat, alami, dan selaras dengan lingkungan, rumah tropis sederhana bisa menjadi pilihan yang tepat. Rumah dengan gaya ini memang dirancang untuk dapat beradaptasi dengan cuaca panas dan curah hujan tinggi, sehingga sangat cocok diterapkan pada hunian di Indonesia.

Rumah bergaya tropis biasanya mengutamakan kesederhanaan dan menghilangkan kerumitan yang tidak perlu, karena berfokus pada kenyamanan, kepraktisan, dan keselarasan dengan alam.


Apa itu rumah tropis?

Rumah tropis sederhana merupakan gaya arsitektur yang dirancang untuk beradaptasi dengan cuaca panas dan curah hujan tinggi. Desainnya lebih mengutamakan kenyamanan dan keseimbangan antara kehidupan di dalam dan di luar ruangan.

Rumah dengan gaya arsitek ini biasanya memanfaatkan ventilasi alami, memiliki layout terbuka, menggunakan atap yang miring dan lebar, mengutamakan pencahayaan alami, memiliki banyak ruang hijau, dan menggunakan material alami yang ramah lingkungan. Maka tak heran jika rumah dengan gaya ini memiliki nuansa rumah yang asri, sejuk, nyaman, dan sangat homey.


Ciri Khas Rumah Tropis Sederhana

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membangun atau merenovasi hunian dengan gaya ini, ada beberapa ciri khas rumah tropis sederhana yang perlu Anda ketahui. Yuk, simak!


1. Layout Terbuka


Desainer interior: Taka Projects


Rumah bergaya tropis biasanya mengadopsi layout terbuka atau open space. Bukan tanpa alasan, penggunaan partisi atau dinding yang lebih sedikit memungkinkan udara mengalir bebas di dalam rumah, sehingga rumah bisa terasa lebih sejuk dan tidak lembap. Selain itu, desain layout terbuka seperti ini juga memungkinkan ruangan terasa lebih luas dan lapang.

Contohnya seperti desain interior karya Taka Projects yang menggabungkan dapur, ruang makan, dan ruang tamu di dalam satu area, menciptakan kesan rumah yang luas, meningkatkan interaksi yang lebih terbuka dan erat antar anggota keluarga karena semua aktivitas terintegrasi di dalam satu area yang sama.


Baca juga: 8 Ide Tanaman Tropis yang Cocok Jadi Tanaman Hias


2. Memiliki Banyak Bukaan Besar


Arsitek: Colle-Croce / Fotografer: Federico Kulekdjian


Rumah tropis sederhana kerap memiliki banyak bukaan berupa jendela atau sliding door yang berukuran besar, memungkinkan banyak udara sekaligus memaksimalkan cahaya alami yang masuk ke dalam rumah. Maka dari itu, rumah tropis seringkali mengadopsi sistem ventilasi silang. Dengan begitu, pertukaran udara di dalam rumah menjadi lebih optimal, yang bisa membantu menghilangkan bau tidak sedap dan mengurangi kelembapan, lalu menggantinya dengan udara yang lebih segar dan sehat.


3. Penggunaan Atap Miring dan Lebar


Arsitek: Pranala Associates / Fotografer: Ernest Theofilus


Penggunaan atap miring dan lebar adalah salah satu ciri khas dari rumah bergaya tropis. Penggunaan atap dengan model seperti ini bukan hanya soal estetika, tetapi lebih mengutamakan fungsinya sehingga dapat beradaptasi dengan baik terhadap iklim tropis yang memiliki dua musim dominan; musim panas dan musim hujan.

Atap miring dan lebar pada rumah tropis sederhana berfungsi untuk mempercepat aliran air hujan, yang bisa mencegah terjadinya genangan air di atap rumah dan berpotensi menimbulkan kebocoran atau kerusakan struktur bangunan. Model atap rumah seperti ini juga dapat membantu melindungi dinding, jendela, dan pintu dari paparan air hujan secara langsung, membuatnya lebih tahan lama dan terhindar dari pertumbuhan lumut akibat kelembapan tinggi. Selain itu, atap rumah miring dan lebar juga bisa memberikan teduhan pada bagian dalam rumah, sehingga suhu di dalam terasa lebih adem dan sejuk.


4. Menggunakan Material Alami yang Ramah Lingkungan


Arsitektur: Paloma Siqueira Arquiteta / Fotografer: OKA Fotografia


Kayu, bambu, batu, rotan, dan tanah liat merupakan material alami yang sering digunakan pada rumah tropis sederhana. Material alami ini dapat diaplikasikan untuk banyak kebutuhan, mulai dari lantai, dinding, ceiling, dan tentu saja, furnitur.

Tak hanya mempunyai nilai estetika dan daya tarik visual yang tinggi, material-material alami ini juga mampu menyerap udara dengan baik, sehingga dapat membantu mengatur suhu di dalam rumah secara alami.

Namun, rumah bergaya tropis juga dapat memadukan lantai beton poles dengan furnitur kayu atau aksen anyaman rotan untuk menciptakan tampilan rumah tropis yang lebih membumi dan natural.


Baca juga: 21 Inspirasi Rumah Tropis Gaya Villa Bali, Liburan di Rumah!


5. Ruangan Di Dalam dan Luar Rumah yang Saling Terhubung


Arsitektur: The Bloom / Fotografer: Hiroyuki Oki


Keselarasan dengan alam merupakan salah satu inti dari gaya arsitektur rumah tropis. Dengan desain layout terbuka dan bukaan yang lebar dan besar, area dalam dan luar rumah terasa lebih menyatu dan saling terhubung.


6. Memiliki Ruang Hijau



Arsitektur: DA VÀNG studio / Fotografer: Minq Bui


Rumah bergaya tropis juga kerap menghadirkan taman-taman di luar dan dalam rumah, atau menempatkan beberapa tanaman hias di sudut-sudut ruangan. Kehadiran ruang hijau ini tidak hanya berfungsi untuk menambah sentuhan hijau, tetapi juga membantu menciptakan suasana rumah lebih sejuk, menyaring cahaya dan udara, serta memberikan keteduhan yang nyaman.


7. Menggunakan Palet Warna Netral


Arsitektur: DA VÀNG studio / Fotografer: Minq Bui


Palet warna-warna yang netral, seperti putih, beige, soft grey, dan cokelat kayu, sering mendominasi desain rumah tropis sederhana. Warna-warna netral ini juga dapat dikombinasikan dengan semburat warna yang lebih mencolok, seperti hijau, biru, atau terakota, untuk menguatkan kesan alami dan membumi.

Selain itu, warna-warna ini juga dipercaya mampu membantu mendinginkan ruangan secara alami, sehingga membuat rumah terasa lebih sejuk meskipun tanpa pendingin ruangan (AC). Dinding warna putih atau beige, misalnya, mampu memantulkan cahaya secara alami sehingga suhu di dalam ruangan terasa lebih sejuk, sekaligus membuat ruangan terkesan lebih terang dan lapang.

Sementara itu, material alami, seperti kayu, dapat menambahkan sentuhan hangat dan alami. Aksen-aksen warna ini akan menonjol dengan latar belakang yang netral, membuat ruangan terasa hidup namun tetap seimbang dan tidak terlalu mencolok.


8. Memaksimalkan Pencahayaan Alami



Arsitektur: DA VÀNG studio / Fotografer: Minq Bui


Pencahayaan merupakan salah satu elemen penting di dalam rumah, karena bukan hanya berfungsi untuk memberi penerangan, tetapi juga untuk menciptakan kenyamanan dan ambience ke dalam rumah. Rumah bergaya tropis sederhana biasanya memaksimalkan alami melalui bukaan besar pada jendela, sliding door, atau skylight. Dengan begitu, cahaya alami dari sinar matahari bisa masuk secara optimal, membuat rumah terasa lebih terang, sehat, dan tentu saja, hemat energi di siang hari.

Selain pencahayaan alami, rumah tropis sederhana juga tetap membutuhkan pencahayaan buatan dengan warna cahaya warm white, menciptakan ambience ruangan yang hangat dan menenangkan.


Baca juga: Inspirasi Taman Ala Mediterania, Cocok untuk Iklim Tropis


Itulah tadi 8 ciri khas rumah tropis sederhana yang perlu Anda ketahui. Rumah bergaya tropis lebih dari sekedar gaya arsitektur saja, tetapi juga mencerminkan sebuah gaya hidup yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan penerapan sistem ventilasi silang, penggunaan material alami, keberadaan ruang hijau, pencahayaan alami yang optimal, dan keterhubungan antara ruang di dalam dan luar rumah, ditambah dengan dominasi palet warna netral, menciptakan rumah yang terasa sangat nyaman, homey, menenangkan, menyatu dengan alam, dan timeless, sekaligus fungsional untuk iklim tropis.

Jadi, siap mengadopsi gaya arsitektur ini pada hunian Anda?