-
Gaya desain Mediterania merupakan salah satu pilihan menarik yang dapat diterapkan pada hunian di Indonesia. Terinspirasi dari negara-negara di kawasan Laut Mediterania seperti Italia, Yunani, dan Spanyol, gaya ini identik dengan nuansa hangat, terbuka, dan alami. Kesamaan iklim antara Indonesia dan wilayah Mediterania menjadikan gaya ini tidak hanya relevan secara estetika, tetapi juga fungsional dan mudah disesuaikan dengan kondisi tropis.
Desain Mediterania tidak terbatas pada bangunan rumah saja, tetapi juga dapat diterapkan pada area taman. Taman ala Mediterania menjadi pilihan tepat untuk mempercantik halaman. Selain itu, elemen-elemen seperti material alami relatif mudah ditemukan di Indonesia. Jika Anda tertarik menerapkannya, artikel ini akan membahas konsep taman ala Mediterania beserta elemen penting yang dapat Anda terapkan.
Daya Tarik Taman Ala Mediterania
Taman Mediterania tidak hanya unggul dari sisi tampilan, tetapi juga dari segi kenyamanan dan atmosfer yang dihadirkannya. Gaya ini dirancang untuk menciptakan suasana santai layaknya di wilayah pesisir selatan Eropa. Halaman rumah yang menggunakan gaya desain ini cenderung terasa lebih lapang, terang, dan tidak sumpek. Penataan ruang yang terbuka juga memungkinkan sirkulasi udara berjalan baik.
Selain itu, taman Mediterania juga mendukung kehidupan luar ruang yang aktif dan sehat. Area duduk atau sudut baca di taman bisa dimanfaatkan untuk aktivitas ringan, seperti membaca, menikmati teh sore, atau sekadar beristirahat sejenak dari rutinitas. Tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap eksterior, taman ini juga dapat menjadi ruang transisi yang menyenangkan antara area dalam dan luar rumah. Berbagai hal tersebut menjadikan taman ala Mediterania sebagai pilihan yang cocok untuk hunian modern yang menginginkan sentuhan alami tanpa repot dalam perawatan.
Baca juga: Segar! Inspirasi Desain Mediterania untuk Area Outdoor
Konsep Taman Ala Mediterania
1. Tanaman yang kuat di cuaca panas
Marion Brenner
Taman ala Mediterania mengandalkan tanaman yang mampu bertahan di bawah sinar matahari langsung dan tidak membutuhkan banyak air. Beberapa contoh yang sering digunakan yaitu rosemary, lavender, dan bougainvillea. Jenis tanaman ini sesuai dengan iklim Indonesia yang cenderung panas dan lembap.
2. Penggunaan material alami
DigsDigs
Batu alam dan kerikil menjadi elemen utama dalam jalur taman, lantai, atau dinding. Material tersebut menambah kesan alami sekaligus memperkuat karakter hangat khas Mediterania.
3. Adanya area duduk yang nyaman dan teduh
Design Milk
Taman ini umumnya memiliki tempat bersantai seperti teras atau kursi di bawah naungan tanaman rambat. Area ini dirancang untuk menciptakan suasana santai, cocok digunakan sebagai tempat beristirahat di luar ruangan.
4. Elemen air sebagai penyeimbang suasana
Crdeo
Air mancur kecil atau kolam dangkal sering ditambahkan untuk menghadirkan nuansa sejuk dan suara alami. Elemen ini memberikan efek menenangkan tanpa perlu desain yang rumit.
5. Pemanfaatan pot terracota sebagai wadah tanaman
Henfeathers
Pot terracota menjadi elemen khas lainnya dalam taman ala Mediterania karena tampilannya yang earthy dan hangat. Selain berfungsi sebagai tempat menanam, pot ini juga menambah nilai estetika taman berkat warna alaminya yang menyatu dengan konsep tropis.
Baca juga: 7 Ide Taman Dalam Rumah Serta Tanaman yang Cocok Dalam Rumah
6. Warna-warna hangat sebagai ciri visual utama
Greey Pickett
Kombinasi warna seperti krem, putih tulang, tanah liat, dan abu-abu sering dipilih untuk menciptakan kesan cerah dan ramah. Aksen biru atau hijau zaitun bisa ditambahkan untuk memperkuat suasana khas pesisir selatan Eropa.
7. Tanaman rambat sebagai elemen pelengkap dekorasi
Ecocation
Jenis tanaman merambat seperti bougainvillea atau wisteria sering diarahkan ke dinding, pagar, atau pergola. Selain mempercantik tampilan, tanaman ini juga memberikan keteduhan alami.
Sumber foto teaser: Shay Studios
-