-
Sebuah hunian baru nan unik hadir di negara yang tak jauh dari Indonesia, yaitu Australia, tepatnya di kawasan Toorak. Studio arsitek yang berbasis di Australia, FGR Architects menjadi otak cemerlang di balik kehadiran rumah ini dengan menghadirkan pendekatan yang unik dan juga berkelas. Concrete Curtain, itulah nama yang diberikan pada rumah yang menawarkan ketenangan sekaligus presisi dalam arsitekturnya. Dalam mengusung konsep desain rumah ini, metafora tirai berlipat menjadi tonggak utama. Perwujudannya dapat dilihat dari deretan kolom beton vertikal yang menyerupai gelombang. Elemen yang mencolok inilah kemudian juga menjadi mediator antara cahaya, privasi, dan keterbukaan.
A Facade That Is More Than Just A Look
Visual yang ada pada bagian depan rumah tidak hanya sekadar untuk keindahan, tetapi juga memiliki peran penting dalam fungsional. Kolom-kolom beton tersebut berperan sebagai brise soleil, sebuah fitur arsitektur yang di pasang di depan rumah guna untuk mengurangi panas cahaya secara langsung. Dengan begitu, mengatur masuknya cahaya matahari sekaligus memberikan bayangan sejuk. Di baliknya, kaca yang dapat dibuka menghadirkan hubungan langsung dengan lanskap sekitar. Dari sini, anda dapat menikmati pemandangan ke arah timur dan utara, sementara bangunan tetap terasa ringan karena permainan transparansi.
Merangkul Lingkungan Sekitar dalam Keharmonisan
Kawasan yang ditempati rumah ini memiliki beragam fungsi bangunan, seperti sekolah, pertokoan, hingga hunian dengan berbagai macam gaya desain. Concrete House hadir di antara keberagaman itu, dengan menyuarakan ritme tenang yang kontras namun tetap menyatu. Kehadiran komposisi beton dan kaca sederhana menunjukkan pendekatan desain yang berusaha menolak ornamen berlebihan. Sebaliknya, permainan cahaya yang berubah sepanjang hari menjadi sebuah dekorasi alami tersendiri yang menghidupkan permukaan fasadnya.
Dengan dipenuhi nuansa beton yang terkesan tegas dan kurang lentur, FGR Architects memutuskan untuk menambah sentuhan alam yang terasa alami dengan menghadirkan pohon zaitun tua. Pohon ini dapat dijumpai di depan rumah, meski terkesan sentuhan kecil, namun pohon ini sukses menghadirkan nuansa hijau yang menenangkan dan menjadi penyeimbang dari struktur beton yang kokoh.
Baca juga, Menarik! Rumah Indah Impian di Tengah Pedesaan
Interior yang Mengalir Lembut
Ketika Anda memijakkan kaki ke bagian dalam rumah, Anda akan menemukan tatanan ruang yang dirancang sebagai rangkaian volume yang terkoneksi. Keterhubungan ini dapat terasa dari lantai dasar yang dibagi menjadi beberapa level. Dari garasi, pintu masuk, dan ruang kerja, anda akan diarahkan ke ruang keluarga yang dibuat lebih rendah (sunken living area), lalu ke dapur luas yang dilapisi batu Seafoam Ocean-Waves quartzite. Kecermatan dalam penataan ruang akan membuat Anda terasa mengalir dengan halus mengikuti tatanan ruang yang ada, memberikan kesan seakan setiap area dijelajahi dengan tempo yang tepat.
Lantai Atas: Keterjagaan Privasi
Baca juga, Unik! Rumah dengan Bentuk Kontainer yang Inovatif
Nuansa yang lebih intim akan langsung terasa ketika Anda menjajaki lantai atas. Penataan kamar tidur, kamar mandi dalam hingga perpustakaan dirancang sedemikian rupa untuk tetap menjaga privasi, namun tetap menghadirkan pemandangan luar dengan penempatan bukana yang strategis. Lantai berbahan travertine serta tangga skulptural mempertegas bahasa arsitektur yang sederhana namun elegan, menjaga konsistensi material dari luar hingga ke dalam rumah.
Cahaya sebagai Unsur Utama
Dalam Concrete Curtain, pencahayaan alami memiliki peran yang cukup krusial. Untuk memudahkan jalur masuk cahaya matahari, terdapat beberapa akses cahaya seperti inner courtyard, skylight serta kaca panorama. Dengan banyaknya akses masuk cahaya, ruang bagian dalam akan tetap mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan tetap menjaga privasi. Kolom-kolom beton vertikal yang berpadu dengan cahaya menciptakan dinamika bayangan, memberikan kesan ruang yang bergerak namun tetap menenangkan.
Baca juga, Rumah Sehat dengan Cahaya Alami Walau di Area Padat Penduduk
Rumah yang Menawarkan Ketenangan
Baca juga, Rancangan Rumah Sakit Anak di Swiss yang penuh dengan Kayu!
Concrete Curtain bukan hanya sekadar rumah, melainkan pernyataan arsitektur yang mengutamakan keseimbangan antara kekuatan struktur dan kelembutan suasana. Bagi anda yang mendambakan hunian dengan karakter tenang, sederhana, namun tetap elegan, karya FGR Architects ini memberikan inspirasi bagaimana arsitektur dapat menjadi tirai yang melindungi sekaligus menghubungkan anda dengan dunia luar.
Sumber foto: Timothy Kaye
-