Bayangkan sebuah ruang arsitektur yang tidak sekadar bangunan tapi undangan untuk merenung. Itulah yang ditawarkan oleh Doshi Retreat, sebuah karya yang mengajak pengunjung berjalan melalui jalur yang berkelok, merasakan resonansi suara gong dan flute, serta memasuki ruang lingkaran meditasi yang tenang. Proyek ini mengisyaratkan hubungan antara desain, spiritualitas, dan material secara sangat personal.



Dezeen


Proyek ini merupakan kolaborasi antara arsitek Balkrishna Doshi dan timnya Khushnu Panthaki Hoof serta Sönke Hoof dari Studio Sangath di Ahmedabad. Lokasinya berada di kampus arsitektur Vitra Campus di Weil am Rhein, Jerman. Proyek ini menjadi yang pertama oleh Doshi di luar India sekaligus yang terakhir dirancang sebelum kepergiannya pada 2023.



Dezeen



Marek Iwicki


Baca juga Concrete Curtain: Rumah Futuristik yang Bikin Kagum!


Pengalaman Ruang yang Mendesain Pikiran



Dezeen



Daisuke Hirabayashi


Saat melintasi jalur masuk, pengunjung merasakan atmosfer yang semakin sunyi. Dinding baja yang melengkung menciptakan rasa intim dan fokus. Di beberapa titik suara lembut seperti gong dan alunan flute terdengar samar untuk memperdalam aliran arsitektur dengan nuansa kontemplatif. Ruang akhir berupa area berbentuk lingkaran dengan kolam air dan bangku batu menciptakan suasana yang damai. Semua elemen ini menggambarkan bagaimana arsitektur dapat membentuk emosi manusia tanpa kata kata.


Material dan Teknologi Ramah Lingkungan





Dezeen



Dezeen


Bangunan ini menggunakan baja rendah emisi yang dirancang untuk berubah warna secara alami seiring waktu. Material tersebut diletakkan dengan teknik konstruksi yang meminimalkan gangguan pada tanah di sekitar lokasi. Strategi ini mendukung arah baru dalam aliran arsitektur yang memprioritaskan keberlanjutan dan sensitivitas lingkungan. Fondasi yang menggunakan sistem skrup membantu menjaga vegetasi dan kontur alami agar tetap utuh.


Baca juga Rumah Mewah Model Pintu Minimalis Elegan, Bikin Kagum!


Relevansi bagi Aliran Arsitektur Kontemporer


Desain seperti ini memperlihatkan bahwa arsitektur tidak lagi sebatas bentuk fisik tetapi juga media untuk menghadirkan pengalaman sensorik. Jalur melingkar, ruang tersembunyi dan permainan material menunjukkan perkembangan aliran arsitektur yang semakin menekankan makna, perjalanan ruang dan hubungan manusia dengan tempat. Ruang meditasi ini menjadi contoh bagaimana desain dapat menyentuh sisi emosional sekaligus tetap memprioritaskan keberlanjutan.



Marek Iwicki


Baca juga Unik & Estetik! Rumah ini Diputar 45 Derajat Bikin Kagum!


Ruang meditasi spiral ini menunjukkan bahwa desain kontemporer bisa menghadirkan pengalaman batin yang mendalam. Bentuk melingkar, material yang hidup dan aliran arsitektur yang menekankan sensasi ruang membuat bangunan ini lebih dari sekadar struktur fisik. Ia menjadi perjalanan sunyi yang dapat menginspirasi siapa saja yang menghargai kedalaman dalam desain.


Lebih jauh lagi, proyek ini memberikan contoh bagaimana arsitektur dapat menyampaikan makna tanpa banyak elemen dekoratif. Dengan memadukan fungsi, filosofi dan atmosfer yang kuat, ruang kontemplatif seperti ini membuka peluang baru bagi pengembangan aliran arsitektur yang berfokus pada pengalaman manusia. Pendekatan tersebut menjadi pengingat bahwa arsitektur paling kuat adalah yang mampu menyentuh emosi dan membentuk memori.


Sumber Teaser oleh Dezeen