Tahukah Anda banyak rumah era 1960-an menyimpan potensi arsitektur yang luar biasa, namun sering tersembunyi di balik tata ruang usang dan kebutuhan hidup yang sudah berubah.


Di kawasan hijau Castelli Romani, Italia, sebuah villa keluarga menjadi contoh bagaimana bangunan lama dapat direnovasi secara sensitif, modern, dan tetap setia pada identitas aslinya. Proyek ini menunjukkan bahwa renovasi bukan sekadar memperbarui tampilan, melainkan dialog antara masa lalu dan cara hidup masa kini.



Peter Molloy


Terletak di perbukitan dengan lanskap alami yang kuat, villa ini awalnya dirancang dengan pendekatan modernis yang menekankan hubungan antara ruang dalam dan alam. Tantangannya adalah mengadaptasi rumah tersebut agar sesuai dengan kebutuhan keluarga masa kini, tanpa menghapus karakter arsitektur yang telah melekat selama puluhan tahun.


Warisan Arsitektur yang Dipertahankan



Peter Molloy


Sejak awal, pendekatan renovasi diarahkan pada pelestarian elemen-elemen kunci bangunan. Dinding batu alam, bata ekspos, struktur beton, serta detail kayu asli dipertahankan dan diperlakukan sebagai fondasi visual rumah. Alih-alih ditutup atau diganti, material lama ini justru dirayakan sebagai bagian dari estetika utama.



Peter Molloy


Pengaruh arsitektur organik terasa kuat, terutama dalam bagaimana rumah ini berinteraksi dengan lingkungannya. Bukaan besar dimaksimalkan untuk menangkap cahaya alami dan panorama hijau di sekitarnya. Alhasil, ruang dalam terasa hangat, terbuka, dan memiliki koneksi langsung dengan alam, sebuah kualitas yang jarang ditemukan pada renovasi yang terlalu fokus pada tampilan baru.



Peter Molloy


Keputusan untuk mempertahankan pintu masuk dan beberapa detail interior asli memperkuat identitas rumah. Elemen lama tidak diperlakukan sebagai nostalgia semata, melainkan sebagai lapisan sejarah yang memberi kedalaman pada desain baru.


Baca juga Tenang Maksimal! Rumah Courtyard California Nuansa Japandi


Tata Ruang Baru untuk Gaya Hidup Modern



Peter Molloy


Salah satu perubahan terbesar terjadi pada organisasi ruang. Koridor sempit dan ruang-ruang terpisah yang tidak lagi relevan dihilangkan untuk menciptakan denah yang lebih terbuka dan cair. Hasilnya adalah aliran ruang yang lebih intuitif, memungkinkan aktivitas keluarga berlangsung tanpa batasan kaku.



Peter Molloy


Begitu memasuki rumah, area foyer langsung menyambut dengan suasana tenang dan tertata. Furnitur custom dengan balutan material lembut berpadu dengan kayu bernuansa hangat, memberikan kesan refined tanpa terasa berlebihan. Dari titik ini, ruang tamu, ruang makan, dan dapur tersusun dalam satu kesatuan visual yang saling terhubung.



Peter Molloy


Ruang tamu menjadi pusat kehidupan sosial rumah, ditandai dengan perapian yang menyatu dengan dinding batu. Elemen ini bukan hanya berfungsi sebagai penghangat, tetapi juga titik fokus yang menegaskan kehadiran material alami sebagai jiwa interior. Furnitur dipilih dengan cermat, mengombinasikan potongan vintage dan desain kontemporer, menciptakan suasana yang akrab sekaligus berkarakter.





Peter Molloy


Baca juga Sensasi Baru! Klub Golf Indoor Bergaya Mewah di Montréal


Dapur sebagai Pusat Kehidupan Rumah



Peter Molloy


Dapur dirancang sebagai jantung aktivitas harian keluarga. Dengan ukuran luas dan konsep terbuka, ruang ini tidak hanya berperan sebagai area memasak, tetapi juga tempat berkumpul. Sebuah island dari batu travertine merah menjadi elemen sentral, menghadirkan sentuhan warna dan tekstur yang kuat.



Peter Molloy


Partisi kaca berukuran besar digunakan untuk memisahkan dapur dari ruang makan secara visual tanpa menghilangkan rasa keterbukaan. Solusi ini memungkinkan cahaya tetap mengalir bebas, sekaligus menjaga fungsi masing-masing area. Perpaduan material alami dan detail modern membuat dapur terasa fungsional, hangat, dan sangat kontekstual dengan keseluruhan desain rumah.


Zona Privat yang Intim dan Personal



Peter Molloy


Lantai atas didedikasikan untuk ruang-ruang privat. Kamar tidur utama dirancang dengan pendekatan tenang dan minimal, memanfaatkan pencahayaan alami serta material lembut untuk menciptakan suasana istirahat yang optimal. Kamar mandi en suite disamarkan secara visual agar tetap menyatu dengan desain ruang tidur, menghasilkan kesan bersih dan rapi.



Peter Molloy


Kamar anak-anak dirancang lebih ekspresif melalui penggunaan wallpaper bermotif dan furnitur custom, menunjukkan bagaimana desain bisa adaptif terhadap kebutuhan penghuni tanpa keluar dari bahasa desain utama. Sebuah studio kerja dengan jendela besar memberikan ruang kontemplatif sekaligus fungsional, ideal untuk bekerja dari rumah sambil tetap terhubung dengan lanskap luar.



Peter Molloy


Di level teratas, rumah ini memiliki ruang loteng multifungsi yang berfungsi sebagai area hiburan keluarga. Digunakan sebagai ruang menonton dan bermain, area ini menjadi tempat berkumpul yang santai, menghadirkan perspektif panorama yang memperkuat pengalaman tinggal di rumah tersebut.


Baca juga Unik! Apartemen di Brasil Kenangan yang Hangat & Nyaman



Peter Molloy


Renovasi villa ini menunjukkan bahwa keberhasilan desain tidak diukur dari seberapa drastis perubahan yang dilakukan, melainkan seberapa cerdas arsitektur lama dan baru disatukan. Material, cahaya, dan proporsi ruang digunakan sebagai alat untuk menyusun narasi yang utuh dan berlapis.



Peter Molloy


Hasil akhirnya adalah sebuah rumah yang terasa hidup, nyaman, dan berkarakter. Warisan arsitektur 1960-an tetap terasa jelas, namun hadir dalam bahasa yang relevan dengan gaya hidup masa kini. Renovasi ini menjadi pengingat bahwa dengan pendekatan yang tepat, rumah lama tidak perlu kehilangan jiwanya untuk menjadi modern. Justru di situlah letak keistimewaannya.


Sumber Teaser oleh Peter Molloy