Adakah yang memiliki impian untuk memiliki rumah di kawasan dataran tinggi demi bisa menikmati keindahan alam di sekitarnya?

Impian seperti ini sama dengan harus berpikir kreatif menghadapi lahan hunian yang cenderung memiliki kontur atau berada di daerah tanjakan. Bisa saja lokasi rumah tersebut memiliki tanjakan yang curam namun dianugerahi dengan pemandangan nan syahdu. Sehingga cocok untuk dijadikan tempat pelepas penat dari kehidupan sehari-hari.






Namun, bisakah Anda membangun rumah minimalis di daerah tanjakan seperti ini? Jawabannya tentu saja bisa. Inspirasi desain yang dapat Anda pelajari adalah Momoyama House ciptaan Erika Nakagawa Office yang berlokasi di Atami, Shizuoka, Japan. Memiliki luas bangunan hampir 175 meter persegi, hunian yang digunakan hanya saat akhir pekan ini berada di sudut jalan dengan tanjakan relatif curam.


Baca juga, Punya Rumah Luas 100 M2? Cari Inspirasi Desain di Sini


Penerapan desain seperti apa sajakah yang dilakukan oleh arsitek saat menghadapi lahan curam ini?


Mempertahankan pagar lama

Dinding pagar terbuat dari bata dipertahankan oleh arsitek sebagai batas privasi antara penghuni rumah dan jalanan umum. Pepohonan turut dibiarkan saja dan bantu mengoptimalisasi peran pagar.




Fokus terhadap konstruksi atap

Atap tampak dirancang melengkung sembari mengikuti kontur lahan. Beberapa kolom ditempatkan di area luar rumah menyesuaikan jarak antar kolom yang dipergunakan sebagai fondasi atap.






Baca juga, 8 Solusi Rumah Bebas Bocor: Gunakan Atap Segitiga


Dinding kaca, bukan dinding tertutup

Privasi terjamin berkat dinding pagar yang tinggi sehingga memungkinkan perancangan ruang terbuka dengan menggunakan dinding kaca sebagai dinding terluar rumah. Selain itu, penerapan material ini membuat penghuni rumah merasa lebih dekat dengan alam yang mengelilingi rumahnya.




Interior minim sekat

Ruang keluarga, area makan, serta pantry menyatu dalam satu interior ruang. Dengan demikian mengoptimalkan perasaan luas saat berada di dalam rumah.




Kabinet sekaligus partisi

Pengecualian pada area untuk beristirahat, arsitek memanfaatkan deretan kabinet sebagai penyimpanan sekaligus menciptakan ruang khusus untuk tidur atau saat menginginkan privasi.



Sumber foto: Koichi Torimura