Affandi Koesoema, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Affandi, adalah salah satu seniman dan maestro seni lukis paling berpengaruh dalam sejarah seni rupa Indonesia. Lukisan karya Affandi tidak hanya dihormati di dalam negeri, tetapi juga diakui secara internasional. Affandi dikenal dengan gaya melukisnya yang khas dan penuh ekspresi, menampilkan emosi yang intens melalui sapuan kuas yang berani dan spontan, serta penggunaan warna-warna kontras yang dinamis.
Sepanjang karirnya, Affandi sudah menghasilkan lebih dari dua ribu karya seni. Lukisan karya Affandi sering dikaitkan dengan aliran seni ekspresionisme yang menampilkan semangat kehidupan, menggambarkan perjuangan, serta menangkap pengalaman emosional manusia. Karya-karyanya bukan hanya sekedar lukisan, melainkan cerminan perasaan, kisah, dan pemikiran Affandi yang dituangkan secara jujur dan spontan melalui kanvas.
Affandi dikenal dengan gaya melukisnya yang khas dan penuh ekspresi, membuat karya-karya mudah dikenali, terutama oleh para pecinta dan penikmat seni. Aliran gaya seni lukisan Affandi adalah ekspresionisme, yakni sebuah gaya seni yang mengutamakan ekspresi emosi dan pengalaman batin seniman itu sendiri daripada representasi realitas objektif.
Karya-karya seni lukis Affandi dipenuhi dengan sapuan kuas yang khas, spontan, dan abstrak, menyampaikan perasaan atau emosi terdalam paling jujur yang dirasakannya. Salah satu ciri khas gaya lukisan Affandi yang paling ikonik yaitu kebiasaannya menuangkan cat langsung ke kanvas, kemudian meratakannya menggunakan jari, dan melukis langsung dengan tangannya. Teknik yang berani ini menciptakan sapuan dengan tekstur tebal dan unik yang menghasilkan tampilan yang terasa raw, jujur, dan ekspresif, yang mencerminkan intensitas perasaan yang ingin ia ekspresikan.
Baca juga: 4 Lukisan Abstrak Wajah Sedih untuk Sentuhan Melankolis
Selain teknik melukisnya yang unik, Affandi juga dikenal gemar menggunakan warna-warna cerah dan kontras, seperti kuning, merah, hijau, ungu, dan hitam. Pemilihan warna-warna ini bukanlah keputusan acak, karena baginya setiap warna yang digunakan memiliki makna emosional yang kuat dan berfungsi untuk mempertegas intensitas emosi atau pesan yang ingin disampaikan. Warna bukan hanya sekedar elemen visual, tetapi juga bahasa emosional yang mampu menciptakan atmosfer kuat yang membuat para penikmat seni ikut merasakan emosi yang disampaikan dalam setiap sapuan kuasnya.
Salah satu lukisan karya Affandi yang paling terkenal, baik di dalam maupun luar negeri, yaitu lukisannya yang berjudul “Self Portrait and His Pipe”. Affandi memang kerap melukis potret dirinya sambil menghisap cerutu atau pipa rokok, yang merupakan ciri khas penampilannya. Melalui lukisan ini, Affandi tidak sekedar menggambarkan potret dirinya, tetapi juga menumpahkan emosi, pergulatan hidup, semangat, serta pengalaman batin dirinya.
Goresan khas dan spontan dengan penggunaan warna-warna kontras, menjadikan lukisan ini bukan hanya sebuah potret diri, melainkan gambaran jujur tentang cerminan batin Affandi sebagai manusia dan seniman.
Baca juga: 10 Lukisan Indonesia Terkenal yang Mendunia
Sesuai judulnya, lukisan karya Affandi ini terinspirasi oleh adu ayam atau tarung ayam, sebuah tradisi rakyat yang cukup terkenal di berbagai daerah, terutama di Bali, Jawa, dan Sulawesi. Dalam lukisan ini, Affandi menampilkan dua ekor ayam yang tampak sedang bertarung sengit. Digambarkan dengan sapuan cat yang spontan menggunakan warna-warna kontras, Affandi tidak hanya menggambarkan pertarungan fisik, tetapi juga menggambarkan simbolisasi yang lebih dalam tentang persaingan, ketegangan, perjuangan hidup, serta harapan.
Lukisan "Orange Trees, Tawangmangu" karya Affandi yang satu ini menampilkan suasana alam Tawangmangu yang dipenuhi deretan pohon jeruk yang tumbuh subur dan rimbun. Melalui sapuan yang ekspresif serta perpaduan kombinasi warna cerah yang gelap yang dinamis, Affandi berhasil menggambarkan keindahan alam sekaligus suasana pedesaan yang terasa hangat, segar, dan menenangkan.
Baca juga: 10 Lukisan Hendra Gunawan yang Terkenal Mendunia
Lukisan karya Affandi yang berjudul "Red Barong dan Rangda" adalah sebuah lukisan yang menggambarkan pertarungan antara kekuatan baik dan jahat dalam tradisi budaya Bali. Melalui goresan-goresan yang berani dan khas, Affandi mengekspresikan dinamika konflik tersebut dengan perpaduan warna merah dan hitam. Kedua warna dominan ini tampak saling beradu penuh ketegangan, sehingga menciptakan suasana dramatis dan intens yang menggambarkan pertarungan antara Barong sebagai simbol kebaikan dan Rangda sebagai simbol kejahatan atau kekuatan gelap.
Lukisan ini juga dapat dimaknai sebagai refleksi tentang keseimbangan hidup, yang menunjukkan bahwa kebaikan dan kejahatan itu selalu hadir berdampingan. Manusia berada di tengahnya, diuji untuk menentukan energi mana yang ingin lebih besar.
Sepanjang hidup dan karirnya, Affandi telah menghasilkan ribuan karya seni lukis yang gaya yang khas, ekspresif, dan ikonik. Karya-karyanya tersebut telah dipamerkan di berbagai pameran seni di seluruh dunia, salah satunya lukisan berjudul "Ibuku". Tidak seperti sebagian besar karya ekspresionisme-nya yang menggunakan sapuan spontan dan penuh ekspresi, lukisan "Ibuku" menunjukkan pendekatan yang lebih realistis.
Dalam lukisan ini, Affandi menggambarkan potret sang ibu dengan sangat detail dalam balutan kebaya sederhana berwarna biru kehijauan dan raut wajah yang memancarkan kesedihan sekaligus kehangatan. Lukisan ini menjadi bentuk ungkapan cinta mendalam Affandi kepada sang ibu yang sangat berarti bagi hidupnya.
Baca juga: Penuh Ekspresi, Ini 6 Lukisan Aliran Ekspresionis Populer!
Itulah tadi ciri khas gaya lukisan Affandi sekaligus 5 lukisan karya Affandi yang terkenal mendunia. Melalui sapuan spontan dan ekspresif dengan warna-warna kontras yang dinamis, Affandi mampu membangkitkan respons emosional yang kuat bagi siapa saja yang melihat karyanya. Hingga kini, karya-karyanya menjadi warisan berharga dalam dunia seni lukis Indonesia yang terus menginspirasi para seniman muda dan tetap dikagumi oleh para pecinta seni.