Ekspresionisme adalah sebuah gerakan seni yang muncul pada awal abad ke-20. Sesuai namanya, gerakan seni ini berfokus pada ekspresi emosi dan pengalaman batin seniman itu sendiri, bukan pada representasi realitas objektif.

Jadi, apa itu lukisan aliran ekspresionisme?

Lukisan aliran ekspresionisme seringkali ditampilkan melalui kontras warna yang mencolok, bentuk yang terdistorsi, dan sapuan kuas yang berani, yang menekankan ekspresi emosional di balik karya tersebut, menciptakan gambaran yang intens dan terkadang mengajak audiens untuk terlibat pada tingkat emosional yang lebih dalam.

Berikut ini, beberapa contoh lukisan ekspresionisme yang paling terkenal di dunia. Simak!




1. The Scream – Edvard Munch


edvardmunch.org


Lukisan “The Scream” karya Edvard Munch bisa dibilang salah satu lukisan aliran ekspresionisme yang paling terkenal dan ikonik di dunia. Dalam sebuah catatan di buku harian Munch, tertanggal 22 Januari 1892, lukisan ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Munch yang sedang berjalan-jalan bersama dua temannya saat matahari terbenam. Saat itu, ia merasakan perasaan sedih dan cemas, sekaligus merasakan keinginan untuk menjerit, sementara kedua temannya, yang terlihat di latar belakang, terus berjalan meninggalkannya.

Langit-langit yang digambarkan dengan bentuk tidak beraturan, sosok manusia dengan bentuk yang terdistorsi, dan kombinasi warna kontras tapi tetap dinamis, semuanya berpadu sempurna menciptakan lukisan dengan emosi kuat yang dapat dirasakan langsung oleh para penikmat seni.


Baca juga: Keindahan Nyata! 6 Contoh Lukisan Naturalisme yang Memukau


2. Portrait of a Man with a Floppy Hat – Egon Schiele


artchive.com


Lukisan karya Egon Schiele juga jadi salah satu contoh lukisan ekspresionisme yang paling terkenal di dunia. Lukisan ini menampilkan potret seorang laki-laki mengenakan topi lebar yang dihiasi pita bergaris. Dengan sapuan kuas khasnya, Schiele menggambarkan wajah sosok laki-laki itu secara detail, terutama pada bagian matanya, yang seolah menyampaikan tatapan mata yang intens dan tajam.

Schiele membuat leher sosok laki-laki itu tampak memanjang, khas gaya provokatif Schiele, yang seringkali menantang gagasan konvensional tentang keindahan bentuk.


3. Self Portrait and His Pipe – Affandi


archive.ivaa-online.org


Tak hanya di Eropa, Indonesia juga memiliki pelukis aliran ekspresionisme terkenal, yaitu Affandi. Di kalangan seniman tanah air, Affandi dikenal sebagai pelukis ekspresionis paling berpengaruh. Karya-karya seni lukisnya menonjol lewat sapuan kuasnya yang kuat dan khas, perpaduan warna-warna kontras yang dinamis, serta penyampaian ekspresi emosional yang lugas.

Salah satu lukisannya yang terkenal mendunia yaitu “Self Portrait and His Pipe”, yang menampilkan gaya ekspresionis khas Affandi yakni menekankan emosi dan perasaan pelukisnya.


Baca juga: 7 Contoh Lukisan Realisme Kegiatan Masyarakat Bali


4. Composition VII – Wassily Kandinsky


artchive.com


“Composition VII” adalah salah satu karya Wassily Kandinsky yang mengarah ke aliran ekspresionisme abstrak. Lukisan ini memadukan warna-warna cerah dengan garis dan bentuk tidak beraturan yang melambangkan pengalaman spiritual dan emosional.



Meskipun menggunakan berbagai warna, bentuk, dan garis, tetapi lukisan ini mampu memberikan kesan "beautiful chaos", karena setiap elemennya saling berpadu menciptakan tampilan yang harmonis dengan ekspresi emosional yang cukup kuat.


5. Street, Dresden – Ernst Ludwig Kirchner


Photo: Collection of The Museum of Modern Art


Ernst Ludwig Kirchner adalah salah satu pelukis ekspresionisme terkenal di Jerman, bersama dengan Edvard Munch. Sesuai judulnya, lukisan ini menampilkan kehidupan kota Dresden yang ramai. Kirchner menggambarkan figur-figur manusia dengan bentuk yang terdistorsi dan mata yang tampak memiliki tatapan kosong untuk menonjolkan keterasingan psikologis yang ditimbulkan oleh modernisasi. Kirchner juga menggunakan komposisi warna-warna intens dan cerah yang mencerminkan keberagaman kehidupan kota.


6. Macan dan Senja Cerah – Popo Iskandar


mutualart.com


Selain Affandi, Popo Iskandar juga salah satu pelukis ekspresionisme terkenal di Indonesia. Lukisan "Macan dan Senja Cerah" merupakan contoh lukisan ekspresionisme khas Popo Iskandar.

Dalam lukisan ini, Popo tidak menggambarkan hewan macan secara realistis, melainkan dengan gaya ekspresionis, yakni dengan sapuan kuas spontan dengan warna-warna kontras yang berani, serta bentuk tubuh macan yang tampak terdistorsi. Macan sudah menjadi ikon personal Popo Iskandar yang merefleksikan semangat, emosi, dan dinamika batin Popo sendiri.


Baca juga: Rahasia di Balik Lukisan Badai Pasti Berlalu yang Ikonis


Itulah tadi beberapa contoh lukisan ekspresionisme yang terkenal mendunia. Secara keseluruhan, lukisan aliran ekspresionisme ini merupakan sarana untuk mengekspresikan emosi batin pribadi sang pelukis.