Salah satu aliran seni rupa yang menekankan keindahan alam dan kehidupan sehari-hari dengan gaya yang sangat realistis disebut sebagai lukisan naturalisme, dan jika Anda menyukai gaya seni rupa seperti itu, maka lukisan naturalisme cocok untuk Anda. Aliran seni naturalisme merupakan salah satu aliran yang cukup berkembang pesat pada abad ke-19. Tidak lekang oleh waktu, keindahannya tetap memiliki penggemar berkat kejujuran alam bertutur visualnya serta kedalaman emosional di setiap gores lukisan.


Mengenal Naturalisme dan Ciri-Cirinya


Aliran naturalisme mulai lahir sebagai bentuk respons terhadap aliran romantisme yang ada terlebih dahulu. Aliran ini cenderung menekankan perasaan subjektif dari sang pelukis dan kental dengan unsur dramatisasi. Sebagai bentuk tanggapan, naturalisme berusaha menyajikan realitas seperti apa adanya. Dalam setiap goresan, Anda bisa melihat bagaimana pelukis sangat fokus pada tiap detail, proporsi yang presisi, serta komposisi warna yang mendekati realitas.


Beberapa Ciri Khas Naturalisme Antara Lain:


1. Penggambaran detail objek: Mulai dari dedaunan, pantulan air, hingga tekstur pakaian.

2. Perspektif dan pencahayaan natural: Cahaya digambarkan sesuai sumber aslinya.

3. Tema kehidupan sehari-hari: Banyak karya naturalisme menyoroti kehidupan petani, pekerja, atau masyarakat pedesaan.

4. Teknik en plein air: Banyak pelukis melukis langsung di alam terbuka untuk menangkap nuansa sesungguhnya.

5. Bagi Anda yang menggemari seni realistis, naturalisme akan terasa sangat dekat karena menghadirkan keindahan sederhana dari kehidupan sehari-hari.


Contoh Lukisan Naturalisme Dunia


1. The Hay Wain – John Constable (1821)



bbc.com


Karya monumental dari John Constable ini menampilkan pemandangan lanskap rural yang ada di Suffolk, Inggris, dengan gerobak jerami yang melintasi sungai. Visual dari detail air, awan, dan pepohonan yang menghiasi lukisan terasa begitu hidup. Lukisan ini menjadi simbol bagaimana naturalisme menghadirkan keseimbangan antara keindahan alam dan kehidupan manusia.


Baca juga, Rahasia di Balik Lukisan Badai Pasti Berlalu yang Ikonis


2. The Vale of Dedham (1828) & The White Horse (1819) – John Constable



frick.org



nga.gov


Constable kembali memperlihatkan kepiawaiannya dalam dua karya ini. Ia menampilkan suasana pedesaan Inggris yang tenang, seolah-olah Anda sendiri sedang berada di sana. Dalam The Vale of Dedham, Constable menuntun pandangan para penikmat lukisannya melalui lanskap kawasan pinggiran Suffolk yang dramatis, menuju Sungai Stour, hingga Desa Dedham. Sementara itu, lukisan The White Horse merupakan salah satu karya favoritnya. Dalam kedua karya tersebut, a menegaskan realitas sebagaimana adanya tanpa dramatisasi yang berlebihan.


Baca juga, 5 Tips Ruangan Tampil Cantik dengan Lukisan Simple Aesthetic


3. Lake with Dead Trees – Thomas Cole (1825)



allenartcollection.oberlin.edu


Lukisan ini merekam lanskap Amerika bagian timur dengan suasana puitis. Alam ditampilkan bukan hanya indah, tetapi juga memiliki narasi tentang kehidupan dan kematian, yang disimbolkan melalui pepohonan mati di tepi danau.


4. Forest of Fontainebleau – Jean-Baptiste-Camille Corot (1830)





nga.gov


Karya ini menekankan keheningan hutan Prancis yang luas. Corot menambahkan sosok manusia kecil di dalam lukisan untuk memperlihatkan skala besar alam semesta dibanding manusia.


Baca juga, Kenali Sosok yang Merestorasi Lukisan Raden Saleh ini!


5. The Gleaners – Jean-François Millet (1857)



normandythenandnow.com


Lukisan ini menggambarkan petani perempuan yang sedang memungut sisa panen, sebuah subjek yang menjadi favorit bagi Jean-Francois Millet. Meski sederhana, karya ini memunculkan rasa hormat pada kerja keras rakyat kecil. Bagi Anda yang tertarik pada sisi sosial seni, karya ini sangat ikonik.


6. Penangkapan Pangeran Diponegoro – Raden Saleh (1857)



wikimedia.org


Salah satu karya lukis monumental bagi Indonesia, Karya ini menggambarkan momen penting dalam sejarah Jawa. Detail ekspresi wajah, busana, hingga suasana ruangan memperlihatkan nuansa realisme yang kuat. Raden Saleh berhasil memadukan gaya Eropa dengan konteks sejarah lokal, sehingga menghasilkan karya naturalisme yang unik dan penuh makna. Lukisan ini menjadi contoh nyata bagaimana naturalisme tidak hanya menyoroti alam, tetapi juga peristiwa sejarah dengan cara yang otentik.


Baca juga, 10 Lukisan Indonesia Terkenal yang Mendunia


Melalui pembahasan tentang contoh lukisan naturalisme, kita dapat melihat betapa pentingnya aliran ini dalam sejarah seni. Dari karya monumental John Constable, Thomas Cole, hingga Jean-François Millet, hingga kehadiran Raden Saleh di Indonesia, naturalisme memperlihatkan wajah seni yang jujur, penuh detail, dan emosional.




Foto teaser: tate.org.uk