Rumah yang terasa lembap dan muncul jamur di dinding atau langit-langit ruangan bukan hanya merusak tampilan, tapi juga bisa menjadi ancaman nyata bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah. Kondisi ini sering ditemukan di rumah-rumah yang berada di area tropis seperti di Indonesia, terutama pada area dengan sirkulasi udara yang buruk dan pencahayaan minim.

Masalah ini umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ventilasi yang tidak optimal, pencahayaan alami yang terbatas, kebocoran atap atau pipa, hingga penggunaan material bangunan yang menyerap kelembapan. Jika tidak ditangani, pertumbuhan jamur pada rumah dapat makin meningkat dan menjadi lingkungan yang tidak sehat.


Baca juga: Waspada! Sudut Hunian ini Sering Tumbuh Jamur


Dampak Rumah Lembap dan Berjamur bagi Penghuni

1. Risiko Masalah Pernapasan

Spora jamur yang menyebar di udara dapat terhirup dan memicu gangguan pernapasan, terutama pada anak-anak, lansia, dan penderita asma atau alergi.


2. Kulit Gatal dan Iritasi

Kelembapan tinggi memicu pertumbuhan bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan gatal-gatal, ruam, hingga infeksi kulit.


3. Menurunnya Kualitas Tidur

Udara pengap dan bau lembap membuat tidur menjadi tidak nyenyak, apalagi jika kamar tidur terpapar jamur di dinding atau plafon.


4. Kerusakan Furnitur dan Dekorasi

Perabot berbahan kayu, kain, bahkan elektronik bisa rusak karena lembap dan jamur. Hal tersebut dapat terlihat dari lemari yang berjamur, tembok mengelupas, hingga sofa dengan bau apak.


5. Menurunkan Nilai Estetika dan Properti

Secara visual, rumah jadi tampak kusam dan kurang menarik. Dalam jangka panjang, ini dapat menurunkan nilai jual rumah karena dianggap tidak layak huni.


Solusi Desain Interior agar Rumah Bebas Lembap dan Jamur

1. Perbaiki dan Tambah Ventilasi Udara


Annabelle Chapman Architect Pty Ltd


Pastikan tiap ruangan, terutama kamar mandi dan dapur, memiliki ventilasi silang agar sirkulasi udara lancar. Jika tidak memungkinkan, gunakan exhaust fan untuk membantu mengeluarkan udara lembap.




2. Maksimalkan Pencahayaan Alami


Christopher Polly Architect


Gunakan bukaan jendela besar, kaca mati, atau skylight agar sinar matahari masuk ke ruangan. Pencahayaan alami sangat efektif menekan kelembapan dan mencegah jamur tumbuh.


3. Gunakan Material Anti Lembap dan Tahan Jamur

Gosimat

Pilih cat interior yang memiliki formula anti jamur, serta aplikasikan waterproof coating pada dinding dan lantai area basah. Hindari penggunaan wallpaper kertas di ruangan yang cenderung mudah lembap.


4. Rutin Periksa dan Tangani Kebocoran


Michael Blann//Getty Images


Kebocoran kecil bisa menjadi sumber lembap besar. Periksa secara rutin atap, talang air, sambungan pipa, dan dinding luar rumah agar tidak ada air yang masuk ke dalam struktur bangunan.


Baca juga: 10 Tips Menjaga Kamar Mandi Dari Jamur Membandel!


5. Pasang Humidifier atau Gunakan Pengering Ruangan


Tashka2000 / Getty Images


Di area dengan kelembapan tinggi, gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan tetap ideal.


6. Desain Interior dengan Material dengan Finishing Breathable


Tololo Studio


Gunakan bahan seperti batu alam, bata ekspos, atau semen ekspos dengan finishing breathable. Material ini membantu mengatur kelembapan alami di dalam ruang tanpa mengurung udara lembap.

Rumah yang lembap dan berjamur bukan hanya mengganggu visual, tapi juga mengancam kenyamanan dan kesehatan penghuninya. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, kamu bisa menerapkan solusi desain interior yang lebih fungsional dan tahan terhadap kelembapan. Rumah yang kering, sehat, dan estetis bukan hanya impian—tapi bisa jadi kenyataan kalau ditangani dengan tepat sejak awal.


Sumber foto teaser : Wabeno / Fotolia