-
Flying Tiger Copenhagen
Sumber daya di bumi semakin terbatas. Inilah salah satu alasan di balik gencarnya sustainability campaign oleh Flying Tiger Copenhagen sejak tahun 2019. Kampanye tak hanya diterapkan dari sisi desain produk, namun keseluruh lingkup perusahaan hingga operasional, resource, dan logistik.
Tercatat bahwa Flying Tiger Copenhagen telah berhasil mengurangi penggunaan plastik hingga setengah, menurunkan emisi gas greenhouse sekitar 30%, lalu 100% menggunakan sumber daya dari hutan yang ramah lingkungan, serta mengurangi setengah dari total jumlah single-use product yang ada.
“We are going all-in on sustainability. We want to be the frontrunners in the green transition of the retail industry and do our part to pass on a better globe to the future generations. Our commitment to the Science Based Targets initiative means, that already from this year our targets will be on track to deliver on the Paris Agreement,” - Martin Jermiin, CEO Flying Tiger Copenhagen
Apa sajakah strategi yang dilakukan Flying Tiger Copenhagen demi menjadi brand yang ramah lingkungan?
It’s more than just a colorful packaging
Tersebar di seluruh cabang di Indonesia serta di negara-negara lain, kemasan produk kini hadir lebih berwarna dengan beragam palet warna mewakili tiap kampanye serta berbagai kategori produk. Trine Pondal selaku Director, Sustainability and Social Responsibility Flying Tiger Copenhagen, berbagai kepada CASA bahwa material pada packaging hampir seluruhnya terbuat dari cardboard atau kertas yang berhasil bantu mengurangi emisi karbon dioksida sebanyak 50%. Selain itu, Flying Tiger Copenhagen juga mengurangi angka jumlah pemakaian plastik pada kemasan hingga lebih dari setengahnya.
“A richer life doesn’t cost a fortune”
Walaupun menghadapi tantangan dalam usaha mengurangi penggunaan virgin plastic (mengalami kenaikan biaya resource hingga 25%), ini tidak membuat brand asal Denmark ini berhenti menerapkan moto mereka dalam usaha memperbaharui material pada produknya. Sembari disesuaikan agar tetap memproduksi karya yang affordable, kini beberapa tipe produk telah menggunakan material hasil daur ulang serta renewable (bambu, kayu, seaweed, serta wheat straw).
Inovasi ini terlihat pula dalam store di Indonesia yang kehadirannya merupakan kolaborasi Flying Tiger Copenhagen bersama PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP), perusahaan ritel gaya hidup terkemuka Indonesia. Saat berkunjung ke store, sebagian besar furnitur terbuat dari kayu bersertifikat FSC dan metal (relatif mudah untuk didaur ulang) yang didesain flat-packed agar mudah dibawa konsumer.
Baca juga, PT Mitra Adiperkasa Hadirkan Flying Tiger ke Indonesia
7 item populer ini ternyata Eco-conscious product
Beberapa item populer di Indonesia ternyata sudah terbuat dari renewable dan recycled material. Alat bermain favorit seperti game stacking tower wooden, coaster multi col. made from wool, game puzzle faces wood, dan math play white terbuat dari bahan yang renewable (material yang mampu decompose secara alami setelah selesai digunakan).
Sedangkan 80% dari material untuk protector for toothbrush yang colorful dan menggemaskan ini terbuat dari recycled material. Sementara care product untuk daily life seperti nail clipper ss dan tweezer ss black terbuat dari bahan metal yang bisa didaur ulang.
game puzzle faces wood
math play white
coaster multi col. made from wool
protector for toothbrush
Usaha yang berbuah apresiasi
Flying Tiger Copenhagen tercatat meraih EcoVadis silver medal yang menjadi assessment tool menilai perusahaan dari aspek lingkungan, tenaga kerja dan hak asasi, etika serta sustainable procurement. Dibandingkan saat pertama kali raih medal bronze di 2019, nilai rating di tahun 2023 naik sebesar 23%. Diharapkan dalam 2 tahun kedepan, Flying Tiger Copenhagen meraih gold medal sekaligus menjadi bukti nyata penerapan kampanye ramah lingkungan yang dijalankan selama ini.
Eksklusif berbagi kepada CASA
Beragam aktivitas seru telah direncanakan oleh Flying Tiger Copenhagen untuk mengajak publik Indonesia turut ikut serta dalam Eco-friendly Campaign. Di antaranya adalah workshop mengenai praktik hidup berkelanjutan dalam rangka merayakan hari anak di bulan Juli, workshop DIY upscaling baju lama menjadi tote bags di bulan September, dan bagi-bagi tote bag gratis untuk yang menggunakan transportasi publik di World Sustainable Transport Day di bulan November.
Tak hanya itu saja, akan ada kolaborasi menarik bersama brand lokal Setali Indonesia yang dikenal dengan produk fashion terbuat dari fashion waste serta Buumi dengan produk biodegradable tableware.
Sumber foto: Flying Tiger Copenhagen
-