Memilih jenis atap rumah terbaik sangat penting, baik dari segi fungsi maupun estetika. Jenis bahan atap rumah yang dipilih akan menentukan daya tahan, kekuatan, perawatan, dan biaya pemasangan atau penggantian yang perlu Anda persiapkan. Ada beberapa material atap rumah, yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut ini beberapa jenis bahan atap rumah yang bisa Anda pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi cuaca di tempat tinggal Anda—dan tentu saja, desain arsitektur rumah Anda. Simak!

1. Atap Aspal (Asphalt Roof)


Fotografer: @joannagaines


Atap aspal, atau asphalt roof, adalah jenis bahan atap rumah yang terbuat dari campuran aspal dan senyawa kimia seperti karbon black atau mineral filler, menghasilkan bahan atap rumah yang kuat dan tahan lama. Tetapi saat ini, ada juga atap aspal yang terbuat dari campuran aspal, fiberglass, dan butiran mineral atau selulosa, yang menghasilkan bahan atap rumah yang lebih kuat, tahan lama, dan memiliki ketahanan yang baik di berbagai kondisi cuaca. 

Material atap ini terkenal cukup ringan tapi tetap kuat, serta memiliki banyak variasi dan pilihan warna yang dapat Anda sesuaikan dengan desain arsitektur rumah Anda. Selain itu, atap aspal juga mampu meredam suara bising hujan dan angin dari luar yang seringkali mengganggu. 

Tetapi perlu diketahui, atap aspal cenderung memiliki harga yang relatif mahal karena kualitas dan penggunaan bahan bakunya yang berbeda, serta lebih sulit dipasang dan membutuhkan tenaga profesional untuk melakukannya. Selain itu, atap aspal juga memerlukan perawatan yang terbilang mahal. 


2. Atap Tanah Liat (Clay Tiles Roof)


Arsitek: Story Architecture / Fotografer: Lonton Studio


Ini adalah salah satu jenis bahan atap rumah yang cukup populer di Indonesia. Seperti namanya, jenis atap rumah ini terbuat dari tanah liat yang dipadatkan lalu dibentuk menjadi bentuk setengah tabung dan dibakar untuk membuatnya lebih keras dan kuat. Karena terbuat dari tanah liat, jenis atap ini memiliki ciri khas warna terakota atau terkadang berwarna sedikit kecokelatan. 

Jenis atap tanah liat dikenal kuat, tahan lama, dan memiliki daya tahan yang baik di berbagai kondisi cuaca, termasuk panas terik dan hujan lebat. Ini juga termasuk jenis atap yang memiliki harga ekonomis serta mudah dipasang dan diganti. Sementara itu, dari segi tampilan, clay tiles roof juga bisa meningkatkan estetika eksterior rumah Anda tanpa mengabaikan fungsi dasarnya. 

Akan tetapi, jenis atap tanah liat cenderung mudah berlumut dan pudar warnanya, sehingga Anda mungkin memerlukan perawatan dan pengecatan rutin untuk mempertahankan tampilannya. Selain itu, genteng tanah liat juga cukup rawan mengalami kebocoran, terlebih saat pemasangannya tidak sesuai atau saat ada genteng yang pecah atau retak. 


3. Atap Logam (Metal Roof)


Arsitek: Walker Walner Architects / Fotografer: Matthew Millman Photography


Atap logam (metal roof), seperti aluminium, baja ringan, atau seng, terkenal sebagai salah satu jenis bahan atap rumah yang tahan di berbagai kondisi cuaca, kuat, tidak mudah patah, ringan, anti karat, mudah dipasang, dan hanya membutuhkan sedikit perawatan. 

Atap metal juga memiliki beragam desain dan warna, membuatnya menjadi pilihan populer dalam konstruksi atap rumah. Jenis atap ini juga menawarkan efisiensi energi yang sangat baik, karena bisa memantulkan sinar matahari untuk mengurangi panas di dalam rumah sehingga bisa mengurangi biaya bulan untuk penggunaan AC berlebih. 

Di samping kelebihannya, atap logam juga memiliki ragam kekurangan yakni warnanya yang mudah pudar dan mengelupas, serta rentan terhadap goresan. Selain itu, meskipun dikenal kuat dan tidak mudah patah, tapi tekanan yang terlalu besar tetap bisa menyebabkan kerusakan dan penyok pada atap metal—juga bergantung pada pilihan material metal yang digunakan, misalnya saja, material alumunium yang lebih rentan penyok.


4. Atap Kayu (Wood Roof)


Photo: Dinesen

Menggunakan jenis atap kayu pada rumah memang bisa meningkatkan visual eksterior rumah Anda! Jenis bahan atap rumah ini biasanya terbuat dari kayu cedar, kayu ulin, kayu bengkirai, kayu jati, atau kayu merbau, yang sudah terkenal sangat kuat dan tahan cuaca. 

Kelebihan utama jenis atap kayu ini terletak pada keindahan visual yang ditampilkannya, yang bisa membuat rumah terkesan lebih alami, artistik, dan eco-friendly. Atap kayu juga mampu menahan cuaca panas dari luar, sehingga rumah terasa lebih sejuk. 



Akan tetapi, jenis atap kayu memiliki harga yang terbilang mahal karena terbuat dari material kayu berkualitas terbaik, dan memerlukan perawatan rutin untuk mencegahnya berjamur dan lapuk yang bisa menyebabkan kebocoran. Meskipun mudah dipasang, tetapi pemasangan atap kayu harus dilakukan oleh tenaga profesional, agar lembaran-lembaran atap kayu terpasang dengan baik. Untuk itu, Anda perlu mengeluarkan biaya pemasangan yang biasanya lebih mahal dari pemasangan jenis bahan atap rumah lainnya. 


5. Atap Beton (Concrete Roof)


Atap beton bisa menjadi pilihan jenis bahan atap rumah lainnya. Atap beton dicetak dari campuran semen, pasir, air, dan fly ash—dan, pewarna untuk memberi warna pada atap beton. 

Jenis atap ini dikenal tahan lama, kuat, tahan di berbagai kondisi cuaca, dan mampu mengontrol suhu udara di dalam rumah. Atap beton juga memiliki banyak bentuk dan pilihan warna yang dapat Anda sesuaikan dengan preferensi dan desain arsitektur rumah Anda.

Tetapi sayangnya, atap beton memiliki bobot yang sangat berat dari jenis atap rumah terbaik lainnya. Untuk itu, Anda perlu memastikan struktur atap cukup kuat untuk menahan bobot atap beton. Karena bobotnya ini juga, atap beton tidak cocok dengan model atap rumah miring. 

Sementara itu, dari segi perawatan, atap beton membutuhkan perawatan ekstra dengan rutin memberi pelapis khusus dan emulsi untuk menjaga kualitas dan ketahanan atap beton. 


6. Atap Slate (Slate Roof)


Arsitek: Michael Abraham Architecture / Fotografer: Ryan McDonald / Salvo Architectural Roofing Contractors


Atap slate, atau disebut juga atap batu alam slate, merupakan jenis bahan atap rumah yang bisa memberikan tampilan elegan dan sophistication pada eksterior rumah Anda. Atap slate dikenal sebagai material atap yang memiliki daya tahan yang baik, tahan api, tahan lama, membutuhkan perawatan rendah, dan keindahan visual alaminya dengan banyak pilihan warna dan tekstur. 

Sama seperti namanya, atap slate terbuat dari batu alam slate yang dibuat menjadi lembaran-lembaran tipis berukuran tertentu yang ideal untuk atap. Karena terbuat dari batu alam slate, tentu saja harga jenis atap ini terbilang cukup mahal serta memiliki bobot yang cukup berat dan sulit dipasang. 


7. Atap Slate Sintetis (Synthetic (Rubber) Slate Roof)


Satu lagi jenis bahan atap rumah yang bisa Anda pertimbangkan yaitu atap slate sintetis. Ini bisa menjadi alternatif pengganti atap slate alami. Jenis atap ini memiliki bobot yang lebih ringan, sehingga bisa menjadi pilihan tepat untuk struktur atap rumah yang tidak dapat menopang bobot berat dari batu alam slate. 

Atap slate sintetis dibuat dari rekayasa polimer yang dicampur dengan plastik daur ulang dan karet (rubber). Sekilas, hampir mustahil untuk membedakan antara atap batu tulis alami dengan atap batu tulis sintetis. Keduanya sama-sama bisa memberikan tampilan eksterior rumah yang elegan dan sophistication. 

Meskipun terbuat dari bahan sintetis, atap slate sintetis tetap termasuk jenis atap rumah terbaik yang tahan lama—meski, tidak setahan lama seperti batu alam slate—kuat, tahan cuaca, dan memiliki perawatan rendah. 


Memilih jenis atap rumah itu sangat penting, baik dari segi fungsi maupun estetika. Itulah beberapa jenis bahan atap rumah, termasuk kelebihan dan kekurangannya masing-masing, yang bisa Anda pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan, dan tentu saja, desain arsitektur rumah Anda.