Rumah yang terletak tidak jauh dari kawasan industri Binh Duong, Vietnam, ini didesain oleh studio arsitek asal Vietnam, Tad.atelier sebagai hunian mungil untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal sekaligus ruang kerja remote bagi pemiliknya. Kesederhanaan, fulfillment, kehangatan alami, serta harmonisasi dengan alam merupakan konsep utama dari rancangan rumah ini. Mengingat pemilik rumah yang memiliki gaya hidup yang berfokus pada vegetarianisme dan praktik spiritual seperti meditasi, hunian ini dirancang untuk menciptakan ketenangan yang selaras dengan aktivitas keseharian penghuninya.




Dalam perancangannya, rumah ini mengusung konsep hunian ramah lingkungan yang sederhana dan mendukung kemandirian pangan. Lima strategi utama diterapkan untuk mencapai keseimbangan antara arsitektur, lingkungan, dan spiritualitas.


1. Arsitektur Adaptif




Pembangunan rumah ini dirancang dengan tujuan dapat menyesuaikan dengan iklim mikro lokal. Kehadiran tanaman-tanaman seperti kebun sayur dan pohon buah tidak hanya berfungsi sebagai lanskap alami saja, tetapi juga berfungsi menyokong kemandirian pangan. Lebih dari sekadar tempat tinggal, hunian ini mengajak penghuninya untuk menjalani gaya hidup yang lebih relax dan mindful terhadap ekologis.


2. Ruang yang Menghubungkan Interior dan Eksterior




Kehalusan desain rumah ini dapat dilihat dari bagaimana integrasi teras, halaman, dan koridor berpadu dengan alami sebagai area transisi yang menghubungkan ruang dalam dengan alam sekitar. Konsep ini menciptakan sirkulasi udara yang lebih baik, pencahayaan alami yang lembut, serta memberikan fleksibilitas fungsi ruang tanpa mengesampingkan privasi.


3. Struktur yang Sederhana dan Efisien




Berkat desainnya yang minimalis, rumah ini dapat dibangun dengan biaya yang cukup hemat sekaligus ramah lingkungan tanpa adanya elemen yang berlebihan. Pendekatan “just enough” diterapkan agar ruang tetap fleksibel dan efisien dalam memenuhi kebutuhan penghuninya.




4. Material Lokal yang Berkelanjutan




Proses pembangunan menggunakan material yang tersedia di sekitar Binh Duong sehingga memungkinkan konstruksi yang lebih cepat dan ekonomis, sekaligus mendukung teknik bangunan tradisional setempat. Hal ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan hubungan erat antara rumah dan budaya lokal.


5. Nilai Spiritual dalam Hunian






It’s more than just a house, melainkan juga menjadi tempat untuk bermeditasi dan refleksi. Dengan begitu terciptanya keseimbangan antara kenyamanan material dan ketenangan batin. Setiap elemen hunian berkontribusi pada pengalaman hidup yang lebih bermakna dan harmonis dengan alam.




Lebih dari sekadar bangunan fisik, rumah ini juga merupakan manifestasi dari gaya hidup yang berkelanjutan dengan konsep mengutamakan keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan spiritualitas. Dengan arsitektur yang adaptif, minimalis, dan berorientasi pada kesejahteraan, rumah ini menjadi contoh nyata bagaimana desain dapat mendukung kehidupan yang lebih selaras dengan alam dan kebutuhan pribadi.



Teks oleh: Nadaska Ilyasa Wibowo
Sumber foto: Tad.atelier