Desain arsitektur klasik memang seringkali tak lekang oleh waktu, dan jika Anda menyukai desain seperti itu, maka rumah dengan arsitektur klasik dibalut sentuhan modern dapat menjadi inspirasi Anda. Rumah ini merupakan proyek renovasi yang bernama Green House di Palo Alto, California, Amerika Serikat. Pada awalnya rumah ini dirancang oleh Aaron Green, rekan dari seorang arsitek ternama Frank Lloyd Wright. Kini direnovasi besar oleh studio arsitek berbasis Amerika Serikat, Schwartz and Architecture.


Menghidupkan Kembali Karya Bersejarah




Green House yang dibangun pada tahun 1966 hampir tidak tersentuh oleh pemilik aslinya, hingga akhirnya dibeli oleh keluarga beranggotakan lima orang.

Desain awal dari rumah ini berbentuk segitiga dengan dinding beton dan atap yang ditopang oleh balok kayu ekspos. Scupper panjang yang melipat ke bawah untuk sistem drainase menjadi salah satu ciri khas rumah ini. Luas awal yang hanya 148 meter persegi pun menimbulkan tantangan terbesar yaitu menambah ruang tanpa merusak integritas desain aslinya.


Menambah Ruang dengan Harmoni




“First, do no harm” merupakan prinsip dari seorang dokter Yunani kuno, Hippocrates. Prinsip yang sama juga dipegang oleh tim arsitek dalam merenovasi rumah ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap desain aslinya. Mereka memutuskan untuk menambahkan ruang secara hati-hati dengan memperpanjang bagian belakang rumah dan menaikkan atap untuk memberikan lebih banyak cahaya alami.




Dalam proses renovasi ini tidak hanya merubah dapur dan kamar tidur dengan membuatnya lebih terang. Tetapi juga menghadirkan hidden lighting untuk menciptakan kesan modern.

Pada bagian depan rumah atap dan scupper ditinggikan untuk membangun carport baru, sementara itu carport lama yang sudah tidak sesuai dengan ketentuan bangunan disulap menjadi ruang keluarga dengan area berkumpul yang sedikit menjorok ke bawah, memancarkan nuansa midcentury.


Sentuhan Modern yang Tetap Selaras




Untuk memperluas ruang, tim arsitek menambahkan volume ruangan untuk kamar tidur yang berada di balik dinding beton. Elemen yang dipakai tetap senada dengan material asli rumah, namun tetap menciptakan sentuhan modern dengan kehadiran kaca jendela tinggi agar membuat masuknya cahaya lebih banyak.




Dalam proses renovasi lantai beton asli tidak dapat dibor sehingga seluruh lantai diganti dengan ubin teraso yang berukuran besar. Beberapa furnitur lama yang berasal dari rumah asli juga di-upgrade, seperti kursi yang mendapat lapisan ulang dengan kain bermotif agak menghadirkan nuansa segar.






Dalam hal penataan interior serta pemilihan material dan furnitur dikerjakan oleh desainer interior Sarah Sherman Samuel.


Ruang Tambahan dan Lanskap yang Menyatu




Selain rumah utama yang mendapat makeover serta upgrade, proyek ini juga membuat pembangunan gym serta kantor dengan luas 27 meter persegi, serta unit hunian tambahan yang memiliki luas 20 meter persegi. Dengan bertambahnya tiga bangunan tersebut serta perluasan rumah, maka total luas bangunan menjadi 288 meter persegi.




Area lanskap luar dirancang oleh firma Boxleaf Design, menciptakan taman asri yang dipenuhi dengan rumput tinggi, bunga mekar serta pohon yang menyatu natural dengan jalur batu-batuan. Setelah keindahan dalam desain renovasi yang begitu memikat, masih terdapat kejutan menarik dalam penataan interior. Terdapat rak buku rahasia di kamar anak yang sekaligus menyamar menjadi pintu yang terhubung ke kamar mandi utama.



Teks oleh: Nadaska Ilyasa Wibowo
Sumber foto: Schwartz and Architecture