-
Hunian yang Anda tempati sekarang sudah terasa nyaman dan homey, namun mungkin ketika Anda memperhatikan lebih dalam, Anda pernah berpikir bahwa beberapa bagian rumah bisa dapat dipercantik, diperbaiki atau bahkan membuka peluang untuk menambah bagian rumah baru. Dengan anggaran yang tepat, sudah saatnya Anda merenovasi rumah Anda menjadi lebih segar. Namun, di balik semangat mempercantik rumah, sering kali muncul tantangan besar yang menjadi kendala, yaitu biaya renovasi rumah yang membengkak tanpa perencanaan matang. Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk merenovasi rumah, penting untuk memahami dan menghitung anggaran dengan cermat agar Anda bisa merenovasi tanpa kecemasan dan sesuai kemampuan finansial.
Hal-hal Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Renovasi Rumah
1. Tentukan Skala Renovasi dan Rinciannya dengan Jelas

Freepik
Langkah pertama merupakan bagian yang penting, Anda harus menentukan skala pengerjaan. Apakah Anda akan melakukan renovasi ringan seperti mengecat dinding, mengganti ubin, atau memperbarui lampu saja? Atau Anda ingin melakukan renovasi besar, seperti menambah ruangan, memperluas area keluarga, atau bahkan menambah lantai tambahan? Apapun rencana renovasinya, yang harus menjadi perhatian adalah menentukan skala perencanaan. Dengan melakukannya, Anda akan terbentuk dalam menentukan anggaran biaya renovasi rumah. Semakin besar lingkup pekerjaan, tentu semakin tinggi pula anggaran yang dibutuhkan. Dengan membuat daftar pekerjaan terperinci sejak awal, Anda dapat menyesuaikan rencana dengan prioritas dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
2. Hitung Luas Area yang Akan Direnovasi

Arsitek: @getsarchitects / Fotografer: @mariowibowo_
Setelah Anda menentukan skala renovasi, langkah berikutnya adalah menghitung luas area rumah yang akan direnovasi. Perhitungan ini menjadi dasar dalam menentukan estimasi biaya secara akurat. Biasanya, kontraktor atau penyedia jasa renovasi menghitung biaya renovasi rumah berdasarkan harga per meter persegi. Tentu ini menjadi tahap penting ketika Anda mengetahui luas area secara tepat, sehingga Anda bisa memperkirakan kebutuhan material dan waktu pengerjaan lebih akurat dan anggaran yang disiapkan pun akan menjadi lebih efisien.
Baca juga, Tengok Renovasi Rumah yang Memadukan Tradisional dan Modern
3. Pahami Tarif Material dan Tenaga Kerja

The Spruce / Leticia Almeida
Terdapat dua komponen esensial dalam merenovasi rumah, yaitu material dan tenaga kerja. Dan kedua hal ini membutuhkan perhitungan biaya yang efisien. Harga material bisa sangat bervariasi tergantung dari jenis dan kualitas yang anda pilih. Material standar seperti keramik, cat dinding biasa, atau kusen aluminium mungkin lebih terjangkau dibandingkan bahan premium seperti granit, cat anti-jamur, atau jendela berinsulasi.
Selain itu, upah tenaga kerja juga mempengaruhi besarnya pengeluaran. Beberapa pekerja bangunan bekerja dengan sistem harian, sementara lainnya menggunakan sistem borongan jasa atau borongan penuh. Apa perbedaannya? Untuk sistem harian cenderung lebih fleksibel dan rapi, tetapi rawan untuk melewati estimasi waktu pengerjaan. Sementara itu, sistem borongan penuh lebih terkontrol karena total harga sudah disepakati sejak awal, namun Anda harus memastikan kembali semua spesifikasi pekerjaan tertulis dengan jelas di dalam kontrak.
Baca juga, Berapa Sih Harga Renovasi Dapur? Ada Tipsnya Juga Lho!
4. Siapkan Dana Cadangan untuk Keadaan Tak Terduga

Desainer interior: @a.way.up / Fotografer: @emikarpowiczcom
Salah satu hal yang sering terlewat, dan penting untuk diperhatikan, adalah menyiapkan dana cadangan. Umumnya, dalam proyek renovasi selalu ada potensi pengeluaran tambahan di luar perkiraan awal, misalnya seperti kerusakan tersembunyi pada struktur lama, kenaikan harga bahan bangunan, atau perubahan desain di tengah jalan.
Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, disarankan agar Anda menambahkan dana darurat sebesar 10% hingga 20% dari total estimasi biaya renovasi rumah. Misalnya, jika total biaya renovasi anda sekitar Rp200.000.000, maka idealnya anda menyiapkan tambahan Rp20.000.000 hingga Rp40.000.000 sebagai dana cadangan agar proyek renovasi tidak berhenti mendadak karena kekurangan dana.
Baca juga, Renovasi Rumah Menggunakan Barang Bekas? Baca Ini!
5. Pilih Kontraktor dan Sistem Pembayaran yang Tepat

Arsitek: Bric Arquitetura / Fotografer: André Nazareth
Ini merupakan langkah yang tak kalah penting dan cukup berperan besar dalam proses renovasi Anda, yaitu memilih kontraktor. Sebaiknya, carilah kontraktor dengan reputasi baik dan portofolio yang jelas. Sebisa mungkin jangan mudah tergoda oleh harga murah tanpa melihat hasil kerja sebelumnya, karena kesalahan konstruksi justru bisa menambah biaya perbaikan di masa depan.
Pastikan Anda menandatangani kontrak kerja yang mencakup rincian pekerjaan, bahan yang digunakan, durasi pengerjaan proyek, serta sistem pembayaran. Biasanya, sistem pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai progres pekerjaan, misalnya 30% di awal, 40% di tengah, dan sisanya setelah proyek selesai. Dengan perjanjian yang jelas, Anda bisa menghindari kesalahpahaman dan memastikan transparansi biaya renovasi rumah dari awal hingga akhir.
Baca juga, Upgrade Rumah Tanpa Renovasi, Ini Trik Warnanya
Renovasi rumah adalah investasi besar yang membutuhkan perencanaan matang. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi biaya renovasi rumah, mulai dari skala proyek, luas area, pemilihan material, hingga sistem kerja dan cadangan dana, Anda akan lebih siap dalam menghadapi prosesnya tanpa khawatir anggaran Anda akan membengkak.
Foto teaser: Freepik
-




