-
Photo: Freepik
Hidroponik merupakan suatu metode penanaman tanpa tanah yang telah menjadi salah satu cara populer untuk membudidayakan tanaman di rumah. Dengan metode hidroponik, Anda bisa menanam sayur-sayuran atau herbs sendiri di rumah, sehingga bisa lebih hemat, sehat, dan praktis, serta bisa membantu mengurangi tingkat stres dengan berkebun. Merawat tanaman yang ditanam dengan metode hidroponik sedikit berbeda dengan metode penanaman tradisional. Dan tentu saja, asal dalam merawat tanaman hidroponik bisa meningkatkan kemungkinan gagal tumbuh dan mati.
Tapi jangan khawatir jika Anda belum berpengalaman atau masih pemula dalam merawat tanaman hidroponik, karena dalam artikel ini CASA akan menjabarkan secara mendalam tentang cara merawat tanaman hidroponik di rumah. Simak!
Apa itu hidroponik?
Sebelum memahami cara merawat tanaman hidroponik di rumah, sangat penting untuk memahami terlebih dahulu tentang metode penanaman hidroponik. Pada dasarnya, hidroponik adalah metode menanam tanaman dalam larutan nutrisi berbasis air, bukan tanah. Alih-alih akar tanaman tumbuh ke dalam tanah dan memperoleh nutrisi dengan cara itu, dalam metode hidroponik, akar tumbuh di dalam larutan cair yang diperkaya dengan semua nutrisi penting untuk pertumbuhan tanaman yang sehat. Akar yang tumbuh dalam larutan nutrisi dinilai mampu menyerap nutrisi secara maksimal, yang berarti pertumbuhannya bisa lebih sehat, lebih cepat, dan lebih besar daripada ditanam di tanah.
Tips Perawatan Tanaman Hidroponik
Biasanya, penanaman dengan metode hidroponik dilakukan di dalam ruangan atau di rumah kaca. Tujuannya untuk melindungi tanaman dari pengaruh luar yang bisa mengganggu pertumbuhannya. Berikut ini beberapa cara merawat tanaman hidroponik yang benar, agar tanaman dapat tumbuh sehat dan subur, yaitu:
1. Memastikan Kadar Nutrisi dalam Larutan
Anna Shvets / Pexels
Dalam metode hidroponik, tanaman bergantung sepenuhnya pada larutan nutrisi berbasis air untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, memastikan kadar nutrisi dalam larutan cair itu sangatlah penting. Gunakan pupuk seimbang yang larut dalam air untuk menyediakan semua nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, seperti fosfor, nitrogen, dan kalsium. Pastikan pH larutan nutrisi berada di antara 5,5 dan 6,5—untuk sebagian besar jenis tanaman. Anda dapat mengukur tingkat pH menggunakan pH meter atau strip uji pH.
2. Pastikan Pencahayaan yang Tepat
Jatuphon Buraphon / Pexels
Meski dilakukan di dalam ruangan atau di rumah kaca, tanaman yang ditanam dengan metode hidroponik juga membutuhkan cahaya yang memadai untuk berfotosintesis—sama halnya dengan metode penanaman tradisional. Namun, dalam sistem hidroponik, Anda mungkin perlu menyediakan cahaya buatan.
Pastikan tanaman hidroponik Anda mendapatkan pencahayaan yang memadai agar dapat tumbuh dengan sehat dan subur. Tanpa pencahayaan yang memadai, tanaman mungkin tidak mampu tumbuh dengan baik dan bahkan mati.
Anda bisa menggunakan lampu tanam yang memancarkan cahaya dalam panjang gelombang merah dan biru, yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Tiga jenis lampu tanam yang bisa Anda pertimbangkan, yaitu lampu LED (Light Emitting Diode), lampu fluoresen, dan lampu HID (High-Intensity Discharge). Sebagian besar tanaman membutuhkan 12-16 jam cahaya per hari, tergantung pada jenisnya. Pertimbangkan untuk menggunakan pengatur waktu untuk mengatur siklus cahaya.
3. Memastikan Kondisi Air
Dalam metode hidroponik, akar tanaman tumbuh di dalam larutan nutrisi berbasis air, jadi memastikan kondisi air adalah salah satu cara merawat tanaman hidroponik yang tidak boleh terlewatkan. Pastikan selalu gunakan air bersih dan jaga suhu airnya antara 18 derajat Celcius hingga 24 derajat Celcius. Air yang terlalu hangat atau terlalu dingin dapat merusak akar tanaman dan memperlambat penyerapan nutrisinya. Selain itu, jaga oksigenasi air menggunakan pompa udara untuk menyediakan oksigen yang cukup ke akar, agar penyerapan nutrisinya bisa maksimal.
4. Jaga Kebersihan
Gabriella Clare Marino / Unsplah
Menjaga kebersihan komponen-komponen sistem hidroponik sangat penting untuk mencegah pertumbuhan jamur dan alga, yang bisa meningkatkan penyebaran penyakit tanaman. Bersihkan wadah atau reservoir tempat larutan setiap 1-2 minggu sekali menggunakan larutan campuran cuka dan air atau cairan pembersih khusus.
Ganti larutan nutrisi secara teratur setiap 3 hari sekali untuk mencegah penumpukan residu yang dapat membahayakan tanaman hidroponik Anda. Gunakan air yang bersih sebagai campuran larutan nutrisi.
Selain memastikan komponen-komponen sistem hidroponik bersih, Anda juga perlu memastikan lingkungan sekitar tempat penanaman hidroponik bersih. Itu karena, lingkungan sekitar tempat penanaman yang bersih juga akan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
5. Pangkas dan Panen Secara Teratur
Anna Tarazevich / Pexels
Tanaman hidroponik dapat tumbuh dengan cepat, dan terkadang bisa tumbuh terlalu tinggi atau terlalu subur. Pemangkasan secara teratur dapat mendorong pertumbuhan tanaman agar semakin kuat dan sehat. Pangkas daun yang mati atau menguning serta batang yang tumbuh terlalu panjang atau tidak berbentuk. Ini akan membantu tanaman hidroponik tumbuh secara optimal dan mengurangi risiko penyakit tanaman. Untuk sayuran berdaun hijau dan herbs, Anda dapat mulai memanen setelah beberapa minggu atau ketika tanaman mencapai ukuran tertentu. Misalnya saja, kangkung yang ditanam dengan metode hidroponik bisa dipanen setelah berumur 21-25 hari atau bayam yang bisa dipanen setelah berumur 26-30 hari
Itulah tadi 5 cara merawat tanaman hidroponik di rumah. Dengan memerhatikan unsur-unsur penting—kadar nutrisi, pencahayaan, air, dan kebersihan—Anda dapat bercocok tanam dengan metode hidroponik dengan mudah dan optimal, untuk mendapatkan hasil panen sayur-sayuran dan herbs berkualitas dari rumah saja.
-