Atap rumah merupakan bagian paling atas (dan paling penting) dari sebuah bangunan. Atap rumah berfungsi sebagai pelindung agar terhindar dari berbagai kondisi cuaca. Selain itu, atap rumah juga berfungsi untuk menambah estetika eksterior rumah. 

Model atap rumah sangat beragam, yang bisa Anda sesuaikan dengan tipe rumah dan iklim di daerah rumah dibangun. Salah satu model atap rumah paling populer yaitu atap rumah pelana kuda. Dalam artikel ini, CASA akan menjelaskan secara lebih detail tentang desain rumah atap pelana kuda, termasuk kelebihan dan kekurangannya. Simak!

Mengenal Desain Rumah dengan Atap Pelana Kuda


arsitek: mande austriono (@mondododo @dformco) / kontraktor: amin (@aminconstruction) / fotografer: ka house (@kahouse_id) / 

model atap pelana kuda, atau dikenal juga dengan atap gable (gable roof), merupakan salah satu model atap rumah yang paling populer dan versatile untuk banyak desain rumah. sesuai namanya, model atap pelana kuda memiliki bentuk yang menyerupai pelana kuda dengan dua sisi miring yang ditopang dengan dinding segitiga. 

sisi miring pada atap ini menciptakan landasan curam, memungkinkan air hujan meluncur bebas ke bawah tanpa hambatan sehingga bisa mencegah kebocoran di dalam rumah. memilih desain rumah atap pelana kuda saat cocok untuk rumah yang dibangun di daerah dengan tingkat curah hujan tinggi. 

akan tetapi, kemiringan pada model atap rumah ini haruslah diperhatikan dengan baik. hal itu karena, kemiringan yang terlalu curam bisa membuat proses pemasangan material atap menjadi lebih sulit untuk dilakukan. buat kemiringannya dengan sudut sekitar 35 derajat. 


kelebihan penggunaan atap pelana kuda


arsitektur: side angle side / fotografer: casey dunn

penggunaan model atap pelana kuda memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. proses instalasi yang lebih mudah

proses pemasangan model atap pelana kuda terhitung sangat cepat dan mudah. dalam pemasangannya, anda harus mempertimbangkan sudut kemiringan atap agar tidak terlalu curam atau landai yang bisa memengaruhi struktur rumah secara keseluruhan. sudut kemiringan yang direkomendasikan yaitu sekitar 35 derajat sampai 40 derajat. 

2. efisiensi bahan baku

struktur rangka yang digunakan pada model atap pelana kuda terbilang cukup sederhana, sehingga dinilai tak membutuhkan bahan baku material yang banyak. bahan baku atap dibutuhkan untuk membuat struktur bagian dinding segitiga yang menopang dua sisi miring pada atap pelana kuda. 

3. penyerap panas yang sangat baik

selain bisa memungkinkan air hujan meluncur bebas ke bawah tanpa hambatan, sisi miring pada desain rumah atap pelana kuda juga bisa berfungsi menahan dan mengurangi panas untuk masuk ke dalam rumah, sehingga mampu membuat rumah terasa lebih sejuk.

4. ruang dalam bangunan lebih luas

penggunaan atap pelana kuda bisa memberikan ruang dalam bangunan jauh lebih luas, karena tidak menggunakan tiang atau pilar di bagian tengah bangunan. bagian dalam rumah akan terlihat lebih luas dan lebih leluasa.

5. memiliki daya tahan yang baik untuk berbagai jenis cuaca

model atap pelana kuda juga memiliki ketahanan yang cukup baik di berbagai kondisi cuaca, seperti berangin, panas matahari, dan hujan. desain atap yang miring akan membuat air mengalir turun dengan cepat tanpa sempat tergenang di bagian atas atap rumah.

6. memberikan tampilan estetika bangunan

desain atap pelana kuda juga bisa menambah nilai estetika eksterior rumah. dengan model yang elegan dan sederhana, jenis atap ini bisa dipadukan dengan beragam jenis gaya arsitektur bangunan, mulai dari klasik, minimalis, tradisional, hingga modern.




kekurangan penggunaan atap pelana kuda


Arsitek: he und du ZT GmbH / Fotografer: David Schreyer

Di samping kelebihannya, model atap pelana kuda juga mempunyai beberapa kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan, meliputi: 

1. Meningkatkan risiko keamanan penghuni

Pembuatan rumah dengan atap pelana kuda yang tidak sesuai standar tentu saja bisa menyebabkan risiko keamanan meningkat. Ada peluang terjadinya kebocoran atap, genteng terlepas, hingga tergenangnya air karena curahan air hujan. Di samping itu, atap dengan kemiringan terlalu curam juga bisa meningkatkan risiko kecelakaan saat perawatan atau perbaikan atap.

2. Memerlukan bangunan dengan ruang yang lebih tinggi

Rumah atap pelana kuda membutuhkan ruang yang lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan dengan atap jenis lainnya. Hal itu bisa menjadi kendala pada rumah yang memiliki ketinggian rendah atau keterbatasan ruang. 

3. Mempunyai beban yang lebih berat

Model atap pelana kuda diketahui memiliki beban yang lebih berat, ditambah terjangan angin dan air hujan. Jadi, jika struktur atap pelana kuda dibuat tanpa memerhatikan standar dengan tingkat kekuatan yang rendah ataupun kemiringan terlalu landai, itu bisa meningkatkan risiko atap roboh terutama saat hujan lebat. 

Begitu juga jika dibangun dengan kemiringan yang terlalu curam, itu dapat menyebabkan kesulitan dalam proses pemasangan atau membahayakan keselamatan saat perawatan dan perbaikan atap.


Itulah semua yang perlu Anda ketahui tentang desain rumah atap pelana kuda, beserta kelebihan dan kekurangannya. Apakah Anda tertarik untuk menggunakan model atap pelana kuda untuk desain atap bangunan di rumah?





(Penulis: Calvin)