Tren F&B yang kini semakin menekankan pengalaman pelanggan tak lepas dari peran desainer dalam menerjemahkan visi sebuah brand ke dalam ruang yang bisa dinikmati sambil menyantap hidangan dan minuman. Di tengah hadirnya era kecerdasan buatan yang semakin masuk ke dunia desain, masih ada banyak aspek pengalaman ruang yang hanya dapat dieksplorasi melalui kepekaan, intuisi, dan keterampilan seorang arsitek maupun desainer interior.


Seribu Rasa Kemayoran - Helen Agustine Studio / Sumber foto: M W Andhy Prayitno


Mengusung tema “Bringing Originality”, Daikin Designer Awards 2025 menekankan nilai keaslian, intuisi, dan emosi dalam proses desain. Dengan tema, Daikin ingin menekankan pada hal-hal yang tidak bisa direplikasi oleh kecerdasan buatan. Kompetisi ini terbagi ke dalam beberapa kategori, mulai dari proyek terbangun hingga konsep desain untuk hunian dan F&B, termasuk tantangan desain pada lahan di bawah 1.000 meter persegi. Daikin Designer Awards menjadi ajang tahunan yang mendorong orisinalitas dan kreativitas sekaligus menyoroti pentingnya kualitas udara dan sentuhan manusiawi dalam menciptakan ruang yang nyaman dan bermakna.


In Praise of Nature / Severus Andrew Febrian Aristoteles 


Untuk kategori Konseptual Arsitektur Profesional F&B, Severus Andrew Febrian Aristoteles meraih Juara Pertama melalui karyanya “In Praise of Nature”. Sementara itu, pada kategori Konseptual Desain Interior Profesional F&B, Helen Agustine kembali mencatatkan prestasi sebagai Juara Pertama lewat “Seribu Rasa Kemayoran”


Baca juga, 3 Proyek Unggulan di Daikin Design Awards 2025


Keseluruhan proses penjurian melibatkan juri profesional ternama dari Indonesia dan Malaysia. Total hadiah yang diperebutkan dalam Daikin Designer Awards 2025 mencapai Rp530 juta. Pendaftaran kompetisi dibuka pada 25 April hingga 31 Agustus 2025, dengan puncak acara berupa malam penganugerahan yang berlangsung meriah pada 27 November 2025.


1st Winner Conceptual Architecture F&B for Professional: Severus Andrew Febrian Aristoteles “In Praise of Nature”


1st Winner Conceptual Architecture F&B Daikin Design Awards 2025: In Praise of Nature - Severus Andrew Febrian Aristoteles / Sumber foto: Daikin


Terletak di garis pantai Natuna yang dikenal dengan hamparan pasir panjang dan bongkahan batu monumental, proyek konseptual restoran In Praise of Nature lahir dari upaya arsitek membawa bahasa alam ke dalam arsitektur. Alih-alih hadir sebagai objek arsitektur yang menonjol, bangunan ini dirancang sebagai bagian dari lanskap pantai, di mana batu-batu besar menjadi titik awal pembentukan ruang, orientasi, dan suasana.


Baca juga, 3 Desain Arsitektur Terbaik Daikin 2024, Kategori Mahasiswa


Severus Andrew Febrian Aristoteles, arsitek asal Salatiga (Jawa Tengah) ini menghadirkan konsep ruang dalam restoran disusun berdasarkan celah-celah alami di antara batu. Void yang terbentuk secara alami dibaca sebagai potensi ruang, menghasilkan pengalaman spasial yang kaya tanpa perlu dinding masif. Batu tidak semata menjadi elemen pembatas, tetapi berperan sebagai partisi alami. Keseluruhan pengalaman ini membangkitkan kualitas ruang seperti gua terbuka, terlindungi namun tetap terhubung dengan lanskap sekitarnya.



In Praise of Nature / Severus Andrew Febrian Aristoteles 


Dining area ditempatkan ke arah laut, sementara area servis ditempatkan secara tersembunyi untuk mendukung operasional tanpa mengganggu pengalaman pengunjung. Bar tidak ditempatkan sebagai satu massa besar, melainkan dipecah sebagai penanda ruang sekaligus generator aktivitas.


Baca juga, 3 Juara Desain Rumah Terpilih di Daikin Design Awards 2024


Material dipilih untuk memperkuat hubungan antara arsitektur dan alam sekitarnya. Batu yang mencerminkan karakter tapak, dek kayu mengingatkan pada kerajinan lokal, serta atap bergelombang yang memberikan kontras visual yang ringan, didukung oleh sirip kaca struktural di fasad yang menyamarkan batas antara interior dan eksterior.


In Praise of Nature / Severus Andrew Febrian Aristoteles 


Sebagai arsitek pemenang konseptual arsitektur F&B profesional, Andrew juga hadirkan elemen ikonik yaitu atap berbentuk kanopi besar yang melayang seperti bongkahan batu besar yang menaungi aktivitas di bawahnya. Tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari cuaca tropis, tetapi juga menjadi pernyataan arsitektural yang menerjemahkan kekaguman pada alam ke dalam bentuk bangunan.


In Praise of Nature / Severus Andrew Febrian Aristoteles


Proyek ini hadir menjadi ruang makan kontemporer yang semakin nyaman berkat bantuan penghawaan yang tepat melalui produk Daikin yang dipilih, yaitu diantaranya: Air Treatment Unit Heat Reclaim Ventilator VAM 250 HVE dan BRYC24A35M9, Cassette Type FPEKQ28AV1, Indoor VRV FXMQ v125 PAV4, Outdoor VRV-HS, Outdoor RPZQ 10 BYM serta Outdoor RPZQ 12 BYM.


1st Winner Conceptual Interior Design F&B for Professional: Helen Agustine “Seribu Rasa Kemayoran”


Di tahun 2025 ini adalah kali kedua Helen Agustine sebagai prinsipal dari Helen Agustine Studio menjadi pemenang 1st Winner Daikin Design Awards kategori konseptual interior desain F&B, setelah sebelumnya di tahun 2024 menang dengan karya Ciumbuleuit Compound.




Seribu Rasa Kemayoran - Helen Agustine Studio / Sumber foto: M W Andhy Prayitno


Seribu Rasa dikenal sebagai restoran Nusantara yang membawa identitas Indonesian elegance melalui pendekatan ruang yang hangat dan berkelas. Melalui Seribu Rasa Kemayoran, Helen hadirkan cerita tradisi Jawa dalam bahasa yang modern dan relevan, namun tetap akrab, melalui desain kontemporer. Pendekatan ini membawa suasana yang intim dan homelike, tanpa kehilangan kesan elegan yang menjadi ciri khas merek Seribu Rasa.


1st Winner Conceptual Interior Design F&B Daikin Design Awards 2025: Seribu Rasa Kemayoran - Helen Agustine / Sumber foto: Daikin


Konsep desain berangkat dari gagasan “kemewahan yang sederhana”. Dua strategi utama menjadi dasar perancangan. Pertama, penggunaan material tradisional dengan olahan modern, seperti plafon anyaman rotan dengan pola kontemporer, lantai andesit bermotif herringbone, serta pintu krapyak Jawa dengan detail yang lebih minimal. Kedua, pemilihan material modern yang terinspirasi dari nilai tradisi, mulai dari cat bertekstur yang merefleksikan kain kebaya hijau, wallpaper bermotif Batik Kawung, hingga veneer kayu daur ulang yang membentuk plafon Soko Guru versi modern.


Seribu Rasa Kemayoran - Helen Agustine Studio / Sumber foto: M W Andhy Prayitno


Area ruang makan utama dirancang dengan komposisi simetris yang terinspirasi dari pendopo dalam rumah Jawa, menciptakan kesan formal sekaligus berwibawa. Simetri ini kemudian diperkaya dengan elemen dinamis, seperti bangku banquette yang diarahkan ke berbagai orientasi, memberikan variasi tingkat privasi bagi pengunjung. Deretan partisi berdiri bebas di sepanjang jendela berfungsi sebagai penyaring visual sekaligus elemen estetik, dilapisi tekstur cat hijau yang terinspirasi busana kebaya, serta dipadukan dengan karya seni merah dari tekstil tradisional Tuban yang menghadirkan kontras hangat.


Seribu Rasa Kemayoran - Helen Agustine Studio / Sumber foto: M W Andhy Prayitno


Pengalaman ruang diperkuat melalui permainan cahaya alami. Anyaman modern dengan komposisi garis vertikal dan horizontal ini berfungsi menyaring cahaya matahari dari jendela atas, menciptakan bayangan dinamis yang berubah sepanjang hari dan menghadirkan suasana yang hidup namun tetap lembut.


Baca juga, DAIKIN Proshop Designer Awards 2025, Total Hadiah 530 Juta!


Zona masuk restoran dirancang untuk berikan visual yang berkesan dengan menampilkan motif Tenun Troso Jepara yang dibuat menggunakan teknik laser-dot cut pada material Lightone berbahan plastik daur ulang.


Seribu Rasa Kemayoran - Helen Agustine Studio / Sumber foto: M W Andhy Prayitno


Keseluruhan tata ruang mengikuti prinsip sequence kompresi dan ekspansi. Pengunjung diajak melewati area masuk dengan plafon rendah dan proporsi sempit, sebelum akhirnya tiba di ruang makan utama yang terbuka, tinggi, dan terang dengan pemandangan taman. Kontras ini menciptakan pengalaman ruang, yang membuat ruang utama terasa lebih megah dan berkesan.


Seribu Rasa Kemayoran - Helen Agustine Studio / Sumber foto: M W Andhy Prayitno


Integrasi sistem pendingin ruangan dilakukan secara halus agar tidak mengganggu visual interior. Helen memilih untuk menggunakan produk Daikin CMD FXSQ40PAV4, CMD FXSQ50PAV4, CMD FXSQ80PAV4, CMD FXFDQ125AV4 serta Outdoor RPZQ10BYM. Unit AC tersembunyi di antara celah plafon rotan di ruang utama dan di sisi plafon Soko Guru pada area privat, memastikan kenyamanan termal tercapai tanpa mengorbankan estetika.


Sumber foto: Helen Agustine Studio, Severus Andrew Febrian Aristoteles, Daikin, M W Andhy Prayitno