Tahukah Anda bahwa perjalanan panjang Frank Gehry tidak hanya ditandai oleh bentuk bangunan yang memutar dan berlipat, tetapi juga oleh bagaimana setiap proyeknya menjadi eksperimen ruang yang mendobrak standar arsitektur modern. Banyak karyanya tidak hanya menjadi ikon kota, tetapi juga simbol perubahan besar dalam gaya desain kontemporer.


Dunia arsitektur kini berduka karena Frank Gehry telah wafat pada 5 Desember 2025 di rumahnya di Santa Monica. Kepergiannya terjadi setelah ia mengalami gangguan pernapasan ringan yang kemudian memburuk. Berita ini mengejutkan banyak orang karena sosok Gehry selama ini dikenal aktif, tajam, dan penuh ide meski di usia lanjut.


Thierry PRAT


Kematian sang maestro menjadi pengingat betapa luas warisan yang ia tinggalkan. Gedung gedung monumental ciptaannya bukan sekadar struktur megah, tetapi karya seni yang mengubah cara kita memahami ruang, cahaya, dan material. Bahkan rumah pribadinya yang menggunakan material sederhana seperti kayu lapis, kawat, dan lembaran logam memperlihatkan keberanian Gehry untuk menantang aturan sejak awal kariernya.



ArchEyes


Artikel ini akan merangkum beberapa bangunan yang dianggap paling signifikan dalam perjalanan kreatif Gehry. Mulai dari proyek awal yang membentuk identitas desainnya hingga karya berskala besar yang membuat namanya dikenal di seluruh dunia, semuanya menjadi catatan penting mengenai bagaimana seorang arsitek dapat mendefinisikan ulang batas antara seni dan bangunan.


10 Maha Karya Ikonis dari Frank Gehry 


1. Residen Rumah Pribadi Pertama Frank Gehry di Santa Monica



Rumah pribadi Gehry dianggap sebagai titik awal eksperimen radikalnya. Hunian tahun 1978 ini memperlihatkan bagaimana ia mulai bermain dengan material industri, lapisan bentuk yang terlihat tidak selesai, serta hubungan antara struktur lama dan tambahan baru.


Proyek kecil ini sangat berpengaruh karena menegaskan bahasa desainnya yang berlapis, spontan, dan penuh kejutan. Banyak kritikus menyebut bahwa rumah ini adalah laboratorium awal bagi seluruh pendekatan dekonstruktif yang kemudian menjadi ciri khasnya.


1. Guggenheim Museum Bilbao di Bilbao, Spanyol


Guggenheim Museum Bilbao


Guggenheim Bilbao adalah karya yang secara luas dianggap sebagai magnum opus Gehry. Bangunan dengan fasad titanium yang melengkung bagaikan cairan, memantulkan cahaya dan menciptakan siluet dramatis. Interiornya menampilkan ruang atrium luas dan galeri bersegi-tak beraturan sangat cocok untuk seni kontemporer. 


Bangunan ini tidak hanya menarik perhatian dunia arsitektur, tapi juga memelopori apa yang disebut “efek Bilbao”: museum sebagai magnet budaya dan ekonomi, yang mampu membantu revitalisasi kota industri menjadi destinasi global.


2. Walt Disney Concert Hall di Los Angeles, Amerika Serikat


Carol M Highsmith


Gedung konser ini menampilkan fasad baja melengkung dengan garis organik khas Gehry memiliki tampilan yang unik dan segera menjadi ikon arsitektur Los Angeles. Di dalamnya, akustik dirancang dengan sangat teliti, menjadikannya rumah yang ideal bagi orkestra dan musik klasik membuktikan bahwa keindahan bentuk tak mengorbankan fungsi.


Walt Disney Concert Hall memperlihatkan bagaimana gedung publik bisa menjadi landmark budaya sekaligus karya seni monumental.


3. Fondation Louis Vuitton di Paris, Prancis

Dezeen


Fondation Louis Vuitton adalah contoh bagaimana Gehry memadukan arsitektur modern dengan elemen elegan dan halus. Terdapat bentuk “layar kaca” yang melambung di atas struktur beton putih mengingatkan pada kapal berlayar. Bangunan ini berfungsi sebagai pusat seni dan budaya, menampung galeri, ruang pamer, serta fasilitas publik, sekaligus mempertahankan kesan arsitektural yang ekspresif.


Karya ini menunjukkan kemampuan Gehry beradaptasi dengan kontekstual lokal. Paris sebagai kota bersejarah sembari tetap mempertahankan gaya avant-garde dan inovatif.


Baca juga Eksklusif! Museum Louis Vuitton Karya Frank Gehry


4. 8 Spruce Street (New York by Gehry) di New York, Amerika Serikat


Gehry Partners, LLP


8 Spruce Street adalah pencakar langit hunian di Manhattan yang menonjolkan fasad bergelombang dengan tampilan berbeda dibanding menara-menara modern lainnya. Dengan tinggi 76 lantai, gedung ini memperlihatkan bahwa gaya arsitektur Gehry yang ekspresif tidak hanya cocok untuk museum atau bangunan publik, tapi juga bisa diterapkan pada arsitektur urban dan hunian vertikal.


8 Spruce Street menunjukkan bahwa arsitektur urban besar bisa tetap memiliki karakter artistik bukan hanya sekadar sebuah kotak beton seragam.


5. Residen Rumah Pribadi Kedua Frank Gehry di Santa Monica


Jason Schmidt




Residensi kedua Gehry menjadi kelanjutan eksplorasinya setelah eksperimen awal yang mengguncang dunia arsitektur. Di rumah berikut ini, ia mulai memperhalus pendekatan dekonstruktifnya dengan komposisi yang lebih matang, tetap memanfaatkan material industri namun dengan ritme yang lebih terukur dan dialog ruang yang semakin tajam.


Jika rumah pertamanya adalah laboratorium yang liar dan intuitif, maka kediaman kedua ini menjadi tahap konsolidasi bahasa desainnya. Banyak kritikus melihat proyek ini sebagai titik di mana gagasan-gagasan Gehry mulai menemukan bentuk finalnya, menghadirkan layering, kejutan visual, dan permainan massa yang kini dikenal sebagai identitas arsitekturalnya.


 6. Dancing House di Praha, Republik Ceko


Prague.eu


Bangunan ini selesai pada 1996 dan dikenal karena bentuknya yang menyerupai dua penari. Massa kaca dan batu dirancang untuk mencerminkan dinamika kota Praha yang sedang berubah.


Interiornya mengikuti garis lengkung fasad sehingga menciptakan ruang yang terasa cair dan tidak konvensional. Kehadirannya menegaskan bahwa arsitektur dapat menjadi simbol transformasi sosial.


Baca juga Frank Gehry Merancang Gedung Iceberg untuk Warner Bros


7. Luma Tower di Arles, Prancis


Adrian Deweerdt 


Salah satu karyanya yang lebih baru, Luma Tower menampilkan fasad bertekstur dengan bentuk pecahan yang saling berputar. Materialnya memantulkan cahaya dan menghadirkan tampilan berbeda sepanjang hari.


Menara ini menjadi pusat seni kontemporer yang merayakan aktivitas kreatif dan ekspresi visual. Karya ini menjadi bukti bahwa hingga usia lanjut, Gehry tetap bereksperimen dan terus mendorong batasan desain.


8. Weisman Art Museum di Minneapolis, Amerika Serikat


Pixaby


Selesai pada 1993, museum ini memakai panel stainless steel yang menghasilkan permainan cahaya kuat sepanjang hari. Bentuknya yang terfragmentasi mencerminkan eksplorasi awal Gehry terhadap dekonstruksi.


Ruang galerinya ditata bersih dan fleksibel agar mampu memamerkan berbagai karya seni. Museum ini menjadi tonggak penting sebelum gaya Gehry berkembang lebih dramatis di proyek berikutnya.


9. Peter B. Lewis Building, di Cleveland, Amerika Serikat


Metropolis


Gedung ini selesai pada 2002 dan menampilkan baja melengkung serta kaca yang saling bersilangan. Desainnya dibuat untuk mendukung interaksi, dengan ruang belajar terbuka yang terhubung secara visual.


Struktur atapnya yang bergelombang menciptakan skala ruang yang dinamis di dalam bangunan. Proyek ini mencerminkan upaya Gehry menghadirkan kreativitas melalui arsitektur pendidikan.


10. Biomuseo di Panama City, Amerika Serikat


Tripadvisor


Dibuka pada 2014, museum ini tampil menonjol dengan atap berwarna cerah yang saling bertumpuk. Bentuk dan warnanya dipilih untuk menggambarkan keragaman hayati Panama.


Ruang pamer didesain informatif dengan alur cerita tentang sejarah biodiversitas Amerika Tengah. Arsitekturnya menjadi landmark yang menghubungkan sains, budaya, dan identitas kota.


Baca juga Estúdio Rossi Bangun Beach House Ikonik di São Paulo



Philipp Rümmele


Frank Gehry telah menunjukkan bahwa arsitektur dapat menjadi seni hidup yang menggambarkan sebuah wujud kreativitas di mana fungsi, ruang, dan simbol berpadu. Gedung-gedungnya tidak sekadar struktur beton atau logam, tapi perwujudan gagasan dan keberanian untuk memikirkan ulang apa artinya “bangunan”.


Warisan Gehry tetap relevan: ia mengajarkan bahwa dalam dunia arsitektur, tidak ada batas kaku antara utilitas dan ekspresi. Semangat itu terus menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin mendobrak norma, menciptakan ruang dengan karakter, dan membayangkan kota bukan hanya sebagai kumpulan bangunan tetapi sebagai ekspresi identitas dan seni kolektif.




Sumber Teaser oleh Richard Sobol / ZUMA Wire / Shutterstock