Di tengah perubahan budaya profesional dan gaya hidup modern, perempuan semakin memegang peranan penting dalam berbagai bidang. Kondisi ini terasa semakin nyata ketika Her World Indonesia kembali menyelenggarakan Women Leadership Conference (WLC) 2025, sebuah forum yang menghadirkan percakapan, gagasan, dan pengalaman dari perempuan yang mendorong perubahan di dunia mereka masing-masing. Bertempat di Le Méridien Jakarta, konferensi tahunan ini sewajarnya dirayakan lebih meriah daripada biasanya, karena sekaligus menandai 25 tahun perjalanan Her World Indonesia.


Alih-alih sekadar menjadi acara rutin, WLC 2025 hadir seperti sebuah mosaik besar: berlapis, saling terhubung, dan menyuarakan keberanian perempuan yang semakin beragam. Tahun ini, tema “Disrupt Like a Woman” menjadi garis merah yang memandu keseluruhan acara, sebuah ajakan untuk memimpin dengan cara yang autentik, intuitif, dan progresif.


Dua Dekade Lebih Menceritakan Perempuan


Her World Indonesia


Momen perayaan 25 tahun Her World Indonesia menjadi bagian yang hangat dalam konferensi. Empat sosok yang pernah memimpin redaksi, Sari Narulita, Dian Sarwono, Shantica Warman, dan Mita Soedarjo tampil bersama dalam sebuah sesi yang terasa seperti reuni keluarga besar. Mereka berbagi kisah tentang bagaimana Her World tumbuh seiring perubahan pembacanya: dari masa ketika majalah cetak menjadi sumber utama gaya hidup, hingga era digital yang membuka percakapan baru tentang perempuan dan perannya di masyarakat.


Alih-alih bernostalgia, percakapan ini justru memainkan fungsi reflektif. Keempatnya menyoroti bagaimana perempuan kini semakin berdaya, semakin vokal, dan semakin terlihat. Dalam perjalanan itu, Her World bukan hanya menjadi saksi, tetapi juga medium yang ikut membentuk opini dan menghadirkan representasi yang lebih luas.


Membangun Jejak Kepemimpinan Perempuan


Her World Indonesia


Dalam sambutannya, Her World Indonesia menegaskan bahwa acara ini bukan hanya simbol semata tetapi ajakan nyata untuk mengambil peran. Tema yang diusung kali ini adalah pemberdayaan melalui dialog, inspirasi, dan koneksi,  menggarisbawahi komitmen terhadap kepemimpinan perempuan yang inklusif dan adaptif di era VUCA.


Konferensi ini juga membuktikan bahwa perempuan memiliki ruang dan suara dalam sektor-sektor yang tradisionalnya didominasi laki-laki. Melalui sesi interaktif, para peserta diajak menggali topik-topik seperti pengembangan karier, kewirausahaan, kerja sama lintas industri, hingga keseimbangan hidup-kerja.


Ruang Berkumpul yang Menghubungkan Banyak Cerita


Her World Indonesia


Selain menghadirkan pembicara inspiratif, Women’s Leadership Conference 2025 juga menjadi ruang pertemuan antarperempuan dari beragam sektor. Sesi networking yang dikurasi dengan baik memungkinkan peserta untuk bertukar pengalaman, menemukan kolaborasi, dan memperluas hubungan profesional.


Atmosfer acara terasa hangat dan inklusif, menggambarkan nilai yang dipegang Her World Indonesia selama ini, bahwa pemberdayaan bukan hanya tentang ambisi individu, tetapi tentang membangun komunitas yang saling memperkuat.


Acara seperti ini memperlihatkan bagaimana industri kreatif, media, hingga dunia profesional yang lebih luas mulai membuka lebih banyak ruang bagi perempuan untuk berpartisipasi dan memimpin. Semangat kolaboratif ini sejalan dengan nilai yang juga hadir dalam dunia desain, arsitektur, dan gaya hidup modern.




Perempuan sebagai Penggerak, Bukan Pengikut


Her World Indonesia


Seperti tahun-tahun sebelumnya, WLC juga mengumumkan deretan Women of The Year (WOTY) 2025, penghargaan untuk perempuan yang mendorong perubahan di bidang masing-masing. Daftar nama tahun ini datang dari spektrum yang luas: seni, sains, bisnis, film, kecantikan, dan wirausaha.


Nama-nama seperti Abigail Limuria, Sastia Prama Putri, Suryana Paramita, Erika Richardo, Lizzie Parra, Maya Watono, Utari Octavianty, serta Tantri Onny Bianti dipilih bukan sekadar karena pencapaian mereka, tetapi juga karena dampak yang mereka hasilkan. Ada benang merah di antara mereka: sama-sama bergerak dengan pendekatan yang jujur, humanis, dan visioner, nilai-nilai yang sering kali justru lahir dari pengalaman perempuan.


Peluang & Tantangan Masa Depan


Her World Indonesia


Event seperti Women’s Leadership Conference 2025 menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan kini bukan lagi sekadar slogan, tetapi proyek kolektif yang berkelanjutan. Namun, berbagai tantangan juga tetap nyata:


• Representation gap: Meskipun makin banyak perempuan yang naik ke posisi pimpinan, masih terdapat kesenjangan di banyak industri.

• Akses ke modal dan peluang: Terutama dalam wirausaha, perempuan masih menghadapi hambatan untuk mendapatkan sumber daya (modal, jaringan, mentor).

• Perubahan budaya organisasi: Kepemimpinan perempuan seringkali harus menghadapi budaya kerja yang belum sepenuhnya adaptif terhadap gaya kerja inklusif dan fleksibel.


Konferensi ini memberikan platform untuk membahas tantangan-tantangan tersebut dan merancang aksi nyata, mulai dari mentoring, program pengembangan kemampuan, hingga kebijakan organisasi yang pro-wanita.



Her World Indonesia


Women’s Leadership Conference 2025 oleh Her World Indonesia adalah momen penting dalam upaya memperkuat eksistensi dan pengaruh perempuan di Indonesia. Gaya hidup, desain interior, dan ruang kerja modern tidak terlepas dari dinamika kepemimpinan, konferensi ini mengingatkan bahwa perubahan besar sering dimulai dari dialog, inspirasi, dan kolaborasi.


Seiring perempuan makin mengambil tempatnya sebagai pemimpin dan pencipta ruang (baik ruang fisik maupun ruang sosial), acara seperti ini menjadi jembatan antara aspirasi dan aksi. Semoga momentum ini terus diikuti oleh langkah konkret yang memajukan perempuan di seluruh lini.


Sumber Teaser: Her World Indonesia