Berencana mengecat ulang dinding rumah tetapi masih bingung berapa banyak cat yang harus dibeli? Memahami cara menghitung kebutuhan cat tembok akan membantu Anda menghindari pemborosan sekaligus memastikan hasil pengecatan lebih rapi dan merata. 

Dengan perhitungan yang tepat, Anda dapat menyiapkan anggaran, menentukan jumlah bahan, serta menyesuaikan teknik pengecatan sesuai kondisi permukaan dinding. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis untuk menghitung kebutuhan cat secara tepat.


Cara Menghitung Kebutuhan Cat Tembok


Foto: Neelanjana Chitrabanu / Arsitek: Studio Homzstead


1. Mengukur Luas Permukaan Dinding Secara Menyeluruh

Sebelum mulai menghitung kebutuhan cat, Anda perlu mengetahui luas dinding yang akan dilapisi. Pengukuran ini penting supaya hasil akhirnya tidak meleset dan proses pengecatan bisa direncanakan dengan matang.

Rumus: L = P × T.

Contoh:

Dua dinding berukuran 4 m × 3 m = 12 m² × 2 = 24 m²

Dua dinding berukuran 3 m × 3 m = 9 m² × 2 = 18 m²

Total luas dinding: 24 m² + 18 m² = 42 m².


2. Mengurangi Luas Jendela dan Pintu yang Tidak Dicat

Bagian jendela dan pintu umumnya tidak memerlukan pengecatan karena sudah memiliki kusen, kaca, atau finishing bawaan. Untuk itu, luas kedua elemen tersebut perlu dikeluarkan dari total dinding agar perhitungan kebutuhan cat menjadi lebih tepat. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan cat yang dibeli sesuai dengan area sebenarnya tanpa risiko pemborosan.

Rumus: L = P × T untuk masing-masing bukaan.

Contoh:

Pintu: 0,9 m × 2 m = 1,8 m²

Jendela: 1 m × 1,2 m = 1,2 m²

Total yang tidak dicat: 1,8 m² + 1,2 m² = 3 m²

Luas area yang dicat: Total luas dinding - Total luas bukaan:  

42 m² – 3 m² = 39 m².


3. Mengetahui Daya Sebar Cat Sebelum Membeli

Tiap produk cat memiliki daya sebar berbeda, sehingga mengetahui angka ini akan membantu Anda menghitung kebutuhan dengan lebih tepat. Daya sebar biasanya tertera jelas pada label kemasan.

Misalnya tertulis 10 m²/liter sebagai daya sebar.


4. Menghitung Kebutuhan Cat Berdasarkan Luas Per Meter

Setelah mengetahui luas bersih dan daya sebar, saatnya menghitung jumlah cat yang diperlukan. Langkah ini memastikan Anda tidak kekurangan atau kelebihan cat saat proses berlangsung.

Rumus Kebutuhan Cat = Luas Dinding ÷ Daya Sebar.

Contoh:

39 m² ÷ 10 m²/liter = 3,9 liter untuk 1 lapis.

Untuk 2 lapis: 3,9 × 2 = 7,8 liter.


5. Mengonversi Kebutuhan Cat ke Satuan Kilogram

Beberapa produk cat dijual berdasarkan kilogram, bukan liter, sehingga Anda perlu mengonversinya terlebih dahulu. Caranya mudah, cukup gunakan berat jenis cat dari merek yang Anda pilih.

Rumus: Berat (kg) = Liter × Berat Jenis.



Misal berat jenis cat = 1,3 kg/liter:

7,8 liter × 1,3 = 10,14 kg (dibulatkan menjadi 10 kg).


Baca juga: 5 Kombinasi Warna Cat Tembok untuk Kamar Anak, Bikin Betah!


Apakah Setiap Cat Tembok Memiliki Daya Sebar yang Sama?


Foto: Ernest Theofilus / Desain interior: _Andpartners Studio


Setiap cat tembok tidak memiliki daya sebar yang sama. Perbedaan ini dipengaruhi oleh jenis cat, kualitas bahan, tingkat kekentalan, hingga teknologi formulasi yang digunakan oleh masing-masing merek. Cat premium biasanya memiliki daya sebar lebih luas karena kandungan pigmen dan resin yang lebih tinggi, sehingga mampu menutup permukaan dinding dengan lebih efisien. Sebaliknya, cat dengan kualitas standar cenderung membutuhkan lebih banyak lapisan untuk mencapai hasil yang sama.

Selain itu, kondisi dinding juga berpengaruh pada daya sebar cat. Dinding baru yang belum dilapisi cat dasar, dinding kasar, atau dinding yang menyerap air dengan cepat cenderung menghabiskan lebih banyak cat dibandingkan dinding yang sudah halus dan diberi primer. Oleh sebab itu, penting untuk selalu membaca informasi daya sebar pada label kemasan dan menyesuaikannya dengan kondisi dinding di rumah Anda agar perhitungan kebutuhan cat lebih akurat.


Baca juga: 7 Warna Cat Cerah untuk Tampilan Luar Rumah yang Segar


Tips Hemat Cat Tembok


Live Out Studio


1. Gunakan cat dasar

Mengaplikasikan primer membuat cat lebih mudah menempel dan menutup warna lama dengan lebih cepat. Hasilnya, Anda tidak perlu berkali-kali mengulang pelapisan.


2. Pilih cat dengan daya sebar tinggi

Cat dengan kualitas baik biasanya memiliki daya sebar lebih luas sehingga lebih efisien. Harga sedikit lebih mahal, tetapi pemakaiannya jauh lebih hemat.


3. Pastikan dinding dalam kondisi bersih dan kering

Debu, jamur, dan permukaan lembap membuat cat mudah terkelupas sehingga Anda harus mengecat ulang. Membersihkan dinding sebelum mengecat dapat menghemat cat dan tenaga.3


4. Gunakan kuas dan roller yang tepat

Roller yang berkualitas membantu distribusi cat lebih merata dan tidak boros. Untuk sudut dan bagian kecil, gunakan kuas agar cat tidak terbuang.



Foto: Katy Proste Fotografia / Desain interior: Patrcyja Pa?-Gürtler


5. Atur teknis pengecatan dengan benar

Mulailah dari bagian atas dinding dan lakukan gerakan yang konsisten agar cat menempel merata. Hindari pelapisan berulang sebelum lapisan pertama benar-benar kering.


6. Hitung kebutuhan cat sebelum membeli

Perhitungan yang tepat mencegah Anda membeli terlalu banyak atau terlalu sedikit cat. Pastikan menghitung luas dinding, mengurangi area pintu/jendela, dan menyesuaikan daya sebar cat.


7. Tutup kaleng saat tidak digunakan

Cat cepat mengering jika dibiarkan terbuka. Menutup kaleng rapat saat jeda pengecatan membantu menjaga kualitas dan mengurangi pemborosan.


Sumber foto teaser: Margot Cavin / The Spruce