Studio London Alison Brooks Architects di Belsize Park menciptakan Mesh House yang berlapis tembaga. Rumah yang ceria ini memiliki ceruk tersembunyi dan menjorok, dirancang untuk menyesuaikan diri dengan lokasi yang sempit dan berbentuk segitiga. Desainnya juga memenuhi aturan perencanaan yang membatasi tinggi bangunan dan menjaga agar cahaya matahari ke rumah-rumah di sekitarnya tidak terhalang.


Selain menyesuaikan keterbatasan lokasi, desain rumah ini dibuat untuk menyatu dengan lingkungan sekitar, seperti villa abad ke-19, arsitektur seni, dan kerajinan di sekitarnya.




Belsize Park sendiri terkenal dengan villa perkotaan abad ke-19 yang beragam, seperti Rosslyn Heights di dekatnya, serta bangunan seni dan kerajinan dari era Queen Anne dan Victoria. Hal inilah yang menjadi inspirasi untuk desain Mesh House.


Sudut bangunan ini dirancang untuk menghormati bentuk atap dan fasad di sekitarnya, sementara fasadnya dilapisi sirap tembaga yang sebagian teroksidasi. Geometri lipatannya mengabstraksi fasad dan atap villa bersejarahyang rumit, sehingga menjadi permukaan terlipat yang berkesinambungan.




Terdapat juga vektor berpotongan yang menciptakan struktur jala berlapis tembaga yang memantulkan warna bata rumah-rumah di sekitarnya. Denah dan elevasi bangunan yang bersegi-segi menciptakan ceruk yang tersembunyi dan menonjol, merupakan sebuah teknik yang berasal dari arsitektur Victoria.


Jendela ceruk yang memanjang dan bergaya dapat terlihat di Hunter's Lodge yang berdekatan dan villa bata merah di Rosslyn Heights, merupakan salah satu yang menginspirasi desain Mesh House.


Rumah ini terdapat empat lantai termasuk ruang bawah tanah yang ditata di sekitar halaman yang menghadap ke Barat, memungkinkan cahaya alami masuk ke setiap lantainya.




Desain rumah unik ini menyesuaikan bentuk ruangan dengan dinding-dinding bersudut, menciptakan ruang berstruktur tunggal dan ganda yang menarik. Bentuk organiknya didukung oleh tulang punggung pusat yang menjadi titik pertemuan dinding-dinding tersebut.


Gaya desain ini terinspirasi dari tata letak formal rumah-rumah Victoria, tetapi disesuaikan dengan ukuran yang lebih luas untuk gaya hidup modern.


Di lantai dasarnya terdapat dapur, ruang makan, dan ruang keluarga. Dibatasi oleh kaca tinggi, di depannya terdapat halaman yang membentang melalui tiga lantai teras rumah. Bukaan kaca di lantai bawah juga berfungsi sebagai jendela atap untuk ruang bawah tanah.




Di Mesh House ini seluruh ruangan memiliki dinding putih dan Sebagian tata letaknya terbuka. Dilengkapi dengan kayu berwarna gelap pada interior dan lantai yang dibersamai dengan sentuhan akhir berstektur abu-abu dan hitam.


Tangga bersudut menghubungkan lantai rumah, dipisahkan dari ruang keluarga utama dan unit penyimpanan. Kayu gelap juga menghiasi anak tangga dan sisi dalam pagar tangga dengan permukaan luarnya diberi lapisan hitam.


Di lantai atas terdapat kamar tidur dan kamar mandi yang dilubangi oleh rongga dan jendela besar untuk masuknya cahaya. Saat melangkah ke atas, bukaan vertikal dan sudut pandangnya memberikan kesan rumah pohon.






Jendela kaca dari lantai hingga langit-langit di lantai pertama menghubungkan berbagai ruang dalam rumah dengan baik. Di salah satu sisi, terdapat meja panjang dengan ruang tinggi di bawahnya yang membentuk area kantor menghadap lantai dasar.


Tangga di lantai pertama bisa terlihat dari dapur, halaman, dan ruang tamu. Menjadi jembatan di antara ruang kosong, sehingga menciptakan suasana rumah pohon.


Ruang bawah tanah memilik beberapa ruangan, sepertii ruang bersantai termasuk bioskop, ruang permainan, dan pusat kebugaran. Selain jendela atap di halaman, jendela atap segitiga di taman belakang juga memberikan pencahayaan alami tambahan.




Taman belakang ini memiliki beberapa tingkat, dimulai dengan paving abu-abu gelap yang berada paling dekat dengan rumah, kemudian beralih ke area lanskap liar yang dipenuhi tanaman hijau lebat.


Lanskap ini diharapkan bisa melengkapi warna patina pada fasad tembaga bangunan seiring waktu. Patina tembaga yang teroksidasi memungkinkan bangunan menyatu alami dengan lingkungan hijau di sekitarnya.




Teks oleh: Nisrina Zahrani
Sumber foto: Paul Riddle.