Saat ini, semakin banyak penggemar ikan hias yang tertarik membuat aquascape sendiri di rumah. Meski terlihat rumit, cara buat aquascape sebenarnya cukup mudah jika mengikuti petunjuk yang benar. 

Bagi yang belum tahu, aquascape adalah seni menempatkan dan menghias akuarium sehingga menyerupai lanskap bawah air di alam sebenarnya. Di dalam aquascape terdiri dari ikan hias, kerikil, batu, gua (caveworks), lumut, dan kayu apung (driftwood). Meskipun ikan hias menambah kesempurnaan keindahan aquscape, tetapi daya tarik utamanya lanskap bawah airnya. 

Kegiatan melakukan aquascape biasa disebut dengan aquascaping. Kegiatan ini bisa menjadi ajang pelepas penat, hobi, dan mengurangi stres. Apakah Anda tertarik untuk memulai aquascaping? Berikut ini cara buat aquascape sederhana yang bisa Anda ikuti. Simak!


1. Tentukan gaya atau jenis aquascape


Tangki akuarium dapat diisi dengan berbagai elemen menggunakan penataan khusus sesuai konsep yang diinginkan. Setidaknya ada empat gaya atau jenis aquascape yang bisa Anda pilih: 


The Jungle Aquarium


Photo by aquascapinglove.com


Sesuai namanya, gaya aquascape “the jungle aquarium” ini menggambarkan keindahan hutan liar yang tidak terkendali. Untuk itu, alih-alih membuat tampilan aquascape yang terstruktur dan tanaman yang dipangkas rapi, gaya aquascape “the jungle aquarium” justru membiarkan tanaman tumbuh alami di dalam tangki akuarium tanpa batasan. 

Cara buat aquascape “the jungle aquarium” terbilang cukup mudah dan perawatannya pun tergolong lebih gampang. Namun, Anda perlu mempelajari lebih dalam mengenai tanaman-tanaman apa saja yang cocok untuk dimasukkan ke dalam jenis aquascape ini. Misalnya, Microsorum pteropus, Crinum natan, Bolbitis heudelotii, Crinum calimistratum, Aponogeton crispus ‘Red’, dan Echinodorus. 


The Dutch Aquarium


Photo: @chihirosaquaticstudio & light: @yy_aquascaping on Instagram)


Gaya aquascape “the dutch aquarium” ini adalah lanskap bawah air tanpa penggunaan bahan keras apa pun seperti bebatuan atau kayu apung, melainkan berfokus pada penggunaan berbagai macam tanaman air. Gaya aquascape “the dutch aquarium” lebih berfokus pada pertumbuhan dan pengaturan tanaman air di dalam tangki akuarium. 

Jadi, Anda perlu memperhatikan dan memahami dari semua varietas tumbuhan bawah air untuk aquascape. Varietas tanaman air yang paling umum digunakan dalam gaya aquascape “the dutch aquarium” yaitu Cryptocoryne, Hygrofilia Corymbosa, dan Java Moss. 


The Nature Aquarium


Photo: @aquaprojectjkt on Instagram


Gaya aquascape berikutnya yaitu “the nature aquarium” yang lebih menonjolkan lanskap alam di atas tanah, seperti hutan hujan, pegunungan, bukit, atau lembah. Karakteristik dari gaya aquascape “the nature aquarium” ini dicirikan pada penyelarasan serta pengelompokan batuan, kayu apung, dan tanaman air untuk menciptakan harmoni keindahan bawah air. 

Meskipun tampilannya terkesan tidak terstruktur dan cukup acak, namun sebenarnya jenis aquascape ini membutuhkan banyak pekerjaan yang rumit dan perlu disatukan secara harmonis untuk hasil aquascape yang selaras. 

Varietas tanaman air yang paling umum digunakan dalam gaya aquascape “the nature aquarium”, yaitu Riccia, Glossostigma elatinoides, Echinodorus tenellus, Staurogyne repens, pakis, dan Eleocharis parvula. 


The Iwagumi Aquarium


Photo: George Farmer / aquascapinglove.com


Gaya aquascape “the iwagumi aquarium” juga dikenal sebagai gaya Zen Jepang. Akuarium ini memiliki tampilan yang sangat aesthetic. Meskipun terlihat mudah, tetapi untuk menonjolkan gaya aquascape ini lebih sulit daripada kelihatannya. Bahan yang digunakan tidak begitu banyak, dan hanya mencakup penggunaan tiga batu utama dan satu batu pelengkap; Satu batuan besar yang disebut dengan oyaishi, satu batuan terbesar kedua yang disebut dengan fukuishi, dan satu batuan yang lebih kecil disebut seoishi. Serta, satu batuan pelengkap yang disebut suteishi. 

Jadi intinya, jenis aquascape ini lebih menitikberatkan pada peletakan batu-batuan di dalamnya sebagai hiasan utama. Disamping bebatuan, “the iwagumi aquarium” juga membutuhkan varietas tanaman air di dalamnya, seperti Dwarf hairgrass, Hemianthus Callitrichoides, dan Glossostigma Elatinoides. 


2. Siapkan bahan


Setelah menentukan gaya aquascape, cara buat aquascape sederhana selanjutnya adalah dengan menyiapkan bahan atau elemen yang dibutuhkan. Beberapa bahan yang diperlukan antara lain: akuarium kaca, pasir silika, tanaman air, bebatuan, kayu apung, dan lampu. Selain itu, Anda mungkin juga perlu menyiapkan bahan atau elemen lainnya sesuai dengan gaya aquascape yang Anda inginkan. 


3. Bersihkan akuarium


Setelah menyiapkan semua bahan yang diperlukan, selanjutnya bersihkan akuarium menggunakan cairan pembersih khusus supaya lebih bersih dan steril sebelum lanjut ke proses pembuatan aquascape.


4. Buat tata dasar aquascape


Cara buat aquascape selanjutnya yaitu dengan membuat tata dasar aquascape menggunakan pasir silika. Jenis pasir ini memiliki tekstur yang halus dan paling direkomendasikan untuk aquascape. 

Taburkan pasir dengan ketebalan sekitar 2-3 sentimeter. Bagian dasar ini harus diatur dengan baik, karena menjadi penopang semua elemen aquascape nantinya.


5. Menambahkan hardscape


Berikutnya, tambahkan hardscape atau bebatuan, karang, kayu apung, dan kerikil yang ditata sedemikian rupa sesuai preferensi dan gaya aquascape.

Untuk kayu apung, pilihlah jenis kayu jati, senggani, mopani, rasamala, dan bakau, yang disebut-sebut paling cocok untuk aquascape. 



Pastikan untuk menghias tangki akuarium dengan hati-hati agar hasilnya cantik dan selaras.


6. Masukan tanaman


Jika hardscape sudah ditambahkan, selanjutnya isi tangki akuarium dengan air, sekitar seperempat dari tangki akuarium. Kemudian, letakkan tanaman hias air menggunakan pinset atau alat bantu lainnya agar lebih mudah menata tanaman-tanaman aquascape di dalam akuarium. Pilihlah varietas tanaman yang sesuai dengan jenis aquascape. 


7. Pasang peralatan penunjang


Cara buat aquascape berikutnya yaitu pasang peralatan penunjang seperti lampu, pompa, filter, diffuser CO2, dan lain sebagainya. Peralatan tersebut sangat penting untuk mendukung keberlangsungan hidup tanaman dan ikan hias di dalam akuarium. 

Sirkulasi udara dan cahaya yang dibutuhkan oleh ekosistem aquascape dapat terpenuhi dengan bantuan alat-alat penunjang ini. 


8. Isi akuarium dengan air


Jika semua sudah terpasang dan tertata rapi di dalam akuarium, selanjutnya tambahkan air ke dalam akuarium hingga menyisakan 5-10 sentimeter bagian atas akuarium, atau sampai batas area atas yang tidak boleh terendam air.


9. Perawatan aquascape pada dua minggu pertama


Pada dua minggu pertama setelah aquascape Anda jadi, jangan langsung diisi dengan ikan atau fauna air. Sebelum itu, pada minggu pertama, ganti air di dalam tangki akuarium satu hari sekali. Lalu pada minggu kedua, ganti air setiap tiga hari sekali. Ini dimaksudkan agar air dalam akuarium lebih bersih dan steril dari sisa kotoran atau zat berbahaya, sehingga siap digunakan sebagai tempat hidup ikan hias aquascape. 


10. Masukan ikan hias


Terakhir, Anda bisa mulai memasukkan ikan hias aquascape. Perlu diketahui bahwa tidak semua ikan hias cocok untuk aquascape. 

Sebaiknya hindari jenis ikan hias yang biasanya bertelur dengan membangun sarang. Bukan tanpa alasan, jenis ikan seperti ini justru dapat merusak aquascape karena ikan akan memanfaatkan daun sebagai sarangnya untuk menetaskan telur.

Beberapa ikan hias aquascape yang bisa Anda pilih, seperti guppy, platy, tetra, rasbora, swordfish, angelfish, diskus, manfish, atau ikan komet. 


11. Perawatan aquascape


Setelah aquascape jadi, pastikan Anda selalu memperhatikan kadar keasaman dan kekerasan air di dalam akuarium. 

Semakin banyak variasi tanaman dan ikan hias aquascape, maka tingkat keasaman dan kekerasan air juga bisa meningkat. Selain itu, sisa makanan yang menumpuk di dasar aquarium juga bisa memengaruhi kualitas air—tidak lagi ideal sebagai tempat hidup tanaman dan ikan. 

Untuk mengetahui tingkat keasaman dan kekerasan air, Anda bisa menggunakan alat ukur khusus, dan secara berkala ganti air di dalam akuarium agar tingkat keasaman dan kekerasan air tetap terjaga. 

Selain itu, sama halnya dengan tanaman hias pada umumnya, tanaman hias aquascape juga membutuhkan pencahayaan yang cukup agar bisa tumbuh sempurna. 

Anda bisa memasang lampu ultraviolet di atas akuarium aquascape sebagai sumber pencahayaan. Namun, untuk lampu akuarium tidak perlu dinyalakan terus menerus, cukup nyalakan sekitar 8-10 jam saja setiap harinya. Anda bisa memasang timer agar lampu bisa menyala dan mati secara otomatis. 

Satu lagi, tanaman hias aquascape juga membutuhkan nutrisi tambahan layaknya sebuah pupuk. Umumnya, tanaman aquascape akan mendapatkan nutrisi dari sisa makanan ikan yang jatuh ke dasar akuarium, dan akar tanaman akan menyerap nutrisi sebanyak yang diperlukannya. 

Akan tetapi, Anda juga bisa memberikan nutrisi tanaman hias aquascape khusus yang diteteskan ke air secara berkala. Pastikan Anda memberikan nutrisi tambahan untuk tanaman aquascape dengan kadar yang cukup. Hal ini karena, pemberian nutrisi tambahan secara berlebihan justru bisa berdampak negatif, baik itu pada tanaman maupun ikan. 


Itulah tadi cara buat aquascape sederhana yang bisa Anda tiru di rumah. Kecuali jika Anda tertarik dengan gaya aquascape “the jungle aquarium”, jika Anda pemula aquascaping, sebaiknya tetap pada gaya aquascape yang minimalis dan sederhana. Anda dapat mencoba gaya aquascape lainnya seiring dengan berkembangnya keterampilan aquascaping Anda. Selamat mencoba!





Penulis: Calvin