Ketika melihat model rumah di Swiss, Anda tentu teringat dengan model-model rumah di area pegunungan atau pedesaan. Tak heran, sebagian besar wilayah Swiss memang berada di pegunungan Alpen, yang terkenal dengan keindahan dan pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Akan tetapi, model rumah seperti ini juga cocok Anda terapkan di Indonesia, terutama jika Anda ingin menampilkan keindahan dan pemandangan alam di area sekitar rumah. Ini inspirasinya!
Model rumah tradisional Swiss dikenal dengan sebutan Swiss chalet, yang artinya gubuk kayu sederhana yang ditempati oleh petani atau peternak selama waktu tertentu. Sederhananya, dulu Swiss chalet adalah tempat tinggal sementara yang hanya digunakan selama beberapa bulan dalam setahun.
Model rumah tradisional Swiss dominan menggunakan material kayu dan batu dengan desain yang mencerminkan kekayaan sejarah dan budaya negara tersebut. Arsitektur Swiss memiliki pengaruh besar dalam mendefinisikan arsitektur perumahan di daerah pegunungan di Eropa Barat hingga Amerika Serikat.
Sekilas, model rumah di Swiss memang tak terlihat memiliki gaya bangunan yang mewah, tetapi model rumahnya terlihat sangat cantik dan menawan sehingga tampak serasi dengan pemandangan alam sekitarnya.
Berikut ini adalah beberapa ciri khas atau karakteristik gaya bangunan model rumah di Swiss yang bisa menjadi inspirasi untuk Anda:
Salah satu ciri khas yang menonjol dari model rumah di Swiss yaitu bangunan rumahnya yang menggunakan atap pelana (gable roof). Mengingat Swiss merupakan negara dengan curah salju yang tinggi, jadi bentuk atapnya memang sengaja dibuat curam agar salju jatuh ke bawah.
Swiss memang memiliki terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah, jadi tak heran jika rumah-rumah di Swiss memiliki banyak jendela. Sedikit berbeda dengan bentuk jendela pada model rumah lainnya, jendela pada model rumah di Swiss biasanya berbentuk vertikal dengan daun jendela. Di samping kanan dan kiri jendela bagian luar juga biasanya dipasang bunga-bunga berwarna-warni yang semakin menambah lebih banyak karakter dan warna pada eksterior rumah.
Penggunaan banyak jendela besar juga berfungsi untuk membuat sirkulasi udara di dalam rumah selalu terjaga. Orang Swiss sangat sadar akan lingkungan, sehingga rumah-rumah di Swiss jarang menggunakan air conditioner (AC). Sebaliknya, orang-orang Swiss lebih senang membuka jendela dan membiarkan angin masuk ke dalam rumah.
Di sisi lain, jendela besar juga bisa membantu memaksimalkan pencahayaan di dalam rumah, sekaligus menampilkan latar pemandangan alam Swiss yang indah yang bisa dinikmati dari dalam rumah.
Kebanyakan model rumah di Swiss menggunakan bahan material kayu. Pada bagian eksterior rumah Swiss, biasanya dihiasi dengan ukiran kayu yang indah untuk menambah karakter dan sebagai elemen dekoratif.
Selain menggunakan kayu, rumah di Swiss juga banyak menggunakan material batu dan batu bata untuk membuat kesan tampilan rumah yang kokoh tapi tetap bergaya tradisional. Bagi masyarakat Swiss, rumah merupakan kebanggaan karena menjadi cerminan sejarah dan budaya khas Swiss.
Jika dilihat, kebanyakan rumah yang ada di Swiss memiliki warna cat dinding cokelat, baik itu cokelat kayu maupun cokelat gelap. Bukan tanpa alasan, umumnya rumah di Swiss dibangun dengan menggunakan material kayu sehingga warna cokelat sering kali dipilih agar terlihat senada dan mendukung keindahan pemandangan alam yang ada di sekitar wilayah Swiss.
Banyak yang terheran-heran dengan kebanyakan rumah yang dibangun di Swiss dibuat dengan atap bertingkat dan berukuran besar sehingga bisa dihuni banyak orang. Hal tersebut cukup wajar, mengingat Swiss banyak dikunjungi wisatawan sehingga banyak rumah penduduk lokal yang merangkap menjadi penginapan.
Untuk bagian interiornya dibuat menyerupai rumah sehingga pengunjung pun merasa seperti berada di rumah sendiri. Banyak wisatawan yang menyukai pengalaman tinggal di rumah tradisional Swiss dan menghabiskan waktu bersama penduduk lokal di sana.
Hampir setiap rumah memiliki tanaman hias yang diletakkan di teras rumah, di balkon atau di halaman depan rumah. Penempatan tanaman hias berupa bunga beraneka warna tak lain untuk memberikan warna sehingga pemandangan rumah tampak lebih hidup.
Mayoritas bangunan rumah di Swiss tak menggunakan pagar keliling sehingga area lingkungan rumah tampak menyatu dengan alam sekitar. Hal tersebut bukan hanya menjadikan pemandangan terlihat lebih menawan, namun juga membuat lingkungan area rumah terlihat lebih lapang dan luas.
Area pegunungan Swiss memang terkenal dengan suhu dinginnya. Itulah mengapa, sebagian besar model rumah di Swiss dibuat dengan dinding dan lantai kayu, yang bisa membuat suhu di dalam rumah tetap hangat, terutama selama bulan-bulan musim dingin.
Selain menggunakan dinding dan lantai kayu untuk menjaga suhu di dalam ruangan tetap hangat, model rumah di Swiss juga menggunakan perapian kayu tradisional sebagai penghangat di dalam rumah.
Mayoritas rumah di Swiss mempunyai teras dan balkon yang menyajikan pemandangan alam yang memesona. Desain tersebut membuat bangunan rumah terlihat menyatu dengan alam, sehingga terlihat pemandangan dan keindahan alam yang memesona. Meski dibuat dengan ukuran tak begitu besar, namun dengan penataan desain interior yang baik maka akan mendapatkan teras yang nyaman dan indah.
Itulah beberapa ciri khas dan gaya arsitektur dari model rumah di Swiss yang mungkin bisa memberikan ide untuk Anda. Inspirasi desain rumah gaya Swiss tersebut memang cocok jika dibangun di wilayah pedesaan atau pegunungan. Dari desain rumah bisa dipahami rumah dibangun dengan nyaman dan hangat untuk dihuni sekaligus bisa memandang keindahan alam dengan lebih leluasa.