Tercatat bahwa sektor kreatif seperti fashion, kriya, dan kuliner menyumbang 75% ekspor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif Indonesia. Berangkat dari fakta ini, Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) ingin tingkatkan momentum ekspor para pegiat ekraf dalam ketiga bidang tersebut lewat program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK).





Pertama kali diluncurkan pada 26 Mei 2025 dalam acara peluncuran yang berlangsung di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, program ini berkolaborasi dengan Kementerian UMKM dan Kementerian Perdagangan menghadirkan rangkaian aktivitas untuk mengolah lebih lanjut potensi yang dimiliki para insan kreatif di Indonesia.



Biro Komunikasi Kemenekraf


Dalam interview eksklusif dengan CASA Indonesia, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky berbagi bahwa ASIK 2025 menargetkan peningkatan ekspor dan brand kreatif untuk naik kelas lewat kurasi, inkubasi, dan sertifikasi. Program dirancang end-to-end dengan pelatihan, business matching, akses pasar, serta dukungan mentor, dan pembiayaan.


Baca juga, Membanggakan! Piano Terbaik Dunia Buatan Indonesia


Semua rencana ini turut didukung pula oleh Bank Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI), Shopee Indonesia, MRA Group, dan Paragon Corp sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah serta sektor swasta dalam kembangkan usaha dalam 3 sektor kreatif prioritas.




Ekonomi kreatif merupakan salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Karena tak hanya berperan penting dalam perekonomian, namun sekaligus menjadi jalan untuk memperkenalkan kekayaan budaya lokal Indonesia ke berbagai negara di dunia.


Baca juga, Sukses Capai 5,5M Transaksi! 11 Produk Lokal di NY NOW 2023


Ketiga sektor ini juga berkontribusi menyerap 94% tenaga kerja ekonomi kreatif dan menunjang agar aktivitas perekonomian bisa berjalan dengan inklusif dan berkelanjutan. Ditambah pula, tercatat dalam data Kementerian Perdagangan bahwa nilai ekspor untuk produk kreatif diluar jasa kreatif selama 5 tahun terakhir miliki tren bertumbuh capai 26,48%.





Biro Komunikasi Kemenekraf


“Melalui program ASIK 2025, kami berharap jadi bisa memberi dorongan nyata bagi para pegiat ekonomi kreatif subsektor unggulan seperti fesyen, kriya, dan kuliner sehingga bisa masuk ke pasar global,” - Teuku Riefky (Menteri Ekraf)

Brand lokal unggulan yang dapat ikuti ASIK adalah brand yang berkecimpung dalam sektor fesyen, kriya, dan kuliner yang miliki kapasitas untuk ekspor dan berkomitmen dalam tingkatkan daya saing untuk menembus pasar global.




dalam acara peluncuran asik 2025 bertema scan the spirit of indonesian creativity, yuke sri rahayu (deputi bidang kreativitas budaya dan desain) memperkenalkan barcode atau kode qr code sebagai representasi dalam terjemahkan kreativitas ke dalam rantai pasok global. seperti kemudahan bertransaksi dengan qr code, simbol ini menggambarkan visi ingin membuka nilai transaksi dan koneksi budaya dari setiap karya nusantara. sehingga mampu berinteraksi di berbagai belahan dunia dengan cepat dan mudah.





Foto teaser: Biro Komunikasi Kemenekraf

Sumber Foto: Gustama Pandu / MRA Media