Indonesia kembali berpartisipasi di ajang pameran terbesar dan tertua di dunia, yakni Venice Art Biennale. Sebelumnya, pada tahun 2017 Indonesia pun telah mengkuti gelaran ini dengan sukses dan menarik banyak perhatian.
Paviliun Indonesia kokoh berdiri berkat dukungan oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif Indonesia) bersama Yayasan Design+Art Indonesia. Penyelenggaran paviliun ini merupakan upaya BEKRAF dalam memajukan salah satu sub sektor ekonomi kreatif, yaitu seni rupa.
triawan munaf selaku kepala bekraf menjelaskan bahwa paviliun ini merepresentasikan ciri khas bangsa, bhineka tunggal ika dan mengambil tema "lost verses: akal tak sekali datang, runding tak sekali tiba" untuk gelaran di tahun ini.
kalimat tersebut merupakan peribahasa asal minang kemudian diadaptasi menjadi rangkaian instalasi karya seni.setelah melalui proses kurasi yang lama oleh asmujo jono selaku kurator dan yacobus ari respati sebagai ko-kurator, terpilihlah duo seniman syagini ratna wulan dan handiwirman saputra.