Beragam teknologi dan kemudahan yang diberikan oleh Artificial Intelligence (AI) belum tentu bisa menggantikan sepenuhnya unsur manusia dalam dunia desain. Berangkat dari perspektif inilah tercipta tema utama kompetisi desain Daikin Design Awards 2025, yaitu Originality: You are Beyond Technology. Lewat tema tersebut, ajang ini mengeksplorasi akan intuisi, imajinasi, serta emosi sebagai relasi antara desain dan manusia. Tiap desain yang berpartisipiasi diharapkan dapat menghadirkan inovasi dalam merancang ruang yang nyaman dan peka akan perkembangan hidup masa kini.
Sebagai medium untuk menampung serta mengapresiasi kreasi para arsitek dan desainer interior, tahun ini Daikin Design Awards kembali hadir dengan jangkauan peserta yang lebih luas. Partisipan yang mengikuti tak hanya dari Indonesia, tapi juga dari Malaysia. Begitu pula dengan panel juri yang terdiri dari praktisi berasal dari kedua negara. Dimulai dari Alex Bayusaputro, Tan Tik Lam, Cosmas Gozali, dan Wenky Handono dari Indonesia serta Joe WH Can, Mun Inn Chan, Wong Pei San, dan Lau Joo Hao dari Malaysia, ditemani pula juri tamu Daniel Mananta.
Dapat diikuti oleh profesional serta siswa, kompetisi ini terbagi atas beberapa lingkup desain seperti F&B dan residensial dengan total hadiah Rp530 juta. Sebagai hal yang begitu erat dengan kehidupan sehari-hari, kategori residensial memperlihatkan inspirasi bagaimana sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) berbaur dengan harmonis dalam kehidupan sehari-hari dan desain sebuah hunian.
Baca juga, DAIKIN Proshop Designer Awards 2025, Total Hadiah 530 Juta!
Setelah di tahun 2024 dinobatkan sebagai Daniel’s Choice dalam kategori conceptual interior design residential for professional, pasangan suami istri Yoval Julianto dan Lady Viona Yacup dari Dreamlabs Architecture kembali menoreh prestasi.
Karya rumah berjudul Weave meraih juara pertama dalam kategori conceptual architecture residential for professional. Seperti namanya, hunian dirancang untuk menjalin bersama aspek tradisi, lingkungan alam dan kehidupan modern. Berbasis di Pekanbaru, Riau, biro studio ini turut jadikan kota tersebut sebagai konteks lokasi dalam karyanya.
Terinspirasi dari konsep rumah panggung pada rumah tradisional melayu, arsitek menciptakan rumah 3 lantai terdiri dari kumpulan massa bangunan yang terelevasi dengan jarak di antara bangunan. Jarak tersebut berperan untuk memperkaya sirkulasi udara di rumah. Memanfaatkan lokasi menghadap sungai Siak, rumah dirancang berbentuk huruf L menghadap sungai dengan taman dilengkapi dengan cascading pool demi ciptakan relasi yang harmonis antara arsitektur dan lanskap di sekitarnya.
Isu sustainability bernilai signifikan dalam pertimbangan material rumah ini. Contohnya, penggunaan material seperti Empty Fruit Bunch (EFB) panel berasal dari sampah minyak sawit sebagai insulasi yang dinilai miliki thermal conductivity yang rendah, yaitu ~0.147 W/m.K.
Demi meraih suhu ruang yang nyaman, arsitek terapkan sistem VRV-HS Daikin dengan tipe unit yang dikustomisasi sesuai kebutuhan ruang. Misalnya unit cassette untuk di kamar mandi sedangkan unit Middle Static Duct di ruang home office dan gym. Arsitek mengintegrasikan sistem AC dalam desainnya dengan menerapkan unit slim duct pada vertical slab-and-beam cover untuk living room dengan tinggi ruang capai 7.5 m.
Berkat bentuk linear slim black line pada Daikin Box Trox, membuatnya secara seamless menyatu dengan ceiling rumah sembari mempertahankan sirkulasi udara bersih pada ruang. Tak luput pula unit tersebut dapat dipasang di balik woven rattan ceiling sehingga tetap optimalkan ventilasi udara tanpa disrupsi intensi desain.
Baca juga, 3 Proyek Unggulan di Daikin Design Awards 2025
Mengusung kombinasi warna dan tekstur yang kontras dalam karyanya, desainer Dewi Cindrawati dari biro Solenne Space merancang hunian empat lantai untuk mengakomodasi penghuni seorang young adult yang tak ingin dikekang oleh nilai tradisi pada umumnya.
pemikiran ini tercipta akibat pergeseran makna rumah di masa kini. rumah dianggap sebagai ruang yang bisa mewakilkan nilai yang dianut seorang individu, bisa beradaptasi, dan berikan rasa bebas bagi penghuninya.
Dalam mewujudkan visi tersebut, desainer menginterpretasikannya dengan penerapan tekstur yang berani, kombinasi warna yang kontras, dan lighting berbentuk unik serta dramatis. Contohnya saja kamar tidur menggunakan textured paint berwarna vivid emerald pada dinding dan ceiling. Uniknya, drop ceiling terbagi atas dua level dengan bentuk yang dinamis ini tak hanya menyimpan indirect lighting, namun juga unit Daikin, yaitu Slim Ceiling Mounted Duct Type 2.5 HP. Penerapan ini menjadi possible berkat desain produk yang slim dengan tinggi 200 mm dan lebar 620 mm.
Sementara di ruang gym, unit Daikin Middle Static Pressure Ceiling Mounted Ducted Type 2 HP terintegrasi dengan seamless pada ceiling berupa Box Trox dengan tampilan garis hitam. Dengan demikian, elemen pendingin ruang hadirkan suasana yang nyaman saat temani aktivitas berat seperti berolahraga sembari menyatu dengan visual ruang tersebut.
Beranjak ke ruang ruang keluarga, desainer hadirkan konsep ruang terbuka yang menyatukan living room, pantry, serta ruang makan dalam kesatuan ruang yang di dominasi warna coklat dan limewash textured paint.