Ingatan pada masa kecil kerap terlupakan saat manusia beranjak dewasa. Pada akhirnya, serpihan memori yang dirasakan pada masa itu, sulit untuk diceritakan kembali karena keterbatasan untuk mengingatnya.
melalui goresan gambar tangan milik putranya, arkiv vilmansa menggali kembali ingatan semasa kecil dulu yang ditampilkan pada karya lukisannya. seniman berujar bahwa kegemaran untuk menggambar yang dimiliki sang anak, seakan mencerminkan kegemaran serupa pada dirinya sewaktu anak-anak.
baca juga, 5 tips merancang playground anak
dalam pameran tunggal bertajuk childhood memories: the invincible chapter, arkiv menampilkan serangkaian koleksi lukisan bertajuk arr atau singkatan dari nama anak pertamanya, yaitu arraka. pameran telah resmi dibuka sejak 8 desember 2018 hingga 8 januari 2019 di can’s gallery, tanah abang yang dibuka oleh evelyn halim, dedy koswara, dan katiana selopranoto.
baca juga, sepuluh tahun pameran seni rupa art jakarta 2018
salah satu karya yang digemari seniman adalah lukisan berukuran 120 x 180 sentimeter yang terinspirasi dari karakter minnie mouse yang diberi nama arr. no 5. lukisan-lukisan pada pameran ini menggambarkan eksperimen arkiv akan cat akrilik yang telah dimulai sejak tahun 2008.
baca juga, fun! pameran ulang tahun ke-90 mickey mouse di new york
perjalanan eksplorasi ini terlihat dalam hasil akhir yang tercipta, seperti permukaan yang transparan dan opaque. sang seniman menganggap hasil yang tercipta ini mencerminkan elemen tangible dan intangible yang dapat diasosiasikan dengan samar-samarnya sebuah ingatan pada masa kecil.
abstraksi memori pada masa kecil tergambarkan dengan curahan warna-warna cerah pada sebagian besar lukisan. tak luput juga, adanya beberapa lukisan yang hanya memiliki satu warna. kumpulan lukisan ini memiliki kontur yang terlihat seperti hasil ukiran. namun, sebenarnya kontur ini merupakan hasil dari proses kompleks serta terdiri dari puluhan lapisan yang diciptakan sang seniman selama tiga sampai empat bulan untuk tiap karyanya.