Lemari baju yang penuh hingga pintunya sulit ditutup rapat, meja yang dipenuhi dengan berbagai barang, atau rak yang sudah tak jelas lagi bentuknya karena terlalu banyak barang di dalamnya, tentu sangat membuat frustasi dan terasa tidak nyaman. Bahkan, kondisi tersebut bisa meningkatkan stres dan memengaruhi suasana hati.

Mungkin Anda pernah bertekad untuk merapikan dan membersihkan semuanya "besok", yang entah bagaimana rencana itu tidak pernah terealisasikan karena berbagai alasan. Akhirnya, barang-barang di rumah semakin menumpuk dan berantakan.

Sebelum semuanya semakin kacau, CASA telah merangkum beberapa cara menata rumah yang banyak barang agar terlihat rapi dan terasa lebih nyaman. Simak!




5 Cara Menata Rumah yang Banyak Barang

Menata rumah yang banyak barang dan berantakan itu bukan hanya sekadar tentang kerapian, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang mendukung kehidupan Anda sehari-hari sekaligus menghadirkan rasa tenang dan nyaman. Tanpa Anda sadari, ketika rumah tampak rapi, segalanya jadi terasa lebih ringan dan rileks, baik itu pikiran maupun suasana hati.

Berikut 5 cara menata rumah yang banyak barang agar terlihat lebih rapi, tertata, dan terasa lapang.


1. Mulailah Dari Hal Kecil Terlebih Dahulu dan Fokus


Arsitek: Riota Design / Fotografer: Ippei Shinzawa


Satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan banyak orang saat mencoba merapikan barang adalah ingin menyelesaikan semuanya dalam satu waktu sekaligus. Cara menata rumah yang banyak barang seperti ini justru dapat menyebabkan kelelahan dan frustasi.

Sebaliknya, jika Anda fokus merapikan satu area rumah yang berantakan hingga benar-benar rapi dan bersih sebelum beralih merapikan area lainnya, itu bisa membantu Anda merasa lebih termotivasi, tidak kewalahan, dan membuat proses merapikan barang-barang terasa lebih ringan dan terarah. Batasi waktu merapikan setiap area selama 15 sampai 3o menit saja agar Anda tidak terlalu lama berfokus pada satu area saja. Dengan begitu, akan ada lebih banyak area rumah yang bisa dirapikan dalam satu hari.


Baca juga: Cara Menata Foto Keluarga di Ruang Tamu agar Tampak Estetis


2. Mulai dengan Decluttering


Arsitek: MEII / Fotografer: Milena Villalba


Sekarang, lanjutkan dengan decluttering. Keluarkan semua barang-barang yang tampak menumpuk di lemari atau rak. Sortir barang berdasarkan empat kategori utama: Disimpan, didonasikan, dijual, dan dibuang.

Jangan terburu-buru menentukan barang apa saja yang disimpan, didonasikan, atau dibuang. Pikirkan baik-baik berdasarkan fungsi dan nilai setiap barang. Jika Anda merasa menginginkan dan membutuhkan barang tersebut atau barang tersebut masih mempunyai nilai, Anda bisa menyimpannya. Sebaliknya, jika Anda merasa sudah tidak membutuhkannya tetapi masih mempunyai nilai, Anda bisa mendonasikan atau menjualnya. Dan, untuk barang-barang yang sudah tidak Anda butuhkan, tidak bisa digunakan lagi atau rusak, dan tidak mempunyai nilai, Anda bisa membuangnya.


Baca juga: Cara Menata Apartemen Studio Sesuai Kebutuhan Anda!


3. Organisir Barang Berdasarkan Fungsi dan Frekuensi Penggunaannya


Desain Interior: Murs & Merveilles / Fotografer: Sophie Lloyd


Setelah menentukan barang apa saja yang ingin disimpan, didonasikan atau dijual, dan dibuang, langkah selanjutnya adalah mengorganisir barang-barang yang masuk dalam kategori disimpan berdasarkan fungsi dan frekuensi penggunaannya. Simpan barang yang sering gunakan di tempat yang mudah dijangkau, misalnya saja, kunci rumah dan kunci kendaran bisa diletakkan di area foyer dekat pintu masuk-keluar rumah.

Sementara itu, untuk barang-barang yang jarang Anda gunakan, bisa disimpan di dalam rak, lemari, atau ruang gudang (jika ada). Jangan lupa beritahu anggota keluarga mengenai letak barang tersebut dan ingatkan untuk selalu mengembalikan barang ke tempat semula setelah digunakan.

Untuk mainan anak, gunakan tempat penyimpanan (storage) tertutup agar tidak berserakan di lantai. Selain menjaga rumah tetap rapi dan bersih, cara ini juga dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjatuh atau terpeleset. Setelah bermain, ajak anak untuk merapikan dan menyimpan kembali mainannya ke tempat semula. Selain bisa meringankan pekerjaan Anda, kebiasaan ini juga baik untuk mengajarkan anak Anda tentang kerapihan sejak dini.


4. Kurangi Membeli Barang yang Kurang Penting


Desainer Interior: A Way Up / Fotografer: Emi Karpowicz


Setelah Anda berhasil merapikan barang-barang di rumah, sangat penting juga untuk menjaganya tetap rapi. Oleh karena itu, sebaiknya kurangi membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan atau membeli hanya karena tren. Hindari rasa FOMO (Fear of Missing Out) untuk membeli barang-barang terbaru jika Anda sudah memiliki barang dengan fungsi serupa di rumah. Dengan begitu, Anda bisa menghindari rumah kembali berantakan dengan tumpukan barang-barang baru.


Baca juga: Cara Menata Kamar Tidur yang Banyak Barang Agar Terasa Lega


5. Buat Rutinitas Bersih-bersih Rumah


Desainer interior: QWE Studio / Fotografer: Pedro Kok


Satu lagi cara menata rumah yang banyak barang adalah dengan membuat rutinitas bersih-bersih rumah secara berkala. Sepele, tapi hal ini sering kali diabaikan oleh banyak pemilik rumah. Padahal, membuat rutinitas bersih-bersih rumah bisa menjadi cara paling mudah untuk menjaga rumah tetap rapi dan bersih, tanpa membuat Anda merasa terbebani, kewalahan, dan frustasi.

Anda bisa membuat rutinitas harian untuk merapikan tempat tidur, mencuci piring kotor, merapikan meja, membersihkan dapur, dan menyapu. Kemudian, Anda bisa membuat rutinitas mingguan untuk mengepel lantai, membersihkan kamar mandi, mencuci sprei, dan membersihkan debu di jendela. Lalu, buat juga rutinitas bulanan untuk membersihkan dan merapikan area atau ruangan yang jarang digunakan, seperti area taman dan garasi.

Buatlah daftar periksa (checklist) kegiatan bersih-bersih rumah berdasarkan waktunya; harian, mingguan, dan bulanan. Setelah menyelesaikan setiap tugas, beri tanda pada kolom checklist. Ini dilakukan untuk membantu Anda lebih termotivasi, memudahkan proses pembersihan, sekaligus membantu Anda mengingat pekerjaan pembersihan apa saja yang harus dilakukan.


Apa Psikologinya Jika Punya Terlalu Banyak Barang?

Banyak penelitian di bidang psikologi dan ilmu saraf menunjukkan kebiasaan menumpuk barang (hoarding disorder) dikaitkan dengan kesehatan mental dan faktor emosional seperti stres, anxiety, dan depresi.

Sebuah studi penting yang dilakukan oleh UCLA’s Center on Everyday Lives of Families (CELF) menemukan bahwa kondisi lingkungan yang berantakan dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon stres, di dalam tubuh, terutama pada wanita. Tanpa Anda sadari, rumah atau kamar yang berantakan akibat terlalu banyak barang dapat membuat otak Anda merasa kewalahan dan memicu stres.

Ketika Anda hidup di antara tumpukan banyak barang, terutama yang berantakan, otak akan terus menerima sinyal kecil bahwa masih ada tugas yang belum selesai, yaitu merapikannya. Saat Anda mengabaikan sinyal ini karena berbagai alasan, hal itu menimbulkan rasa cemas, lebih tertekan, meningkatkan stres, dan menyebabkan rasa kelelahan yang parah. Jadi secara sederhana, menyimpan atau menumpuk banyak barang sering kali mencerminkan kesehatan mental dan kondisi emosional pemilik barang tersebut.

Setelah Anda merapikan dan decluttering barang-barang yang tidak perlu, kemungkinan besar Anda akan langsung merasa lega. Lingkungan rumah yang rapi dan bersih telah terbukti dapat berpengaruh baik terhadap kesehatan mental dan dapat meningkatkan suasana hati. Bahkan, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa ruang yang bersih dan tertata rapi berkaitan dengan fokus dan konsentrasi yang lebih baik, tidur yang lebih nyenyak, produktivitas yang lebih tinggi, suasana hati yang lebih baik, dan bahkan Anda mungkin akan merasa lebih tenang dan kreatif.


Baca juga: Biar Lebih Rapi & Enak Dipandang, Ini 7 Cara Merapikan Buku!




Itulah tadi 5 cara menata rumah yang banyak barang agar terlihat rapi, bersih, dan terasa lebih nyaman. Menata rumah yang berantakan bukan hanya tentang membuat semuanya terlihat rapi, tetapi juga tentang menciptakan ruang atau lingkungan yang sehat untuk mendukung ketenangan pikiran dan kesehatan mental Anda.