Ketika Anda sedang mencari hunian untuk keluarga Anda, mungkin Anda pernah melihat iklan rumah yang menyebutkan “luas tanah 120 m2, luas bangunan 85 m2” lalu bertanya-tanya apa sebenarnya perbedaan dari kedua hal tersebut? Untuk Anda yang sedang berencana untuk membeli, membangun, atau bahkan menjual properti, mengetahui perbedaan luas tanah dan luas bangunan merupakan hal yang sangat penting. Kedua istilah tersebut tidak hanya angka yang ada di sertifikat rumah atau iklan pemasaran properti, melainkan informasi krusial yang sangat mempengaruhi nilai, fungsi, serta gambaran bagaimana kenyamanan dan kecocokan Anda terhadap hunian tersebut.


Lalu, Apa Perbedaan Luas Tanah dan Luas Bangunan?




Untuk mempersiapkan Anda lebih paham terhadap properti yang Anda temukan di pasaran, CASA telah menyajikan ins and outs tentang luas tanah dan luas bangunan. Apa saja? Simak 5 poin berikut!


1. Definisi Luas Tanah dan Luas Bangunan



freepik


Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk mengetahui definisi dasar dari kedua hal ini. Luas tanah adalah ukuran total lahan yang Anda miliki, luas ini mencakup seluruh permukaan yang tercatat dalam sertifikat hak milik. Ini termasuk halaman depan, belakang, taman, hingga area kosong yang belum dibangun.

Sementara itu, luas bangunan adalah ukuran area yang ditempati oleh bangunan di atas tanah tersebut. Artinya, luas yang dihitung hanyalah bagian yang memiliki struktur fisik seperti dinding, lantai, dan atap. Ruang terbuka tanpa penutup seperti taman atau carport biasanya tidak termasuk dalam perhitungan luas bangunan, kecuali ada ketentuan daerah yang mengatur sebaliknya. Pemahaman dasar ini penting ketika Anda sedang membandingkan dua properti yang berbeda.


2. Pengaruh Langsung terhadap Harga dan Nilai Properti


Harga jual properti sangat dipengaruhi oleh luas tanah dan bangunan. Umumnya harga tanah per meter persegi lebih tinggi dibandingkan biaya bangunan. Maka tidak heran jika sebuah rumah yang berlokasi di kawasan strategis dengan luas tanah yang besar memiliki potensi nilai investasi tinggi karena tanah tersebut bisa dikembangkan lagi di masa depan.

Sementara itu, luas bangunan yang besar menawarkan kenyamanan dan kapasitas ruang yang lebih lapang. Rumah dengan bangunan luas biasanya memiliki lebih banyak ruang yang bisa difungsikan seperti kamar, dapur besar, atau ruang tamu lega. Meski begitu, biaya pembangunan dan perawatan juga akan lebih tinggi.


Baca juga, Tips & Inspirasi Rumah Gaya Jepang Modern Luas 80 m2


Jika fokus Anda sedang mencari hunian pribadi, baiknya prioritaskan luas bangunan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Namun jika tujuan Anda adalah untuk investasi jangka panjang, maka luas tanah akan memiliki pengaruh lebih besar terhadap nilai jual kembali.


3. Cara Menghitung Secara Akurat



freepik


Untuk menghitung luas tanah, anda bisa menggunakan rumus sederhana yaitu panjang × lebar jika bentuknya persegi panjang. Namun jika bentuk tanah tidak beraturan, bagi menjadi beberapa bagian kecil seperti persegi, segitiga, atau trapesium, lalu jumlahkan hasilnya.

Sedangkan luas bangunan dihitung dari seluruh area lantai yang tertutup atap. Misalnya, ruang tamu 4 × 5 m, kamar tidur 3 × 3 m, lalu dapur 2 × 3 m, maka total dari ketiga ruang tersebut dijumlahkan. Jika bangunan bertingkat, luas tiap lantai ditambahkan untuk mendapatkan total keseluruhan.


Baca juga, Terlihat Mungil! Rumah Ini Ternyata Luas dan Hangat


Penting juga untuk memastikan data luas tanah dan bangunan di sertifikat atau IMB sesuai dengan kondisi yang sebenarnyal, agar tidak terjadi masalah hukum atau pajak di kemudian hari.




4. Ketentuan Regulasi dan Izin Bangunan


Biasanya pemerintah daerah memiliki aturan tersendiri mengenai perbandingan luas tanah dan bangunan melalui Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).

Misalnya, jika KDB di wilayah Anda adalah 60%, maka Anda hanya boleh membangun bangunan seluas 60% dari total luas tanah. Jadi, untuk tanah 200 m², luas bangunan maksimal yang diperbolehkan hanya 120 m². Sementara KLB menentukan berapa banyak lantai yang bisa anda bangun di atas tanah tersebut.


Baca juga, Buat Apartemenmu Terlihat Lebih Luas dengan Cara Ini


Dengan memahami peraturan ini akan membantu Anda dalam menghindari kesalahan desain dan tidak melanggar izin bangunan yang ada. Anda juga bisa memanfaatkannya untuk merencanakan perluasan di masa depan, misalnya dengan menambah lantai jika KLB masih memungkinkan.


5. Pengaruh terhadap Desain dan Kenyamanan Hunian



buildgreennh.com


Kenyamanan rumah yang Anda tempati juga akan terdampak besar dari perbandingan luas tanah dan bangunan. Jika bangunan rumah Anda terlalu besar dan luas hingga menutupi hampir seluruh lahan, Anda harus mengorbankan ruang terbuka untuk taman, ventilasi, dan pencahayaan alami karena akan sangat terbatas. Dengan begitu Rumah bisa terasa panas, lembap, dan kurang sirkulasi udara.

Sebaliknya, jika anda memiliki tanah luas dengan bangunan yang tidak terlalu besar, suasana rumah akan terasa lebih lega dan alami. Anda bisa menambahkan taman belakang, area duduk outdoor, atau bahkan kolam kecil. Inilah mengapa banyak arsitek merekomendasikan proporsional luas tanah dan bangunan yang seimbang untuk menciptakan hunian yang nyaman dan pastinya sehat bagi para penghuninya.


Baca juga, 5 Tips Membuat Ruang Makan Menjadi Lebih Luas


Memahami perbedaan luas tanah dan luas bangunan adalah langkah dasar namun sangat penting dalam dunia properti. Luas tanah memberikan batas dan potensi pengembangan, sementara luas bangunan menunjukkan fungsi serta kenyamanan yang anda nikmati setiap hari.



Foto teaser: Freepik