Maraknya restoran burger terutama di wilayah Jakarta Selatan belakangan ini mencerminkan menu burger menjadi salah satu jajanan kekinian. Selain mementingkan cita rasa sebagai daya tarik pengunjung, konsep restoran yang instagrammable, unik, dan nyaman juga menjadi prioritas utama.
Dara Setyohadi dari ARDS Studio sebagai interior design architecture menggabungkan konsep burger dan bengkel. Desain yang keseluruhannya merupakan gambaran dari society dimana burger sudah menjadi makanan urban culture secara global. Selain itu mengakomodir konsep bar yang fokus untuk menu kopi dan minumannya sebagai interpretasi pop culture yang ada di masyarakat.
Berbeda dengan restoran burger pada umumnya, Bengkel Burger & Brew memiliki ukuran yang cukup luas. Tiap area pada restoran ini memiliki ambience yang berbeda. Terdapat wilayah outdoor maupun indoor, yang dibatasi dengan pintu kaca sehingga seakan tidak memiliki penghalang diantaranya upaya membawa konsep indoor-outdoor menyatu. Pada jam 5 sore keatas pintu antara ruangan indoor dan outdoor bisa dibuka, sehingga pengunjung indoor dapat menikmati suasana outdoor dan sebaliknya. Meskipun begitu setiap area tetap memiliki intimacy dan privacy nya masing-masing.
Perpaduan konsep indoor-outdoor ini salah satunya juga dicerminkan melalui percampuran material yang digunakan. Seperti dekorasi indoor menggunakan polikarbonat yang mernghasilkan pantulan lighting laser dan penggunaan concrete yang dibentuk setengah lingkaran sebagai dekorasi material utama pada bar.
Sebab burger telah diintegrasikan oleh berbagai negara, Bengkel Burger & Brew menghadirkan menu cita rasa dari berbagai negara sebagai perpaduan culture yang ingin ditampilkan. Berlokasi di daerah Panglima Polim menjadi pilihan tempat yang strategis karena umumnya menjadi destinasi anak muda mencari makan, dan juga target marketnya juga beragam.
Sumber foto: ARDS Studio, Bengkel Burger
Teks oleh: Raissa Ghina Putrianda