Pertama kali dibangun untuk Paris Universal Exhibition di tahun 1900, monumen bersejarah Grand Palais kini disulap menjadi salah satu venue Olimpiade Paris 2024. Bangunan megah seperti istana ini direstorasi oleh Chatillon Architects yang prosesnya dimulai sejak tahun 2021. 


Pada 15 April 2024, monumen bersejarah ini akan dibuka kembali untuk olimpiade dan paralimpiade sebagai saksi pertandingan fencing serta taekwondo. Sebelumnya, Grand Palais kerap digunakan untuk pameran seni rupa hingga World Fencing Championship 2010.



Dahulu lebih dianggap temporary beaux-arts palace, kini area nave atau atrium di bawah naungan atap kaca akan disulap menjadi area utama pertandingan nantinya. Lebih dari 6.000 ton metal diperkuat sembari tetap mempreservasi struktur utama dari karya ciptaan Henri Deglane, Albert Louvet, Albert Thomas dan Charles Girault.




Jika sebelumnya bangunan bersejarah di kawasan Champs-Élysées terasa seperti monumen yang tidak approachable bagi publik, melalui proyek restorasi ini arsitek justru ingin mengubahnya secara permanen menjadi gedung publik yang fungsional. Dengan demikian kembali menyatukan bangunan dalam ekosistem kota yang bisa dinikmati hingga generasi di masa mendatang. 






Baca juga, Kejutan! Inilah Jersey Merah Putih Untuk Olimpiade Paris


Fase pertama fokus merenovasi area berukuran 72.000 meter persegi dengan menyambungkan kembali tiga ruang utama, termasuk nave, sehingga mengembalikan poros tengah dan layout gedung yang berbentuk huruf H. Selain itu, fase perbaikan sekaligus menambahkan kapasitas gedung hingga lebih dari 60%, menambahkan emergency route serta akses kursi roda demi menunjang safety di ruang publik.


Usai olimpiade, proses restorasi akan dilanjutkan dengan rencana dibuka kembali pada musim semi 2025 sebagai venue untuk event seputar budaya dan seni nantinya.





Sumber foto: Laurent Kronental