-
Amdavad ni Gufa by Lauriang Hinitoiu on Arch Daily
Amdavad ni Gufa
Kabar gembira bagi Anda yang merencanakan untuk mengunjungi negara India. Pada bulan Juni 2018, pemerintah India mengumumkan bahwa India menawarkan e-visa gratis bagi warga Indonesia yang ingin mengunjungi negara ini. Visa yang diberikan adalah visa sebagai turis, keperluan bisnis serta kesehatan.
Negara yang lebih dikenal dengan industri filmnya, yaitu Bollywood ini, kaya akan lokasi dengan desain arsitektural dan interior yang memukau. Bagi turis yang ingin memanjakan visual Anda dengan tempat wisata yang menarik, simak artikel berikut ini.
Bagi penggiat desain arsitektur, observatori untuk astronomi bernama Jantar Mantar akan memanjakan visual Anda dengan beragam komposisi wujud dan bentuk fisik dari bangunannya. Jantar Mantar terdapat di beberapa lokasi seperti di New Delhi, Jaipur, Ujjain, dan Varanasi.
Tampak Panorama Interior dari Rama Yantra di Delhi
Saat Anda mengitari taman di Jantar Mantar, Anda akan menemukan sekumpulan bangunan seperti instalasi yang tersebar di area taman. Tiap bangunan tersebut merupakan instrumen yang digunakan untuk mengobservasi fenomena dalam astronomi. Beragam wujud geometri digunakan untuk merancang instrumen ini yang menghadirkan komposisi bangunan yang unik.
Jantar Mantar di Jaipur
Jai Singh II sebagai pendiri dari Jantar Mantar ingin menghadirkan berbagai instrumen untuk mengobservasi astronomi dengan akurasi tinggi. Beliau berpendapat bahwa perhitungan saat observasi akan semakin akurat, jika alat pengukur dibangun dalam ukuran besar dan terbuat dari bahan batu.
Misra Yantra di New Delhi, Jai Prakash di Jaipur
Jantar Mantar yang berlokasi di kota Jaipur merupakan observatori terbesar yang dibangun oleh Jai Singh. Saat memasuki tempat wisata ini, Anda akan dikenakan biaya sebesar Rs 200. Anda disarankan untuk mendatangi Jantar Mantar di tengah hari. Hal ini dikarenakan, posisi matahari yang akan tepat berada di atas Anda. Dengan demikian, memudahkan kita untuk membaca tiap kegunaan dari instrumen bangunan yang ada.
Tampak Panorama dari Samrat Yantra di Jaipur
2. Capitol Complex
Berada di India bagian utara, Chandigarh merupakan ibukota dari Punjab dan Haryana. Kota ini dirancang pada sekitar tahun 1950-an oleh Le Corbusier, sang bapak arsitektur modern.
The Palace of Assembly
Dengan gaya modern arsitektur yang telah menjadi khas Le Corbusier, beberapa pihak menganggap master plan kompleks ini sebagai percobaan Le Corbusier atas teori modernitas miliknya. Capitol Complex merupakan kompleks bangunan pemerintah dengan bangunan utamanya adalah The Palace of Assembly, The Secretariat, dan The High Court.
Capitol Complex di Chandigarh
Layout Capitol Complex
Gaya bangunan dalam Capitol Complex ini, menggambarkan keinginan untuk merayakan merdekanya India dari kolonialisasi. Dengan gaya yang progresif dan modern, eksterior pada bangunan mengekspos material seperti concrete dan bata.
Di luar bangunan utama, Anda dapat mengitari area publik dan menemukan beberapa monumen karya dari Le Corbusier di antaranya adalah Tower of Shadow dan Open Hand.
Tower of Shadow dan Open Hand
Diberi julukan nama The Pink Tribe, Feast India Company yang dirancang oleh Studio Renesa ini, begitu menarik perhatian pengunjung. Ditambah dengan desain interior yang fotogenik.
Mengolah kembali gedung tertua di Kanpur, Studio Renesa menghadirkan garis hitam yang simetrikal dengan warna latar belakang merah muda di seluruh area restoran. Selain itu, interior juga menambahkan unsur kemewahan yang berasal dari gaya Art Nouveau. Gaya ini pernah hadir pada arsitektur di zaman kolonialisasi Inggris.
Film garapan Wes Anderson menjadi inspirasi utama dalam perancangan desain restoran ini. Sesuatu yang tak biasa dan juga bergaya surealis. Hal tersebut tercipta dari kombinasi garis simetri yang ekstrim dan keterbatasan palet warna seperti yang ditampilkan dalam restoran ini.
Fixture lighting, kabinet, hingga meja dan kursi yang digunakan, memiliki bentuk dan warna yang seakan melebur dengan desain interior restoran.
Setahun setelah resmi dibuka pada februari 2017, Alila Fort Bishangarh meraih Best Restoration Around The World dari Hospitality Design Awards USA 2018 dan sekumpulan penghargaan lainnya. Benteng berusia 230 tahun ini telah direvitalisasi hingga kini menjadi sebuah hotel eksklusif dengan 59 luxury suites.
Untuk Anda yang ingin meresapi suasana di luar perkotaan India, kota Bishangarh yang berjarak satu jam dari kota Jaipur ini dapat Anda jadikan pilihan. Dari hotel ini, Anda dapat mengikuti program yang akan membawa Anda untuk mengeksplorasi kehidupan lokal di sekitar Bishangarh.
Benteng dengan arsitektur khas abad ke-18 ini, berhasil direstorasi serta didesain kembali oleh duo arsitek, yaitu Sandeep dan Ritu Khandelwal dari Sthapatya. Setelah menjalani perjuangan selama sepuluh tahun, hadirlah interior hotel bergaya modern dengan sentuhan budaya Mughals dan Inggris.
Dalam perancangan interiornya, tim arsitek berpedoman kterhadap legasi dari arsitektur orisinalnya. Tradisional surkhi (stone dust) dan araish sebagai pengganti cat dinding merupakan beberapa elemen interior yang tetap dipertahankan dalam hotel ini.
Royal Suite di Alila Fort Bishangarh
5. Chand Baori
Jika menyewa kendaraan dari kota Jaipur, Anda akan menempuh perjalanan selama sekitar lima jam sebelum menemukan desa Abhaneri. Desa ini memiliki sebuah tempat tersembunyi yang akan memukau Anda. Destinasi tersebut bernama Chand Baori.
Kata Baori memiliki arti, yaitu tangga sumur seperti yang digambarkan dalam wujud fisik pada bagian dalam di Chand Baori ini. Dibangun pada sekitar abad ke-9, Chand Baori dirancang sebagai sumber air bagi warga sekitarnya. Namun, kini sumber air ini sudah tidak berfungsi lagi.
Konstruksi tangga dengan susunan bersilang di bagian bawah bangunan ini, mengarahkan kita pada bagian sumur penyimpanan air dahulunya.
Betapa majunya peradaban pada masa dibangunnya Chand Baori ini dapat dilihat dari susunan material batu secara geometrik di seluruh bagian tangga sumur.
6. Hawa Mahal
Saat mengunjungi kota Jaipur, jangan melewatkan destinasi wisata bernama Hawa Mahal. Dengan eksterior bangunan berwarna merah mudanya, Hawa Mahal merupakan tempat yang harus dikunjungi saat kita berada di The Pink City atau Jaipur.
Sebagai turis, Anda akan dikenakan biaya sebesar Rs 50 saat memasuki Hawa Mahal. Pintu masuk dapat Anda akses melalui The City Palace.
Sebutan lain dari Hawa Mahal adalah The Palace of Breeze. Dibangun pada tahun 1799, istana ini mengadaptasi komposisi jendela seperti sarang lebah guna mengalirkan sirkulasi udara dengan baik ke dalam bangunan ini.
Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi Hawa Mahal. Dikarenakan sinar matahari memantulkan bayangan pada fasad yang menambah daya tarik bangunan.
Bangunan hasil rancangan Lal Chand Usta ini, memiliki konstruksi bangunan yang berbeda karena tidak memiliki fondasi utama. Maka dari itu, bangunan mengadaptasi bentuk melengkung untuk menopang keterbangunannya.
7. Amdavad ni Gufa
Galeri seni yang berlokasi di Ahmedabad ini, merupakan karya dari arsitek Balkrishna Doshi, pemenang dari Pritzker Price 2018.
Selesai dibangun tahun 1994, galeri ini menaungi karya seni dari Maqbool Fida Husain.
Berlapiskan mosaic tiles berbahan porselen, Atap dari fasad galeri ini mampu untuk memantulkan sinar matahari sekaligus mengurangi panas.
Kolom pada interior yang organik menjadi bentuk representasi atas pertanyaan antara sang arsitek serta seniman akan arti dari fungsi, ruang, dan teknologi.
8. Bihar Museum
Para turis mungkin masih belum familiar dengan kota Patna. Di kota ini terdapat destinasi wisata yang patut dikunjungi, yaitu Bihar Museum. Museum yang dirancang oleh Maki and Associates ini merupakan usaha dari pemerintah untuk menarik perhatian publik terhadap daerah ini.
“We conceived the Bihar Museum as a “campus” - an interconnected landscape of buildings and exterior spaces with a modest but dynamic profile, in harmony with the land” - Maki and associates
Pada area taman, arsitek menghadirkan tujuh taman dengan tema dan konfigurasi berbeda, namun saling terhubung guna mewujudkan visi dari konsep desain Bihar Museum.
Museum ini menampilkan koleksi antik terkait British Era, Gupta, Kushan, Mauryan, Mughals, dan Sunga.
Children's Wing, Exhibition Area, dan Museum Lounge
Memasuki bagian dalam museum, area pintu masuk dikelilingi dengan versi modern dari sekat tradisional jali. Dengan demikian, memudahkan cahaya natural memasuki ruangan sembari melindungi ruang dari panas.
Saat mengunjungi Bihar Museum, para turis akan dikenakan biaya masuk sebesar Rs 250 Rs per orang. Jangan lupa untuk memeriksa kembali peraturan museum yang ada sebelum memasuki museum. Hal ini dikarenakan ada biaya tambahan untuk beberapa tipe barang bawaan.
Simak terus inspirasi-inspirasi desain dan travelling lainnya di website CASA Indonesia dan akun instagram kita.
Foto dok. Jantar Mantar, History TV, Barry Perlus, Dezeen, Arch Daily, Studio Renesa, Architectural Digest, Alila Hotel, BLDGBLOG, Chand Baori, wykopdotpl, Victor Cheng, Paintedstork, Theurbannexus, Pinterest, Vastu Shilpa Consultant.
-