-
FundamentAI di Venice Architecture Biennale 2025
Di Venice Architecture Biennale 2025, FundamentAI hadir bukan hanya sebagai instalasi seni dan arsitektur, tapi juga sebagai eksperimen bagaimana teknologi bisa membuka ruang partisipasi publik dalam merancang kota masa depan.
Pengunjung diajak terlibat langsung—cukup dengan memindai QR code, mereka bisa mengunggah foto suasana sekitar mereka di Venesia. Foto-foto ini kemudian diproses oleh sistem AI, yang menggabungkannya dengan data lingkungan dari laguna seperti tingkat keasaman dan aktivitas mikroba. Hasilnya? Model-model desain kota yang baru, adaptif, dan terhubung dengan alam.
Apalagi hal keren lainnya? Simak poin-poin berikut ini!
Kolaborasi
FundamentAI adalah hasil kolaborasi antara ecoLogicStudio, Synthetic Landscape Lab dari Universitas Innsbruck, dan Urban Morphogenesis Lab di Bartlett, UCL. Proyek ini menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk menciptakan desain kota yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan.
Baca juga, Banyak Isu, Banyak Ide di Venice Architecture Biennale 2025
Desain Responsif Berdasarkan Data Lingkungan
Instalasi ini dipajang di Arsenale dan menampilkan kolom-kolom 3D yang terbuat dari bahan biodegradable dan dapat terurai. Kolom-kolom tersebut terinspirasi oleh tiang kayu tradisional Venesia yang disebut bricole.
Desain kolom ini dipengaruhi oleh data lingkungan, seperti sinyal mikroorganisme dan kondisi cuaca di laguna Venesia. AI memproses data ini untuk menghasilkan bentuk arsitektur yang adaptif terhadap perubahan kondisi alam.
FundamentAI tidak hanya menggunakan laguna Venesia sebagai latar belakang, tetapi menjadikannya bagian aktif dalam proses desain. Data dari ekosistem laguna diproses untuk membentuk elemen arsitektur, memberikan "suara" bagi alam dalam desain kota.
FundamentAI
Memperluas Partisipasi Publik dalam Desain
Salah satu fitur menarik dari FundamentAI adalah kemampuan pengunjung untuk berpartisipasi dalam desain kota. Dengan memindai QR code, pengunjung dapat mengunggah foto atau teks tentang lingkungan sekitar mereka di Venesia.
AI kemudian memproses input ini dan menghasilkan model desain kota yang terinspirasi oleh data pengguna dan kondisi lingkungan nyata di laguna.
Salah satu tujuan utama FundamentAI adalah membuka peluang bagi publik untuk ikut berpartisipasi dalam desain kota. Dengan menggunakan AI, masyarakat dapat memberi kontribusi pada bagaimana kota-kota masa depan bisa dirancang lebih ramah lingkungan dan adaptif.
Teknologi Canggih yang Digunakan
Proyek ini memanfaatkan berbagai teknologi AI terkini, termasuk GPT-4o dan DeepSeek-R1 untuk analisis gambar dan teks, serta perangkat untuk menghasilkan model 3D dan animasi.
AI menggabungkan data dari pengunjung dan data lingkungan (seperti tingkat keasaman dan aktivitas mikroba) untuk menciptakan respons arsitektural yang dinamis dan beradaptasi dengan kondisi sekitar.
FundamentAI
Konsep Capsule Urbanism untuk Kota Masa Depan
Instalasi ini juga memperkenalkan konsep Capsule Urbanism, yaitu pendekatan desain kota yang modular, kompak, dan responsif terhadap lingkungan.
Capsule Urbanism dirancang untuk dapat diterapkan di kota-kota yang rentan terhadap perubahan iklim, terutama daerah pesisir, dengan skala yang kecil namun dapat disesuaikan untuk konteks yang lebih besar.
Baca juga, Venice Architecture Biennale 2025: Pertama Kali Open Call!
FundamentAI bukan hanya untuk Venice Biennale 2025. Proyek ini adalah bagian dari riset jangka panjang ecoLogicStudio. Setelah pameran ini, ecoLogicStudio akan melanjutkan dengan proyek seperti DeepForestCube yang akan dipresentasikan di Triennale 2025 dan Tree.One yang diluncurkan di Jerman pada Juni 2025.
Teks oleh: Vini Andayani
Sumber foto: FundamentAI
-