Menghitung hari gelaran CASA Indonesia 2018, artikel ini hadir untuk akan mengajak anda menilas balik apa saja yang ditampilkan di gelaran tahunan CASA Indonesia.

Salah satunya adalah CASA Indonesia 2014. Kali ini kami akan menampilkan 7 showcase dari desainer dan arsitek ternama di Indonesia pada gelaran tahun itu.



CASA Indonesia Designer Showcase merupakan wadah yang dihadirkan untuk para desainer dan arsitektur menampilkan karya terbaik yang selaras dengan tema pameran. Tahun 2014 Intersection dipilih menjadi tema utama.

Desainer dan arsitek yang tergabung di dalam Designer Showcase pada gelaran tersebut adalah; Desainer Indonesia Muda Mendesain (DIMM), Cosmas D. Gozali, Roland Adam,

Sisi Sutrisno, Reza Wahyudi, Arini Subianto, Hamphrey Tedja dan Santi Aloysius (Domisilium Studio).


1. Desainer Indonesia Muda Mendesain

Karya Desainer Indonesia Muda Mendesain (DIMM) menjadi pembuka di area The Living Showcase untuk CASA Indonesia 2014. Berbentuk kubik yang dibalut cermin di segala sisinya.




Mencoba menggambarkan infinity space. Menggunakan katalog-katalog sebagai objek utamanya, membuktikan bahwa katalog tidak hanya untuk dibaca, melainkan bisa juga dijadikan sebagai instalasi seni.



2. Cosmas D. Gozali

Melalui karyanya yang bertajuk Utopia 2100, Cosmas D. Gozali mencoba menggambarkan ruang-ruang kehidupan manusia di tahun 2100. Ditunjukkan evolusi-evolusi pemikiran dan kegiatan dasar manusia yang sudah bergeser dari harfiahnya di masa depan nanti.



Dengan dominasi warna kuning, yang dirangkai menyerupai ruang tinggal mulai dari foyer, living room, kamar tidur, hingga dapur, dengan peran teknologi di bagiannya masing-masing yang menstimulasi pikiran melalui pendengaran dan penglihatan.



3. Roland Adam

Roland Adam menyulap booth-nya menjadi ruang tunggu dokter yang cantik didominasi warna-warna pastel dan palet biru dan furnitur-furnitur, seperti dua rak kayu berwarna gelap yang diletakkan simetris yang berpadu kontras dengan sofa kulit berwarna terang yang memberi kesan elegan.




Efek mewah juga terpancar dari kaki-kaki logam meja-keja kaca. Porselen-porselen bernuansa putih-biru menambah aksen oriental. Citra cantik ruang tunggu dokter ini tambah sempurna dengan tanaman-tanaman kecil sebagai dekorasi menghadirkan suasanya ruang tunggu hotel bergenggsi.



4. Sisi Sutrisno



Booth-nya sederhana namun misterius, dibuat layaknya window display yang berfungsi juga sebagai instalasi seni.



Sisi Sutrisno mengaplikasikan panel-panel kayu yang ditata diagonal tidak hanya berguna untuk sedikit menutupi keindahan gaun malam milik Auguste Soesastro, namun ruang yang tersedia memancarkan kecantikan dengan menyeluruh.



5. Reza Wahyudi

Reza Wahyudi mencoba merepresentasikan Intersection yang merupakan tema CASA Indonesia 2014 secara harfiah. Membangun ruang dengan gaya Art Deco, dengan konsep ruang pertemuan.



Letaknya yang berada di perempatan area Ballroom yang strategis tentu tidak dapat menghindari perhatian mata para orang-orang yang hadir. Selain itu, sisi luar booth milik Reza pun dijadikan panggung CASA Talk 2014.



6. Arini Subianto

Salah satu space yang ada di foyer Ballroom Hotel The Ritz-Carlton disulap menjadi ruangan kerja dengan tema vintage. Hasil gubahan Arini Subianto ini menunculkan karakter maskulin seorang wanita yang berjiwa matang dan dinamis.




Dominasi warna cokelat yang dipadu dengan furnitur-furnitur yang terbuat dari kayu kokoh dan aksesories lampu kerja dan poster lawas karya Jean d’Ylen, Chantier Houlier di tahun 1924 mampu menghasilkan suasana yang selaras dengan karakter yang dibangun.



7. Domisilium Studio

Hamphrey Tedja dan Santi Aloysius yang tergabung dalam Domisilium Studio, menghadirkan utopia bagi Ivy, nama karakter yang didedikasikan untuk instalasi ini



Ivy merupakan seorang phytomania, seseorang yang gemar mengoleksi tanaman. Oleh karena itu, mereka mendesain ruang kerja layaknya terarium raksasa yang sarat dengan warna hijau dan warna cokelat kayu yang menyejukkan mata.


Foto: dok. CASA Indonesia