-
Di tengah kota Chengdu, Tiongkok, terdapat hunian bernama Feng Le Tang hasil karya GE Space Design, studio arsitek berbasis di Tiongkok. Hunian ini menghadirkan perpaduan ruang yang luas, hangat, serta kesan inviting. GE Space Design merancang rumah ini tidak hanya berfokus pada kenyamanan, tetapi juga mempertimbangkan keseimbangan antara ruang privasi dan keterbukaan. Lantai pertama menampilkan atrium setengah tinggi yang multifungsi sebagai halaman dan ruang minum teh, berdampingan dengan dapur dan area makan.
Lantai kedua mencakup ruang media serta koridor, sementara lantai ketiga menampung dua kamar tidur yang disusun secara diagonal untuk menciptakan dinamika ruang yang unik.
Rumah ini memiliki konsep utama yang membawa masuk nuansa alam ke dalam rumah. Kini atmosfer yang biasanya Anda temui di ruang terbuka dapat dirasakan secara alami di dalam rumah melalui kehadiran skylight, penggunaan tanaman, serta terangnya cahaya alami. Nuansa ini tidak hanya menciptakan pengalaman fungsional, tetapi juga memberikan ikatan resonansi emosional bagi penghuninya.
Transformasi Bentuk dan Fungsi
Sebuah struktur beton berbentuk kotak yang sederhana dan polos berhasil disulap menjadi ruang yang dinamis dan fleksibel melalui proyek ini. Bangunan yang memiliki tinggi asli sekitar 10 meter dengan luas 60 meter persegi ini bukan tanpa tantangan. Adanya sinar matahari yang berlebihan dari sebelah barat terbukti menjadi salah satu tantangan.
Untuk mengatasi hal ini, tim desain memperkenalkan bukaan melingkar yang tidak hanya mengurangi intensitas cahaya tetapi juga memberikan sentuhan lembut pada kesan kaku yang dipancarkan dari balok dan kolom beton yang mendominasi struktur awal. Elemen lingkaran ini menjadi karakter khas yang mengarahkan alur ruang dan menciptakan kontinuitas visual di seluruh bangunan.
Di bawah bukaan melingkar ini, terdapat meja teh panjang yang menghubungkan ruang dalam dan luar secara harmonis. Ruang teh ini dirancang dengan dua zona berbeda: satu menggunakan tatami untuk nuansa tradisional, sementara area lainnya memiliki kursi untuk kenyamanan modern. Cahaya yang masuk melalui bukaan ini menciptakan bayangan dramatis yang semakin memperkuat pengalaman ruang dengan nuansa mendekati alam terbuka.
Interaksi Cahaya dan Ruang
Agar menciptakan kesan efek keterbukaan vertikal yang kuat, studio arsitek menggunakan lampu langit-langit dengan intensitas cahaya yang cukup terang di area atrium, menciptakan efek pencahayaan alami. Ditambah dengan dinding kaca besar di sisi barat, interaksi antara cahaya dan bayangan semakin memperdalam kesan ruang yang luas dan dinamis.
Atrium ini tidak hanya menjadi jalur masuknya cahaya dan udara, tetapi juga menghubungkan ketiga lantai bangunan. Tangga baja ringan berwarna putih, yang dipadukan dengan rak buku dua lantai, memberikan kontras dengan dinding beton yang kokoh. Selain berfungsi sebagai akses vertikal, elemen ini juga melambangkan "ladder of knowledge", menegaskan konsep hunian yang mengedepankan harmoni antara fungsi, estetika, dan pengalaman emosional.
Teks oleh: Nadaska Ilyasa Wibowo
Sumber foto: ICYWORKS
-