-
Di kawasan Lily Park, Vancouver, Kanada, terdapat sebuah rumah tua yang sudah berusia 120 tahun dengan kondisi nyaris hancur kini memiliki kesempatan kedua untuk bisa bernapas kembali sebagai hunian modern berlapis kayu cedar. D’Arcy Jones Architects, studio arsitek berbasis di Kanada berhasil menggabungkan elemen klasik dan kontemporer, mempertahankan sejarahnya serta juga meningkatkan kenyamanan dan fungsionalitas.
Rumah dengan Sejarah Panjang
Bangunan ini dibangun pada awal 1900-an yang awalnya pernah berfungsi sebagai rumah sakit darurat dan penginapan sebelum akhirnya terbengkalai. Meskipun kondisi rusaknya yang cukup memprihatinkan, pemilik baru rumah ini melihat potensi besar dalam bangunan ini. Mereka menginginkan rumah luas di lingkungan bersejarah yang dapat menampung keluarga mereka saat musim dingin.
Namun, tantangan besar menghadang, rumah ini sudah terpapar banyak renovasi tak beraturan, dan beberapa bagian perlu dikurangi agar sesuai dengan regulasi terbaru.
Menjaga Karakter Asli
Rumah seluas 373 meter persegi ini memiliki dua lantai utama dan satu lantai bawah sebagian. Arsitek memilih pendekatan desain yang mempertahankan bentuk asli rumah, termasuk tangga interior dan elemen struktural unik yang menjadi karakteristik bangunan ini.
Menurut studio arsitek, dengan mempertahankan jiwa dari rumah ini maka rumah ini pun dapat menyatu dengan lingkungan sekitar.
Perpaduan Lama dan Baru
Eksterior rumah kini dibalut sirap kayu cedar, menciptakan natural looks serta tidak mudah termakan oleh waktu. Sementara itu, lokasi pintu depan tidak diubah, tetapi diperbarui dengan desain lebih modern. Jendela kaca yang memiliki ciri khas tetap dipertahankan, kini dalam bentuk vitrin kaca yang memaksimalkan cahaya alami.
Atap rumah kini mengalami pembaruan dengan menggunakan aspal, dan sebagian dipotong untuk menciptakan skylight serta teras atap.
Ketika berpindah ke interior rumah, dapat dilihat bahwa beberapa elemen lama tetap dibiarkan terbuka, seperti balok kayu pada langit-langit. Lantai yang ada menggunakan beton poles dan kayu ek rekayasa, sementara itu dapur dengan gaya minimalis dirancang dengan birch plywood dan laminasi sederhana.
Elemen yang paling mencolok pada bagian interior rumah adalah tangga yang terbuat dari baja canai panas, menciptakan sentuhan kontras menarik dengan material alami di sekitarnya.
Hunian dengan Sejarah dan Karakter
Rumah ini memiliki ruang tamu, ruang makan, sudut baca, dan garasi di lantai utama. Lantai atas berisi kamar tidur utama dan dua kamar tambahan, sedangkan lantai bawah difungsikan sebagai unit tamu mandiri dengan dapur, ruang tamu, dan kamar tidur.
Teks oleh: Nadaska Ilyasa Wibowo
Sumber foto: Sama Jim Canzian
-