Tak hanya digunakan pada desain hunian, desain modern minimalis kini juga semakin sering digunakan untuk mendesain ruang-ruang sakral seperti gereja. Desain gereja modern minimalis tidak hanya menonjolkan konsep kesederhanaan melalui bentuk geometris dan garis-garis sederhana, serta penggunaan palet warna netral, tetapi juga tetap mempertahankan suasana ruang ibadah yang sakral, menyejukkan, dan menentramkan hati. Perpaduan elemen-elemen tersebut dapat menghadirkan ruang ibadah yang khidmat, sekaligus tetap mencerminkan esensi utama desain minimalis dan estetika masa kini.

Berikut ini beberapa gereja di berbagai belahan dunia yang mengadopsi desain modern minimalis. Simak!


5 Ide Desain Gereja Modern Minimalis

1. Desain Gereja Modern Minimalis dengan Sentuhan Elegan


Arsitek: Lee Architectural & Engineering Design Group / Fotografer: Sunbenz AD


Gereja ini menampilkan karakter kuat dari desain gereja modern minimalis melalui penggunaan warna putih yang dominan, baik pada eksterior hingga interior, serta bentuk-bentuk geometris dan garis sederhana pada fasadnya. Simbol salib besar di bagian depan gereja berwarna senada dengan latar belakang memberikan tampilan yang selaras dan tetap menonjol, tanpa terkesan monoton. Dominasi warna putih ini tidak hanya menghadirkan kesan bersih dan terang, tetapi juga memperkuat suasana sakral di dalam ruang ibadah menjadi terasa begitu khidmat dan menenangkan.



Arsitek: Lee Architectural & Engineering Design Group / Fotografer: Sunbenz AD


Di sepanjang pintu masuk hingga altar ruang ibadah, terdapat deretan struktur hitam melengkung yang menjadi elemen dekoratif yang khas dan mencolok. Kehadiran elemen dekoratif dengan bentuk lengkung seperti ini menghadirkan tampilan visual yang menarik, sekaligus memberikan kesan modern yang kuat pada interior gereja. Dipadukan dengan lampu gantung bergaya minimalis, suasana ruang ibadah utama terasa semakin elegan dan modern, tanpa menghilangkan kesan sakral dan khidmat.


Baca juga: Wisata Religi di 5 Gereja Indonesia Tertua


2. Desain Gereja Modern Minimalis dengan Nuansa Hangat



Arsitek: FBD Arquitectura y Diseno Urbano / Fotografer: Enrique Guzman G.


Desain gereja modern minimalis hasil rancangan arsitek dari FBD Arquitectura y Diseno Urbano ini menampilkan fasad yang menggabungkan dinding sederhana dengan pintu pivot bermaterial kayu. Perpaduan tersebut menciptakan tampilan eksterior gereja yang hangat, modern, dan tetap mencerminkan esensi utama desain minimalis. Eksteriornya tampak bersih dan elegan tanpa ornamen apapun, hanya dihiasi simbol salib berbahan kayu. Kehadiran simbol salib tersebut tidak hanya berfungsi untuk mempertegas fungsi bangunan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menambah karakter dan sentuhan hangat pada keseluruhan visual bangunan.



Arsitek: FBD Arquitectura y Diseno Urbano / Fotografer: Enrique Guzman G.


Interior gereja ini tetap konsisten dengan konsep perpaduan warna putih dan material kayu. Penggunaan material kayu pada mimbar, meja altar, dan bangku jemaat menghadirkan nuansa hangat dan modern, sekaligus memberikan tekstur alami yang mampu memperkaya tampilan visual ruang ibadah. Deretan lampu gantung bergaya minimalis tidak hanya berfungsi sebagai pencahayaan buatan di dalam ruangan, tetapi juga menjadi elemen dekoratif yang memperkuat karakter desain modern minimalis pada ruang ibadah utama.

Sebuah salib besar menjadi fokus utama, berpadu dengan cahaya alami yang masuk dari bukaan kecil vertikal berbentuk salib, menciptakan ilusi bayangan dan efek pencahayaan yang dramatis sekaligus khidmat. Cahaya lembut yang menerangi area altar memperkuat makna spiritual ruang ibadah, menghadirkan suasana yang tenang dan sakral.


Baca juga: 5 Gereja di Jakarta Dengan Gaya Arsitektur Khas Eropa


3. Desain Gereja Modern Minimalis dengan Beton Ekspos

Dirancang oleh arsitek Tadao Ando, Church of the Light, atau gereja cahaya, yang berada di Jepang merupakan salah satu karya ikoniknya yang merepresentasikan desain gereja modern minimalis. Tempat ibadah ini didominasi material beton (concrete) ekspos pada keseluruhan bangunan gereja dengan tujuan menciptakan tempat ibadah yang sederhana, tenang, dan meditatif. Simbol salib pada bagian depan gereja menjadi satu-satunya simbol keagamaan yang menonjol di gereja ini.



Arsitek & Fotografer: Tadao Ando Architect & Associates


Bagian dalam gereja juga tidak banyak dihiasi elemen dekoratif, kecuali perlengkapan keagamaan yang memang diperlukan, sehingga menciptakan ruang yang murni, bersih, dan bebas distraksi bagi jemaat yang ingin beribadah. Salah satu elemen paling menonjol di dalam gereja ini adalah bukaan atau celah berbentuk salib yang terukir pada dinding beton.

Celah ini memungkinkan cahaya matahari pada pagi dan siang hari masuk dengan dramatis, menghasilkan pencahayaan yang memukau dan menimbulkan kesan yang begitu menyentuh hati. Dilihat dari sudut pandang spiritual, cahaya yang masuk dari celah berbentuk salib ini sering dimaknai sebagai simbol cahaya dari Tuhan yang menerangi umatnya.


4. Desain Gereja Modern Minimalis dengan Bentuk Geometris Sederhana


Arsitek: Bez+Kock Architekten / Fotografer: Brigida Gonzalez


Eksterior bangunan gereja ini tampil menonjol lewat bentuk geometris sederhana, dengan fasad putih bersih tanpa banyak ornamen, hanya simbol salib sebagai penanda bangunan keagamaan. Sementara itu, pada bagian interior, ruang ibadah utama didominasi warna netral yang dipadukan dengan furnitur berbahan alami seperti kayu berwarna cokelat terang, menciptakan atmosfer yang menenangkan, murni, hangat, dan terasa sakral.



Arsitek: Bez+Kock Architekten / Fotografer: Brigida Gonzalez


Sama halnya dengan bagian eksterior, interior gereja juga tampak bersih tanpa banyak ornamen atau elemen dekoratif tambahan. Sebuah salib minimalis berwarna emas menjadi satu-satunya ornamen sekaligus simbol keagamaan yang suci di dalam gereja, memperkuat makna spiritual tanpa menghilangkan esensi utama desain modern minimalis yang mengutamakan kesederhanaan pada ruangan.



Arsitek: Bez+Kock Architekten / Fotografer: Brigida Gonzalez


Pintu masuk utama gereja ini menggunakan empat gerbang pagar pivot yang difilosofikan sebagai gerbang transisi antara kebisingan jalan utama yang ramai dan hiruk pikuk kehidupan sehari-hari menuju kekhidmatan dan perenungan ibadah di gereja.


Baca juga: Gaya Tradisional, Gereja Ini Bersinergi Dengan Alam


5. Desain Gereja Modern Minimalis yang Menggabungkan Monokrom dan Nuansa Natural



Arsitek & Fotografer: INOUTarchitettura, LADO architetti, LAMBER + LAMBER


Satu lagi desain gereja modern minimalis adalah gereja di Italia yang merupakan hasil kolaborasi arsitek dari INOUTarchitettura, LADO architetti, dan LAMBER + LAMBER. Fasad gereja ini tampak sederhana dan bersih dengan palet warna netral dan model atap segitiga dengan bagian tengah bangunan yang tampak terbelah. Eksterior yang didominasi palet warna netral dipadukan dengan pintu tinggi berwarna hitam dengan ukiran berbentuk salib berwarna emas yang menjadi aksen kontras yang elegan dan selaras. Sementara itu, simbol salib di puncak atap segitiga menegaskan identitas bangunan keagamaan.



Arsitek & Fotografer: INOUTarchitettura, LADO architetti, LAMBER + LAMBER


Bagian dalam gereja masih didominasi dengan palet warna netral yang dipadukan elemen alam melalui dekorasi batu, furnitur kayu, dan lantai kayu, menciptakan suasana ruang ibadah yang hangat, intimate, menenangkan, dan tetap terasa sakral. Desain bangunan yang menampilkan siluet seolah terbelah, menciptakan celah vertikal yang menghadirkan pencahayaan alami dramatis ke dalam ruang ibadah. Cahaya yang masuk melalui celah tersebut jatuh tepat pada pusat area ruang ibadah, di mana patung salib Yesus ditempatkan, menghasilkan fokus visual yang kuat sekaligus memperkuat makna spiritualnya.




Baca juga: Bentuk Gereja di Korea Selatan Ini, Lain Daripada yang Lain


Itulah tadi lima desain gereja modern minimalis yang ada di berbagai belahan dunia. Gereja-gereja ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang ibadah yang sakral dan khidmat bagi jemaatnya, tetapi juga menampilkan nilai estetika dan daya tarik visual yang menarik. Perpaduan kesederhanaan, bentuk geometris dan garis sederhana, menghadirkan pencahayaan alami, serta penggunaan palet warna netral membuatnya tidak hanya indah dari segi arsitektur, tetapi juga mampu memperkuat pengalaman spiritual di dalamnya.