Diciptakan untuk menjembatani pendidikan sains dengan masyarakat, galeri akuatik ini menjadi akuarium pedalaman pertama di India. Fasilitas ini dibangun di Kota Sains Ahmedabad oleh Dewan Kota Sains Gujarat dengan desain arsitektur dan interior dari INI Design Studio.


Inspirasi desainnya berasal dari bentuk alam yang harmonis, seperti galaksi yang berputar dan kerang pantai yang berukuran cukup besar. Konsep ini terurai di seluruh ruang yang luas dan berkembang, mencerminkan esensi pertumbuhan dan gerakan yang berkelanjutan.




Saat melangkah masuk, pengunjung akan disambut oleh atrium besar sebagai jantung galeri yang menjulang di inti spiral, menarik cahaya alami dari clerestory.


Saat berjalan melintasi galeri, pengunjung terlibat langsung dalam cerita yang sesuai dengan bentuk alami bangunan. Pameran ini seirama dengan gerakan melingkar, menciptakan suasana hidup yang menarik. Setiap bagian dirancang untuk membangkitkan rasa keterhubungan dengan lingkungan, serta memperdalam hubungan dengan air dan kehidupan.




Untuk mewujudkan inovasi dan keberlanjutan, proyek ini membentang di lahan seluas 200.0000m² dengan menetapkan standar baru untuk pengalaman belajar yang mendalam dalam lanskap ilmiah India.


Menarik lebih dari satu juta pengunjung setiap tahunnya, sumber inspirasi utama desainnya adalah nautilus, moluska laut, yang memiliki cangkang tersegmentasi dan berputar. Dibentuk oleh serangkaian ruang yang saling terhubung, disusun secara presisi dan progresif secara geometris.


Sebagai gambaran tentang keterhubungan sains, perkembangan pengetahuan yang terus berubah, dan eksplorasi alam semesta yang berkelanjutan, desain galeri yang melingkar dan tersegmentasi memungkinkan pengunjung bergerak melalui ruang yang semakin luas dan terhubung.




Kanopi baja dan kaca yang menyerupai kelopak menjorok ke luar, memperkuat daya tarik pintu masuk. Terdapat atrium tengah berdiameter 27,5 meter yang dimahkotai dengan plat baja, menyediakan ruang serbaguna.


Bentuknya menjulang di tengah spiral, menjangkau ke atas untuk mendapatkan cahaya melalui jendela-jendela clerestory. Permukaan eksterior yang terekspos memberikan kualitas visual yang dinamis, khususnya interaksi bayangan pada fasad dengan bukaan yang menyerupai insang ikan.


Pengunjung disuguhi pengalaman sensorik yang menarik, disempurnakan oleh pencahayaan yang terintegrasi dengan baik, seperti teknologi AV, proyeksi, fitur-fitur interaktif, dan grafik lingkungan. Baik bentuk maupun detail memprioritaskan stabilitas dan ketahanan struktural terhadap aktivitas seismik dan bencana alam lainnya.




Galeri akuatik ini memamerkan 71% permukaan bumi pada kedalaman rata-rata 3,5 kilometer yang menampilkan jalan setapak untuk melihat bawah air, galeri bertingkat, pusat interpretasi, dan mural lantai peta dunia air yang monumental.


Terdapat 72 tangki yang menampung 12.000 ikan dari 180 spesies dari berbagai daerah. Sistem pendukung kehidupannya menyediakan parameter air yang tepat, termasuk kadar salinitas, pH, TDS, oksigen kimia, dan lainnya.




Laboratorium dan area karantina memfasilitasi pemeriksaan dan pengujian rutin. Pameran ditempatkan di lantai bawah yang memungkinkan sebagian besar muatan air tetap berada di permukaan tanah dalam lingkup yang terkendali.




Sisi selatan yang lebih tinggi melindungi sebagian bangunan dari sinar matahari, sementara area layanan di sekelilingnya menjaga akuarium tetap sejuk dan meningkatkan efisiensi operasional. Bagian luar bangunan terbuat dari beton hijau, bata abu, logam, dan kaca, memberikan isolasi yang baik.


Sistem kaca berkinerja tinggi dan otomatisasi pintar membantu mengurangi konsumsi energi dan panel surya di atap, memanfaatkan energi terbarukan. Sistem pendingin yang efisien dapat menghemat 90 ton energi dan sistem manajemen bangunan terintegrasi menggunakan meteran dengan RS-485.




Penggunaan air hujan, daur ulang air limbah, dan perlengkapan pipa yang efisien juga mendukung keberlanjutan bangunan ini.



Teks oleh: Nisrina Zahrani
Sumber foto: INI Design Studio