Sebuah paviliun kecil yang terletak di atrium Distrik Barat Sanlitun, Beijing, Tiongkok menawarkan pengalaman minum teh di perkotaan yang memadukan teh, makanan, dan seni.




Mengusung konsep kedai teh tradisional, bangunan unik dirancang oleh Studio Jepang Kooo Architects.

Bentuk atap miring yang dilapisi ubin logam berbentuk berlian khusus, dilengkapi dengan jendela-jendela terbuka, menciptakan kesan yang modern dan menarik perhatian pengunjung.




Meja kayu solid menjadi jembatan interaksi langsung antara penjual teh dan pelanggan. Pengunjung dapat menyaksikan penjual dalam menyajikan teh yang membuat pengunjung menjadi bagian dari proses tersebut.




Paviliun Teh Atre dirancang dengan struktur yang dapat digunakan kembali, memungkinkan bangunan ini untuk dibongkar dan dipasang kembali di lokasi yang diinginkan.

Desain ini memberikan fleksibilitas dan efisiensi, menciptakan ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga ramah lingkungan.




Finishing interior dan eksterior menggunakan bahan alami seperti lumpur diatom, yang memberikan tekstur kasar yang mengingatkan pada elemen bumi, menciptakan kesan hangat dan organik.






Jendela layanan yang terletak di bawah atap logam melengkung memberikan perlindungan bagi orang yang lewat, sambil tetap membiarkan cahaya alami masuk ke dalam paviliun.




Atap melengkung ini tidak hanya berfungsi untuk melindungi, tetapi juga menambah elemen estetika yang menarik, menciptakan kesan modern namun tetap selaras dengan lingkungan sekitar.




Paviliun ini juga dirancang untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjung, di mana mereka dapat menikmati secangkir teh sambil menikmati keindahan alam di sekitar.


Sumber Foto: Yumeng Zhu, Horikoshi Keishin, SS, dan Kooo Architects
Teks Oleh: Asnaura