Arsitektur terkemuka asal India yang terdiri Ankur Khosla, Naresh V Narasimhan, Prem Nath, Sanjay Puri dan Sonali & Manit Rastogi meluncurkan desain mereka, yakni jhoola tradisional. Kursi berayun yang juga disebut projek REIMAGINE itu merupakan hasil kerja sama dengan AHEC dan THINK! Desain ditampilkan di INDEX Mumbai 2023.




INDEX Mumbai 2023 yang berlangsung di Jio World Convention Center (JWCC) pada tanggal 26-28 Mei 2023. Sebuah kolaborasi untuk menciptakan jhoola antara asosiasi perdagangan produk hardwood A.S. (AHEC), THINK! Desain, dan kelima arsitektur asal India.




Tantangan dalam jhoola bagi para arsitektur terkemuka tadi adalah bagaimana menciptakan kursi ayun tradisional Indianya tersendiri dengan menggunakan bahan hardwood Amerika. Hasil desain dari masing-masing arsitek diproduksi oleh Bram Woodcrafting Studio di Mysore dengan mentor Adam Markowitz yang berbasis di Melbourne.




Direktur Regional AHEC, Roderick Wiles mengatakan bahwa jhoola menjadi pemandangan umum di banyak rumah India tetapi akhir-akhir ini menjadi kurang diminati meskipun masih tetap memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat India. REIMAGINE dibuat berdasarkan gambaran kenangan masa kecil para arsitek dan digabungkan dengan unsur elegan.




Para arsitek diberikan pilihan untuk bahan pembuatan REIMAGINE, dari tiga jenis kayu yang ditawarkan yaitu American cherry, maple, dan red oak. Salah satu arsitek, Ankur Khosla menyampaikan inspirasi dari desainnya adalah tenunan dengan benang lusi dan pakan.




Ayunan yang dihasilkan oleh Sanjay Puri dirancang agar terlihat lebih kuat dan menyatu dengan tempat duduk, sandaran tangan, dan punggung agar pahatan tetap menonjol. Adam juga menambahkan tugasnya sebagai mentor adalah sebagai penerjemah antara arsitek dan pabrik.




sonali mendesain ayunan yang terinspirasi dari pandemi covid-19. ayunan yang dipilih sebab dari tempat duduk yang nyaman memungkinkan individu untuk bersantai dan memulai interaksi dengan orang lain. selain itu, desain ayunan juga memiliki tampilan yang estetik jika tidak digunakan masih bernilai seni. kesulitan dalam memproduksi jhoola ini adalah keinginan untuk kuat, tepat, dan seefisien mungkin tetapi tetap dapat bertahan lama.




Bentuk kursi ayun Naresh berasal dari Veena dan menjadi elemen populer dalam lukisan Hindola Raga. Dalam kebudayaan India, ayunan dianggap menjadi barang mewah sebab dahulu hanya dimiliki oleh bangsawan yang diletakkan di halaman rumah hingga istana. Bahkan, dijadikan genre musik yang disebut ragas yang berasal dari lukisan Garland of Ragas.




Founder & Creative, THINK! Design, Sylvia Khan menyampaikan rasa kagumnya kepada inisiatif yang dilakukan oleh AHEC di seluruh dunia termasuk India. Mengakurasi dan melaksanakan inisiatif tersebut di lingkungan India menjadi hal yang menggembirakan sekaligus dramatis dengan berbagai tantangannya.




Bagi Prem Nath yang juga seorang arsitek dalam pembuatan REIMAGINE, ayunan secara sederhana sendiri berarti kombinasi antara tali dan papan yang dapat digantung di perabot termasuk pohon. Menurut Prem ayunan di india memiliki karakteristik tersendiri agar mencocokan gaya rumah masa kini.




Bram Wood Crafting Studio (BWS) merasakan kebahagiaan dan kebanggaan sebab dapat menyelesaikan REIMAGINE yang berasal dari lima arsitektur dengan desain yang indah dan masing-masing karakteristiknya. BWS dapat mengintegrasikan setiap bagian produk dengan melewati berbagai tantangan sehingga tidak menyiakan kepercayaan yang diberikan oleh (AHEC)..






Proyek REIMAGINE dibuat dengan mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan termasuk penggunaan sumber daya manusia agar menciptakan kesejahteraan. Meskipun terdapat bahan non-kayu seperti lem, resin dan pelapis, AHEC tetap memberikan dorongan untuk mepertimbangkan penggunaan pada keseluruhan desain.




Hardwood Amerika memiliki fungsi untuk menyimpan karbon, semakin banyak penggunanya maka akan mencegah karbon ke atmosfer sehingga dampaknya lebih ramah untuk lingkungan. AHEC mengucapkan terima kasih kepada Abenaki Timber Corporation dan Costaa Woods yang telah menyediakan kayu hardwood Amerika untuk proyek tersebut.




Direktur regional AHEC menambahkan bahwa tujuan dari REIMAGINE untuk melibatkan komunitas masyarakat dalam mengapresiasi hardwood asal Amerika tersebut. Menggabungkan kreativitas dari kelima arsitektur dalam mendesain jhoola tradisional dengan ditambah kualitas dari hardwood yang digunakan. Dengan dampak yang rendah bagi lingkungan hardwood menjadi harapan bagi masa depan berkelanjutan.


Sumber foto: AHEC/REIMAGINE
Penulis: Rafi Fadillah