Tujuh pemenang Aga Khan Award for Architecture (AKAA) 2025 sudah diumumkan, 2 September 2025 lalu, tiga bulan setelah diumumkannya shortlisted projects pada bulan Juni 2025.

Awarding ceremony akan diselenggarakan di Toktogul Satylganov Kyrgyz National Philharmonic di Bishkek, Republik Kirgizstan pada 15 September. Penghargaan ini tidak hanya diberikan kepada para arsitek, tetapi juga kepada pemerintah kota, kontraktor, klien, pengrajin ahli, dan insinyur yang telah memainkan peran penting.

Karya arsitektur terpilih dipastikan melalui rangkaian kurasi dan penjurian mendalam yang menggali narasi arsitektur bukan sekadar bangunan ikonik. Tetapi arsitektur yang peka dalam menjawab konteks urgensi dimana bangunan itu berada, misalnya peka terhadap isu sosial, budaya, dan desain yang responsif terhadap iklim. Para pemenang akan mendapatkan senilai $1 juta, salah satu penghargaan terbesar di bidang arsitektur.




Apa itu Aga Khan Award for Architecture (AKAA)?


City Syntax (F. M. Faruque Abdullah Shawon, H. M. Fozla Rabby Apurbo)


  • - AKAA adalah program dari Aga Khan Trust for Culture, sebuah lembaga dari Aga Khan Development Network (AKDN). Didirikan oleh Highness Prince Karim Aga Khan IV tahun 1977, tahun ini menjadi award cycle ke-16 (2023-2025).

  • - AKDN berada di 30 negara dengan keterlibatan sekitar 96.000 orang, yang sebagian besar berada di negara-negara berkembang.

  • - Lembaganya menjalankan lebih dari 1.000 program, beberapa di antaranya berusia lebih dari satu abad. Pengeluaran tahunannya untuk kegiatan pembangunan nirlaba sekitar $1 miliar.

  • - Bidang yang dijalankan: pendidikan dan kesehatan, pertanian dan ketahanan pangan, keuangan mikro, habitat manusia, respons krisis dan pengurangan bencana, perlindungan lingkungan, seni, musik, arsitektur, perencanaan dan konservasi perkotaan, serta warisan dan pelestarian budaya.


Baca juga, SHAU Microlibraries Kembali Masuk Shortlisted Aga Khan Award


Daftar 7 Pemenang Aga Khan Award for Architecture (AKAA) 2025


Berikut adalah daftar 7 projects Aga Khan Award winner list yang berasal dari 6 negara, termasuk Palestina:


1. Khudi Bari, Bangladesh,  desain oleh Marina Tabassum Architects



City Syntax (F. M. Faruque Abdullah Shawon, H. M. Fozla Rabby Apurbo)


  • - Khudi Bari adalah ruang sederhana yang dibangun dengan bambu dan baja, yang merespons meningkatnya perpindahan penduduk akibat perubahan iklim di Bangladesh.

  • - Rumah ini dirancang untuk dua lantai, lantai bawah untuk area sosial, lantai atas untuk tidur serta tempat perlindungan banjir.

  • - Desainnya menggunakan sistem modular dengan biaya terjangkau dan dapat dibongkar-pasang oleh tiga orang menggunakan peralatan sederhana.

  • - Mampu menahan angin lateral dan tekanan air. Strukturnya ringan hanya membutuhkan pondasi dangkal. Atapnya terbuat dari corrugated metal sheets agar mudah dipindahkan dan perawatan.

  • - Fasadnya dapat dibuat dari material apa pun yang bersumber secara lokal dan desainnya mencerminkan rumah vernakular di wilayah tersebut.

  • - Marina Tabassum Architects banyak bekerja sama dengan masyarakat untuk berbagi pengetahuan konstruksi, termasuk bersama petani perempuan dan pusat komunitas bagi perempuan di kamp pengungsi Rohingya.


2. West Wusutu Village Community Center, Hohhot - Tiongkok, desain oleh Inner Mongolian Grand Architecture Design Co., Ltd



Dou Yujun


  • - Pusat komunitas ini memiliki tiga fungsi utama: 1) menyediakan ruang berkumpul bagi warga lanjut usia, anak-anak, dan pemuda desa yang kembali; 2) menciptakan ruang pameran dan sosial bagi para seniman; 3) memenuhi kebutuhan komunitas multi etnis setempat, termasuk Muslim Hui.

  • - Luas total 1.276 meter persegi, dengan halaman melingkar di tengah yang luasnya 203 meter persegi, berfungsi sebagai titik fokus untuk kegiatan outdoor. Platform atap seluas 786 meter persegi berfungsi sebagai area bermain. Menara ventilasi yang unik juga menjadi ruang bermain bagi anak-anak.

  • - Dibangun seluruhnya dengan batu bata dari pembongkaran bangunan sekitar lokasi.

  • - Dengan lapisan insulasi setebal 80 mm, memungkinkan hemat biaya dan tahan lama. Ventilasi alami dengan ground ventilation, thermal chamber, & skylight.

 Baca juga, Masjid di Palu, Sulawesi Masuk Shortlist Aga Khan Award 2025


3. Revitalisation of Historic Esna, Mesir, desain oleh Takween Integrated Community Development



 Ahmed Mostafa


  • - Revitalisasi ini membatalkan rencana pembongkaran struktur bersejarah Esna sekaligus mendefinisikan ulang urban management dengan mengubah situs yang terabaikan menjadi kota bersejarah yang makmur dengan meningkatkan jumlah pengunjung secara signifikan dan bisnis lokal mendapatkan dukungan infrastruktur dan keuangan.

  • - Pekerjaan fisik meliputi konservasi dan pemanfaatan kembali Wakalat al-Geddawi abad ke-18, peningkatan Pasar Qisariyya dan Jalan Bazaar, restorasi Wisma Kerajaan abad ke-19, dan rehabilitasi 15 situs penting secara arsitektur.

  • - Memanfaatkan material lokal seperti batu bata lumpur dan kayu, mendaur ulang secara ekstensif, dan menggunakan kembali teknik tradisional.

  • - Secara sosial-ekonomi, mengalami peningkatan kapasitas lebih dari 430 peserta lokal dan 18 UKM dalam keterampilan bisnis, serta pendokumentasian warisan budaya dan arsitektur.

  • - Pendirian usaha yang dipimpin perempuan, misal Women’s Kitchen and the Women-led Wood Workshop yang mendorong inklusi gender.


4. Majara Recidence & Community Redevelopment, Pulau Hormuz - Iran, desain oleh ZAV Architects



Deed Studio


  • - Dikenal sebagai 'pulau pelangi' karena pegunungannya yang berwarna-warni, Hormuz secara historis merupakan pelabuhan dagang penting, tetapi pernah rusak akibat konflik.

  • - Pusat Kebudayaan Rong, sebuah kafe dan pusat penyewaan sepeda dalam dua kubah yang diperkuat baja dengan tangga penghubung yang menyediakan ruang publik yang semarak.

  • - Majara Residence menawarkan akomodasi turis dan residensi seni/desain serta fasilitas umum termasuk perpustakaan umum, studio kerajinan, ruang ibadah, restoran, dan pusat daur ulang.

  • - Terinspirasi oleh warna dan ukuran partikel tanah, 200 kubahnya yang berukuran bervariasi mencerminkan bentuk struktur penyimpanan air, kemudian dikelompokkan secara organik.

  • - Ruang Komunitas Typeless (badban), untuk memantau dan mengelola kehadiran pengunjung guna menghindari dampak negatif, berisi ruang modular fleksibel di bawah atap kanopi.

5. Jahad Metro Plaza, Teheran - Iran, desain oleh KA Architecture Studio



Deed Studio

  • - Sebuah stasiun yang dulunya bobrok disulap menjadi area yang semarak bagi pejalan kaki.

  • - Diprakarsai oleh sekelompok ahli perkotaan untuk mengembangkan kota yang berorientasi pada pejalan kaki.

  • - Dibangun dengan cepat dan ekonomis dari batu bata buatan tangan oleh penduduk setempat yang berpengalaman, bangunan-bangunan ini menghidupkan kembali material lokal yang pernah menonjol namun belakangan diabaikan dan membangkitkan kembali bentuk arsitektur bersejarah Iran.

Baca juga, 2 Arsitek Indonesia Terpilih Bersaing di Aga Khan Award


6. Vision Pakistan, Islamabad - Pakistan, desain oleh DB Studios





Usman Saqib Zuberi


  • - Sebuah fasilitas yang menampilkan fasad ceria, terinspirasi oleh kerajinan Pakistan dan Arab. Fasilitas ini milik sebuah badan amal yang bertujuan memberdayakan kaum muda kurang mampu melalui pelatihan kejuruan.

  • - Lembaga amal Vision Pakistan yang menawarkan 'kesempatan kedua' bagi laki-laki berusia 16-25 tahun yang kurang beruntung dan terjerumus dalam agresi, depresi, penyalahgunaan narkoba, atau tindak kriminal.

  • - Berada di pinggiran kota yang padat, kelasnya menampung 40-50 siswa.Program ruangnya terdiri atas 5 ruang kelas fleksibel, ruang makan, ruang rekreasi, kantor manajemen, asrama staf terbatas, area pameran, toko, dan area salat di atap dengan kebun yang dikelola siswa. Beberapa ruang dapat disewakansebagai sumber pendanaan.

  • - Pola geometrisnya terinspirasi oleh kerajinan Pakistan dan Arab serta arsitektur Islamabad tahun 1960-an, dan warnanya mencerminkan warna yang digunakan dalam budaya daerah setempat untuk membangkitkan kepositifan.

7. Wonder Cabinet, Betlehem - Palestina, desain oleh AAU Anastas



Mikaela Burstow


  • - Ruang pameran dan produksi nirlaba serbaguna yang menghadap ke Lembah Al-Karkafeh di Betlehem.

  • - Bangunan ini untuk menaungi 3 program Riset dan Produksi, Pendidikan dan Komunitas, serta Program Publik. Bertujuan untuk menyediakan ruang kerja bagi para seniman dan insinyur Palestina, desainer dan produser, serta mewujudkan pusat regional untuk kreativitas dan pembelajaran kerajinan.

  • - Para perajin lokal terlibat dalam pengerjaan baja dan desain interior gedung, termasuk perlengkapan pencahayaan.



Sumber foto teaser: Deed Studio