Menyusuri Jalan Petitenget di area Seminyak, Bali memang tidak pernah membosankan. Satu tips bagi Anda yang mencari restoran, bar, hingga beach club dengan suasana yang lebih 'kini' dan eksklusif; Petitenget adalah jawabannya. Langkah CASA Indonesia pun terhenti pada salah satu hot spot yang baru saja dibuka di Jalan Petitenget yaitu AYA Restaurant. Apa yang membedakan restoran ini dengan tempat lain di sepanjang jalan yang selalu diramaikan turis lalu-lalang adalah kulinernya.
AYA Restaurant memang menyajikan hidangan bercita rasa Peruvian yang ditangani langsung oleh chef Marco Cuevas. Inspirasi hiruk-pikuk jalanan di Peru diadopsi secara apik bersama ragam karya seni buatan para artisan ternama internasional. Memasuki AYA Restaurant, pandangan mata akan dimanjakan dengan gaya interior kontemporer dan modern. Kelugasan desain karya desainer Helen Milne ini seakan ingin menunjukkan bila AYA Restaurant bukan sekadar restoran untuk memuaskan indera pengecap, namun juga menggugah naluri seni setiap pengunjung yang datang. Sebuah mural berukuran besar karya D*Face, seniman asal London kontan menarik perhatian. Masih banyak karya seniman lain yang mewarnai interior AYA Restaurant seperti mosaik berjudul Camino Ardiente Hacia la Luz yang terinspirasi karya Maximo Laura Camino, seorang Peruvian tapestry weaver yang telah meraih banyak penghargaan.
Rafael Sanchez selaku salah satu pendiri AYA Restaurant memang menginginkan penampilan restoran fine dining dalam gaya yang lebih kasual dan keramahan bagi pengunjung. Ragam menu yang disajikan pun merupakan akulturasi dua budaya yaitu Asia dan Peru yang dikemas secara modern. Chef Marco Cueva menuangkan adaptasi sejarah bangsa Peru yang tercipta dari perkawinan dua bangsa yaitu suku Inca dan imigran asal Asia. Fokus kreasi kuliner ini berangkat dari akulturasi tersebut yang kemudian dikenal sebagai Peruvian-Japanese (Nikkei) dan Peruvian-Chinese (Chifa). Beberapa menu otentik Peru pun menjadi andalan AYA Restaurant seperti ceviche serta ragam cocktail yang berakar dari racikan pisco sebagai minuman tradisional Peru.
Foto: dok. AYA Restaurant
ayastreet.com