Di tengah padatnya rutinitas, staycation menjadi pilihan tepat untuk melepas penat. Kegiatan ini memungkinkan seseorang menikmati waktu luang tanpa harus lelah bepergian ke banyak tempat. Villa, hotel, atau guest house sering dipilih sebagai tempat staycation karena mampu menghadirkan suasana yang berbeda dari keseharian.
Salah satu pertimbangan utama dalam memilih tempat staycation adalah memiliki desain interior yang menarik. Interior yang estetik dan menarik dapat menciptakan suasana relaksasi yang maksimal.
Selain interior, pemandangan alam yang indah juga menjadi pertimbangan lain seseorang saat memilih tempat staycation. Suasana alam yang menyejukkan dapat membantu meredakan stress dan membuat pikiran lebih segar.
Namun, bagaimana jika staycation di tempat bekas gedung bersejarah? Pengalaman yang ditawarkan tentu bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menikmati arsitektur dan interior yang kaya akan cerita, sesuatu yang jarang ditemukan pada penginapan modern. Berikut beberapa hotel di Indonesia yang dulunya merupakan gedung bersejarah.
Baca juga: Kids-Friendly Hotel ini Punya Tenda di Dalam Kamar
1. The Hermitage Jakarta
Sebelum menjadi sebuah hotel bintang lima, bangunan ini merupakan bekas pusat telekomunikasi pemerintahan yang bernama Telefoongebouw. Dibangun pada tahun 1920, bangunan ini juga sempat dialih fungsikan menjadi kantor pemerintahan setelah diambil oleh pemerintah Indonesia. Bangunan ini sempat tidak digunakan sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak The Hermitage pada tahun 2008.
Bangunan ini kemudian direnovasi menjadi sebuah hotel tanpa menghilangkan nilai-nilai sejarahnya. Pengunjung dapat bernostalgia melalui interior bangunan yang dipenuhi berbagai dokumentasi, mulai dari foto-foto Presiden RI hingga replika denah Batavia. Terletak di Menteng, Jakarta Pusat, hotel ini menawarkan 90 kamar dengan delapan kategori berbeda.
2. Horison Arcadia Surabaya
Horison Arcadia Surabaya, sebuah hotel yang merupakan bekas gedung perusahaan Belanda bernama Geo Wehry & Co. Gedung ini dibangun pada tahun 1913 yang kemudian diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1958.
Sempat terbengkalai hingga puluhan tahun, gedung ini akhirnya diambil alih oleh Grup Brasali untuk diubah menjadi sebuah hotel pada tahun 2017. Bangunan ini kemudian direnovasi dengan tetap mempertahankan bentuk fasad yang didominasi warna merah maroon dan bata.
Horison Arcadia Surabaya memiliki 147 kamar yang terbagi menjadi dua tipe. Hotel ini juga menawarkan berbagai layanan yang akan menunjang kenyamanan pengunjung, seperti spa, pusat kebugaran, hingga layanan laundry and dry cleaning.
3. Hotel Salak The Heritage
Kota Bogor memiliki sebuah hotel ikonik yang merupakan bekas gedung bersejarah. Gedung ini pernah dipakai untuk tempat beristirahat keluarga Gubernur Jenderal VOC beserta para elite pemerintahan pada masa itu. Setelah dimiliki oleh Indonesia, gedung ini juga sempat digunakan untuk berbagai kebutuhan pemerintahan.
Pada tahun 1998, gedung tersebut kemudian dialih fungsikan menjadi sebuah hotel bernama Hotel Salak The Heritage. Hotel ini dibangun dengan gaya royal heritage sehingga menciptakan nuansa klasik dan elegan yang kaya akan nilai sejarah.
Hotel Salak The Heritage memiliki 120 kamar dengan interior bergaya klasik Eropa yang indah. Terletak di Kota Bogor, hotel ini dapat menjadi salah satu pilihan tepat untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Baca juga: Staycation 3 Jam dari Jakarta, Serasa Bali!
4. Hotel Lengkong GKP RI
Hotel ini menjadi salah satu dari sekian banyak gedung bersejarah yang terletak di Kota Bandung. Sebelum menjadi hotel, bangunan ini pernah digunakan sebagai Gedung Koperasi Pegawai Negara Republik Indonesia (GKP RI). Didesain langsung oleh Presiden Soekarno, arsitektur gedung ini mengusung gaya Art Deco Streamline dengan ciri khas garis horizontal dan bentuk lengkungan pada bagian fasadnya. Bagian atapnya didesain menyerupai dek kapal laut untuk memudahkan orang dalam melihat pemandangan Kota Bandung.
Pada Agustus 2004, gedung ini berganti menjadi sebuah hotel bernama Hotel Lengkong GKP RI. Nama Lengkong sendiri diambil karena hotel ini berlokasi di Jalan Lengkong Besar. Hotel ini juga menjadi bangunan bersejarah yang dilindungi hingga saat ini.