Apakah Anda merupakan pribadi yang menggemari desain interior yang memadukan warisan arsitektur klasik dengan sentuhan kontemporer? Jika iya, maka apartemen Étage 5 yang direnovasi oleh studio arsitek asal Milan, Italia, yaitu Dimore Studio ini patut untuk Anda jadikan inspirasi. Terletak di lantai lima bangunan bersejarah Latitude 43 di kawasan French Riviera,Prancis, apartemen ini menghadirkan atmosfer yang elegan, hangat, dan penuh karakter.
Bangunan yang merupakan ‘rumah’ bagi apartemen ini sendiri adalah karya seorang arsitek bernama Georges-Henri Pingusson yang dibangun pada era 1930-an. Awalnya, bangunan ini berfungsi sebagai hotel yang didesain menyerupai kapal pesiar, yang kemudian beralih fungsi menjadi kondominium pasca Perang Dunia II. Kini, apartemen ini mendapat sentuhan baru dari tangan kreatif Emiliano Salci dan Britt Moran, para arsitek dari Dimore Studio, dengan pendekatan yang menghormati semangat modernisme dan estetika nautikal bangunan aslinya.
Proyek renovasi seluas 120 meter persegi ini bukan hanya sekadar mengganti material, tetapi juga menyusun ulang tata letak ruangan agar lebih fungsional dan relevan dengan kebutuhan modern. Dalam proses renovasi, Dimore Studio menggali referensi indah untuk menjadi acuan, salah satunya karya arsitek ikonik seperti Gio Ponti, terutama Hotel Parco dei Principi. Dimore Studio menghadirkan elemen seperti ubin merah dan merah muda Vietri bergaris, sofa bermotif geometris, serta aksen kayu merah yang kaya akan nuansa.
Étage 5 memiliki perpaduan warna interior yang syahdu untuk dipandang. Kehadiran warna seperti biru tua, hijau mint lembut, dan kombinasi logam seperti perunggu dan baja dalam finishing halus maupun mengilap menciptakan kombinasi warna yang dramatis namun tetap menenangkan. Semua elemen ini dihadirkan dengan presisi agar tetap menjaga kesinambungan dengan estetika Mediterania.
Tak hanya meniru gaya masa lalu, Dimore Studio juga menyisipkan koleksi furnitur dari arsitek Bauhaus seperti Marcel Breuer serta karya desain ikonik dari Le Corbusier, Gabriella Crespi, Eileen Gray, dan lainnya. Furnitur tersebut dipadukan dengan desain autentik mereka sendiri, termasuk meja makan custom berbentuk persegi, bangku berbentuk U yang melingkar dengan bantalan merah, serta tak lupa lampu gantung dari sutra bermotif bunga.
Pusat perhatian Anda akan tertuju pada area ruang tamu yang menggabungkan ikon desain dengan elemen personal yang menciptakan strong visual strorytelling. Kombinasi ubin merah koral dengan dinding biru lembut menghadirkan suasana intim, segar, dan inviting..
Baca juga, Philippe Starck Hadirkan Modernisme Brasil di Apartemen Ini
lemari built-in menjadi bagian penting dari desain interior apartemen ini. di koridor, lemari menonjolkan garis jendela memanjang dan lantai berwarna biru tinta. dapur dibingkai oleh kabinet berwarna teal, sementara ruang tamu menampilkan sideboard mengilap berwarna biru serta kabinet kayu dengan pegangan bundar yang selaras.
And to add the cherry on top, tak lupa juga menghadirkan aksesori seperti keramik dari Bitossi dan karya seni figuratif yang memperkuat kesan artistik. Hasil akhirnya? Sebuah hunian yang terasa sophisticated namun tetap hangat, menciptakan tempat yang ideal untuk Anda bersantai tidak hanya untuk fisik, namun juga bagi jiwa Anda.