Blue Ocean Exhibition merupakan pameran seni kontemporer yang diselenggarakan oleh Art:1 New Museum Jakarta dalam rangka memperingati World Oceans Day 2025. Dimulai sejak 8 Juni hingga 6 Juli 2025, pameran ini tidak hanya menghadirkan karya seni visual, tapi juga mengundang pengunjung untuk menyelami laut dari berbagai perspektif. Mulai dari seni instalasi, fotografi, hingga percakapan lintas komunitas.






pameran ini merupakan bagian dari peringatan global hari laut sedunia (world oceans day), yang diakui secara resmi oleh perserikatan bangsa-bangsa sejak 2008 untuk mendorong pengelolaan laut yang berkelanjutan di seluruh dunia. dengan tajuk blue ocean, laut bukan hanya menjadi latar, melainkan pusat narasi sebuah ruang bersama yang dirayakan, dikenang, dan dipertanyakan kembali lewat pengalaman artistik.




apa saja yang ditemukan dalam blue ocean exhibition?

saat memasuki galeri art:1, pengunjung langsung disambut dengan berbagai medium seni yang merespons tema laut secara sensitif dan berlapis. suasana tenang, lampu galeri yang redup, dan material-material tak biasa menciptakan pengalaman yang jauh dari pameran biasa. ini bukan sekadar melihat, tapi juga merasakan.




fotografi: laut sebagai cerita

terdapat 28 karya fotografi terpilih hasil kompetisi yang menggambarkan laut dalam banyak wajah tenang, liar, terluka, dan memesona. setiap bingkai menjadi potongan cerita yang berbeda: tentang gelombang yang tak henti bergerak, tentang kehidupan bawah air yang tersembunyi, hingga sisa-sisa manusia yang tertinggal di pesisir.




instalasi: tiga seniman, tiga bahasa visual

pameran ini semakin kuat dengan kehadiran tiga seniman utama yang menyajikan pendekatan berbeda dalam membaca laut:


desy febrianti

dengan jaring-jaring nelayan bekas, desy membangun instalasi besar yang menggantung dan membungkus ruang. penonton dapat masuk ke dalamnya, merasakan semacam ruang ingatan tentang sampah, masa lalu, dan laut yang kini menunggu dijaga.


robby mulyanto

lewat resin bening dan bentuk-bentuk yang menyerupai gerakan air, robby mengajak penonton membekukan momen. karya-karyanya seperti membungkus kesedihan dan ketenangan dalam satu tarikan nafas.




hitomi miyashita

instalasi partisipatif yang ramah untuk segala usia, terutama anak-anak. mengajak bermain dan menyentuh, karyanya membuka pintu untuk percakapan ringan namun penting: apa arti laut dalam keseharian kita?




ocean talks: ketika komunitas jadi kurator cerita




tak hanya visual, blue ocean exhibition juga menjadi ruang dialog. melalui ocean talks, berbagai komunitas yang berkaitan dengan laut mulai dari komunitas dayung, penyelam, sekolah layar, hingga seniman lingkungan berbagi cerita dan pengetahuan. sesi ini berlangsung hangat, penuh energi, dan sangat membumi. tidak ada jarak antara audiens dan pembicara yang ada hanyalah kesamaan cinta pada laut.




Lebih dari sekadar pameran, Blue Ocean Exhibition menolak untuk berhenti sebagai acara seni biasa. Ia adalah ajakan. Sebuah seruan lembut tapi tegas agar kita menengok laut bukan sebagai pemandangan liburan, melainkan sebagai sumber kehidupan yang nyata, luas, dan rapuh. Pameran ini menunjukkan bahwa seni bisa menjadi medium refleksi yang kuat. Bahwa pengalaman visual dapat membawa kita lebih dekat pada isu-isu besar seperti krisis iklim, limbah laut, dan kehilangan ekosistem tanpa perlu kata-kata yang bising.





Teks ditulis oleh: Husnul Khotimah
Sumber foto: Blue Ocean Exhibition