Siapa yang sudah divaksin? Di Indonesia, vaksinasi COVID-19 mulai dilaksanakan pada Januari 2021 kemarin. Program ini ditargetkan berlangsung selama 15 bulan yang dilakukan secara bertahap, dengan harapan dapat mencegah penyebaran pandemi ini.
Sekalipun sudah divaksin, kita tidak boleh lengah dan acuh terhadap keadaan sekitar. Pada saat bekerja pun kita tetap harus menjaga kesehatan. Caranya dengan pemilihan furnitur yang dapat memberi akses kerja dinamis.
Kerja dinamis adalah aktivitas kerja yang dilaksanakan dengan posisi tubuh yang berubah - ubah dalam satu periode waktu.
Jenis posisi tubuh kerja meliputi kerja dengan posisi duduk, posisi setengah duduk, dan posisi berdiri.
Di Indonesia, aktivitas jam kerja ditetapkan 7 hingga 8 jam per harinya. Dengan periode jam ini, mayoritas karyawan menghabiskan waktunya bekerja dalam posisi duduk.
Sikap kerja statis dalam jangka waktu yang lama ini, dapat menyebabkan keluhan dan rasa nyeri, serta pengurasan energi yang lebih tinggi, dimana dampak ini dapat menyebabkan menurunnya kinerja dan efektivitas kerja karyawan.
Untuk menghindari hal tersebut, anda dapat mencoba untuk aktif bergerak mengganti posisi tubuh kerja. Seperti merentangkan tangan, memutar-mutarkan bahu, kepala, dan kaki.
Tetapi sering sekali banyak diantara kita yang tidak dapat meluangkan waktu, meskipun hanya beberapa menit.
Melihat kondisi ini, desainer dari seluruh dunia terpicu untuk mendesain fasilitas kerja yang dapat mempermudah anda untuk tetap sehat dalam bekerja.
Fasilitas tersebut merupakan sit- stand workstation yang terdiri atas 2 furnitur yaitu standing desk dan standing chair. Kedua furnitur tersebut mengakomodasi sistem kerja aktif dan dinamis yang memberi pilihan posisi kerja.
Standing desk adalah tipe meja yang dirancang sebagai solusi pencegahan dari tindakan duduk terlalu lama.
Ketinggian meja ini mampu diatur sesuai dengan dimensi pengguna dan kebutuhan. Pada saat anda ingin bekerja berdiri, meja dapat dinaikkan menggunakan handle atau remote.
Seperti salah satu produk standing desk Hallning Ergonomics diberi fitur tambahan berupa alarm pada bagian remote. Alarm ini bertujuan untuk mengingatkan anda untuk bergerak, berganti posisi kerja, dan istirahat.
Adapun beberapa standing desk memiliki fitur teknologi seperti fitur bluetooth atau menggunakan listrik untuk pengaturan ketinggian meja.
Baca juga, Tidak Punya Meja Kerja di Rumah Saat WFH? Ini Solusinya
Selain itu juga ada yang dilengkapi dengan port usb untuk mengisi baterai gadget, cord management untuk mengatur dan menyimpan kabel gadget, dan laci untuk penyimpanan.
Fitur roda memberi kemudahan akses untuk memindahkan ke ruang lain sesuai dengan kebutuhan aktivitas kerja anda.
Partisi juga menjadi salah satu fitur yang sering digunakan dalam desain standing desk. Tidak hanya berfungsi sebagai pembatas atau penjaga privasi, namun juga diberi fungsi tambahan magnet untuk menempelkan notes atau catatan.
Standing Chair adalah tipe kursi yang memiliki konsep yang berbeda dengan kursi konvensional. Pada normalnya, kursi konvensional digunakan untuk duduk dengan sudut 90 derajat dengan titik tumpu pada bagian tulang duduk.
Baca juga, Patut Dicoba! Solusi Punggung Pegal Selama WFH
Sedangkan fungsi standing chair sebagai penopang tubuh untuk 3 posisi tubuh; posisi duduk, setengah duduk, dan berdiri. Oleh sebab itu, titik tumpu dibagi ke tulang duduk, dan kaki.
Umumnya Standing Chair dapat digunakan 360 derajat untuk memudahkan gerak tubuh, dengan handle di bawah dudukan untuk menaik dan menurunkan tinggi kursi.
Tidak perlu khawatir karena produk ini dapat ditemukan di berbagai gerai furnitur besar di Indonesia seperti di Ikea, Informa, Hallning Ergonomic, Vinotti, Stramm, Working by Vivere, Archiproduct dengan gerai Herman-Miller, Varier, Fellowes dan MyKinema.
Produk ini dapat digunakan tidak hanya di kantor, namun juga bisa digunakan di rumah, co-working space, open space, dan tempat kerja lainnya.
Penggunaan sit-stand workstation merupakan alat pendukung kerja yang sehat, namun tetap perlu diperhatikan bahwa sikap dan postur tubuh juga mempengaruhi kesehatan kita.
Sikap kerja yang benar adalah dengan cara pembagian posisi kerja ke dalam periode waktu yang tepat dengan postur yang benar.
Bekerja dalam posisi berdiri selama 10 menit per jam dengan setidaknya 2 kali transisi antara posisi duduk dan berdiri per jamnya.
Sederhananya dalam 1 jam lakukanlah 20 menit pertama dengan posisi duduk, kemudian 10 menit berdiri, dan ulangi kembali alur tersebut 1 kali lagi. Seiring waktu, posisi berdiri harus ditingkatkan setidaknya menjadi 20-25 menit per jam.
Duduklah dengan tegak, punggung lurus, arah mata harus sejajar dengan monitor, dan leher hanya boleh menunduk hingga 10 derajat. Usahakan lengan membentuk 90 derajat diatas alas meja. Gunakan penyangga kaki, apabila ada, dan sebaiknya tidak menyilangkan kedua kaki.
Jaga agar kedua kaki tidak menggantung. Tips ini tidak hanya digunakan saat memakai sit-stand workstation namun juga saat menggunakan meja dan kursi standar.
Pastikan tumpuan beban anda terkunci di tulang duduk dan telapak kaki (lihat pada gambar Office Ergonomics / Ikea). Usahakan punggung harus tegak, dan arah mata tetap sejajar dengan monitor.
Pada posisi berdiri dengan pekerjaan ringan, tinggi optimum area kerja adalah 5-10 cm dibawah siku. Gunakan penyangga kaki untuk mengistirahatkan kaki anda.
Jaga kesehatan selalu menjadi nomor satu. Sekalipun saat sibuk bekerja, dengan menggunakan standing desk dan standing chair dengan sikap posisi yang benar, dapat memicu anda untuk bergerak aktif dan meningkat tingkat konsentrasi dan semangat baru. Performa kerja tercapai, kesehatanpun juga terjaga.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai Steelcase Flex Collection yang bisa mendukung kesehatan dan kenyamanan selama Work From Home, Anda dapat menonton video berikut ini.