The Purple Ink Studio, arsitek asal India hadir dengan sebuah proyek pusat sosial yang memiliki desain unik dan mencuri perhatian. Proyek ini terletak pada area kampus Tapmi yang berlokasi di India dengan luas 1.160 meter persegi.
Pusat sosial ini hadir sebagai suatu solusi untuk mengatasi kurangnya ruang bagi komunitas mahasiswanya yang berjumlah 30.000 orang. Bangunan dirancang agar dapat diakses dari jalan di bawahnya, melalui serangkaian jalan menurun dan tangga.
area ini memiliki dua bangunan berwarna putih yang dibangun dengan posisi berdampingan. bangunan ini meliputi beberapa ruang yang terdiri atas ruang kelas, ruang administrasi, dan kafetaria kecil. di bagian tengah area terdapat sebuah amfiteater cekung yang disebut angala, yang dirancang sebagai ruang terbuka untuk tempat berinteraksi dan berbagai kegiatan sosial.
baca juga: 7 model atap rumah paling populer untuk hunian anda!
berlokasi di kawasan dengan curah hujan yang tinggi, amfiteater tersebut membutuhkan tempat untuk berteduh. dari permasalahan tersebut, the purple studio ink menghadirkan suatu atap yang menaungi area amfiteater. atap ini memiliki bentuk unik seperti payung raksasa yang menutupi seluruh bagian amfiteater di pusat sosial tersebut.
desain atap ini terinspirasi dari bentuk chhatris tradisional, bangunan arsitektur india yang memiliki arti kanopi atau payung. atap ini terbuat dari baja yang dilapisi bambu sehingga menciptakan keselarasan dengan area disekitarnya yang merupakan perbukitan dengan pepohonan yang rimbun.
terdiri atas 11 rangka, atap ini disusun pada ketinggian yang berbeda untuk meniru struktur kanopi pohon. setiap atap berukuran diameter 12 hingga 14 meter yang ditutupi oleh lembaran logam di bagian atas dan dibuat miring di bagian tengah untuk menampung air hujan. air tersebut kemudian disalurkan ke sistem pengumpulan air hujan di inti pusat setiap kolom dan dialirkan ke sungai.
Baca juga: Bangunan Atap Kayu Terbesar Di Dunia Kini Ada Di Jepang
Nishita Bhatia, kepala arsitek The Purple Ink Studio menjelaskan bahwa bangunan ini menjadi simbol inklusivitas yang mendorong kolaborasi antara komunitas akademis dan warga kota. Karena itu, Ia berharap pusat sosial Tapmi Centre ini dapat digunakan oleh para pelajar dan warga Manipal lainnya.